01

5.1K 486 39
                                    


VOMENT



































Berumah tangga di usia yang sangat muda tentu saja akan menimbulkan resiko yang sangat besar bagi kedua belah pihak. Jennie menikah di usia nya yang masih terbilang dini dan tidak berpikir panjang.

Mempunyai sosok suami yang di kenal oleh banyak orang adalah suatu hal yang menambah tingkat kesulitan bagi hidup wanita itu.

Banyak sekali hal yang Jennie lewati dalam rumah tangga nya. Bertengkar atau berdebat? Itu sudah sangat biasa bagi semua orang, namun sayangnya, Jennie tidak bisa mentolerir jika itu masalah tentang perselingkuhan.

Jennie berhasil menikmati rasa sakit dan lika liku kehidupan nya selama bertahun tahun.

Sampai akhirnya ia menyerah. Pergi. Dan mengasingkan diri dari negara tercinta nya itu.

Sosok perempuan dengan pakaian serba hitam dengan kacamata hitam favorite nya kini berjalan  memasuki ruang kerjanya setelah memberi senyum tipis pada karyawan yang memberi nya salam.

Walaupun sempat stres dan mengasingkan diri, Tapi Jennie berhasil melawan dirinya dan kembali lagi ke negara tercintanya ini.

Kini ia memeriksa berkas berkas yang ada di atas mejanya dengan teliti.

Jennie merasa bahagia dengan semua pencapaian nya selama ini. Namun satu kata yang selalu ia tanamkan pada dirinya yaitu, Seberapa hancurnya kita dulu, tidak ada alasan untuk tidak berbenah dan memperbaiki diri.

Tiba tiba saja pintu nya diketuk dari luar, Jennie segera menoleh dan melihat sosok Viona yang bekerja menjadi sekertaris nya saat ini.

Perempuan asia yang kini berjalan masuk membawa berkas begitu banyak di tangannya. Jennie menghela nafas melihat itu setiap paginya.

"Maaf mengganggu Nyonya, Aku mengantarkan berkas berkas kemarin dari hasil rapat dengan Tuan Bang Sihyuk". Viona mengambil tempat duduk didepan Jennie yang merupakan direktur perusahaan ini.

Jennie tersenyum kecil. "Berhenti bicara formal denganku dan ada apa dengan wajah mu itu?"

Viona tersenyum. "Kemarin aku bertemu pria pria tampan di gedung Hybe. Karena kerja sama yang kita lakukan ini, aku bisa bertemu mereka meski tidak saling mengobrol".

"Apakah keputusanku untuk membauar mereka untuk peluncuran usaha ku adalah hal yang tepat? Kurasa ada sedikit kekeliruan disini". Jennie memperhatikan berkas berkas itu yang menjelaskan soal apa yang akan dilakukan oleh perusahaan mereka nanti.

Jauh jauh hari, Jennie sudah memikirkan hal ini. Ia harus mengambil keuntungan soal seberapa terkenal nya boyband BTS itu sekarang. Mereka sedang naik daun bahkan menjadi perbincangan hangat oleh beberapa berita asia.

Dan demi kemajuan perusahaan dan perkembangan perusahaan nya tentu saja Jennie perlu memakai artis yang sedang naik untuk meriview produk miliknya.

"Kekeliruan? Ini sudah tepat Jen. Kau pasti akan senang jika melihat tujuh pria tampan yang ada disana meriview produk mu sendiri. Itu adalah sebuah pencapaian!"

Jennie menghela napasnya. "Berhenti tergila gila dengan mereka Viona. Kau ini berlebihan sekali."

Bagaimana tidak, Kamar perempuan itu dipenuhi dengan stiker ataupun boneka yang berhubungan dengan Bts. Jennie heran ada orang yang sangat tergila gila dengan manusia.

"Harusnya kau juga mencari pengalaman lain. Tidak hanya berhadapan dengan laptop saja dan berkas berkas sialan itu. Toh, kau itu direktur utama yang membutuhkan refreshing otak. Agar tidak stres!"

THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang