THE PAST

12

VOMENT

HAPPY READING

•••

Dua hari berlalu. Jennie tidak pernah bertemu siapapun selain Hwan yang tinggal bersama nya di sebuah apartemen miliknya yang pernah ia beli dua tahun lalu. Alasan Jennie membeli apartemen mewah itu karena dia sering lembur dan tidak memiliki banyak waktu untuk menyetir sendirian sampai ke Mansion Park.

Hal yang membuat Jennie bisa memutuskan untuk berada di sini selama dua hari karena pertengkaran yang terjadi terakhir kali bersama kakaknya.

Dua hari ini, Jennie tidak melakukan apapun selain menatap laptop miliknya yang kini memunculkan sebuah berita perilisan ponsel bernuansa ungu yang bertema BTS. Dan pada hari ini juga, para member bangtan akan melakukan unboxing untuk mempromosikan barang yang kini sudah di luncurkan beberapa jam lalu oleh perusahaan.

Harusnya Jennie senang karena kerja sama mereka hampir berhasil hanya dalam beberapa jam saja. Hal itu sudah pasti akan menutupi rumor beredar minggu lalu yang cukup menggemparkan.

Jennie juga membaca komentar positif beberapa fans yang mengatakan kalau rumor itu memang adalah sebuah kesalahpahaman. Yang mana, Jennie memang berhak bertemu dan bersama para member bangtan karena kerja sama ini.

Itu saja sudah bisa membuat suasana hati Jennie merasa tenang dan lega. Ia seperti baru saja bebas dari beribu ribu orang yang membencinya beberapa hari lalu.

Sebab, ia tidak mau hal itu mempengaruhi kehidupan sehari hari Putranya. Jennie tidak mau mengenalkan Hwan pada publik bahkan ketika dia sudah semakin bertumbuh dan mengerti banyak hal.

"Mama?"

Seketika itu juga Hwan datang dengan kedua mata masih terpejam dan piyama putih bergambar kartun yang melekat di tubuhnya. Jangan lupa juga sebuah boneka Lion kecil yang ia peluk di sebelah tangannya. Melihat itu membuat Jennie sontak menarik senyum lebarnya.

"Apa Hwan tidur dengan nyenyak?"

Hwan mengangguk lirih. "Hum- nyenyak sekali.* Ia berucap sambil menyambut uluran tangan Jennie untuk masuk ke dalam pelukannya. Hal itu membuat nya merasa sangat nyaman dan ingin tidur kembali.

"Kalau begitu, mau sarapan bersama? Mama memasak makanan kesukaan Hwan tadi."

Hwan seketika mengangkat wajahnya menatap Jennie dengan kedua mata sayu nya. "Apa itu Japchae? Mama membuat itu untukku?"

"Tentu saja. Sekarang cuci muka dan ke ruang makan ya? Mama akan menunggu Hwan disana." Ucap Jennie yang langsung di angguki oleh Hwan.

Bocah yang kini sedang bersekolah di taman kanak kanak itu kini segera berlari menuju kamarnya untuk membersihkan wajahnya. Meski sejak kecil Hwan adalah sosok anak yang terbilang sangat manja dan sudah memiliki apapun yang ia inginkan, namun ia terbiasa di mendirikan oleh Jennie mama tercintanya.

Setelah selesai, Hwan keluar dari kamarnya dan berlari lagi menuju meja makan dimana dari jauh saja masakan mamanya sudah tercium bau yang sangat lezat.

"Hwan, mau susu atau jus stroberi?"

"Susu stroberi saja."

"Oke." Dengan senang hati pun, Jennie membuatku susu stroberi hangat untuk putranya yang sangat menyukai semua hal yang berhubungan dengan buah stroberi yang manis.

"Kenapa suka sekali buah stroberi?" Tanya Jennie basa basi.

Hwan terdiam sebentar sambil menelan kunyahan di mulutnya. "Suka saja. Kalau mama suka buah apa?"