05

3.8K 393 65
                                    

VOMENT

warn.








































"Taehyung— Pelan..hh." Kedua mata nya memejam merasakan tumbukan kuat serta dorongan kuat dari benda tumpul di bawah sana yang sejak tadi menghancurkan nya. Jennie tidak berdaya, dan itu adalah hal yang menjadi satu kebahagiaan bagi Taehyung tentunya.

Taehyung tersenyum miring, menggeram begitu merasakan jepitan yang sangat kuat dari lubang sempit itu. Ini nikmat, Ia tidak bisa mendeskripsikan bagaimana rasa dan sensasinya.

"Apa yang akan di katakan fans jika melihat idol papan atas kesayangan mereka sekarang sedang menghancurkan lubang mantan istrinya sendiri?"

Jennie terdiam kini membuka kedua mata paksa menahan desahannya yang sudah di ujung bibir. Melihat bagaimana wajah brengsek itu yang tengah menatap nya remeh seolah ia adalah sebuah objek yang sangat menarik. Jennie tidak terima, meskipun ini terasa nikmat dan sangat nyaman. Namun ini terasa sangat salah baginya.

"K-kau ahh— brengsek!"

"Bukankah akan sangat menarik jika aku membuat mereka gempar? Sejak dulu kita adalah dua orang yang selalu diperhatikan oleh dispatch bukan? Bagaimana kalau kita memberikan sebuah kejutan pada mereka setelah lima tahun lamanya?"

Jennie membulatkan kedua matanya. "B-bedebah brengsek. Jangan bermain main!"

"Kau takut itu akan berdampak buruk pada perusahaan mu yang terhormat nyonya Park?" Taehyung tersenyum penuh arti melihat tatapan tajam dari Jennie yanng ada di bawah kuasanya.

Jennie berdecih dengan nafas yang memburu merasakan gerakan dibawah tidak juga berhenti. Sial, harusnya kalau mengajak bicara pria ini berhak berhenti bukan? Tapi malah semakin menggebu gebu seperti ini. Ia tidak bisa bersuara jika seperti ini.

"Ahh—  Harusnya yang kau khawatirkan itu adalah karirmu yang akan turun drastis tuan Kim. Aku mungkin hanya akan rugi pada kerja sama ini, tapi kau? Mungkin akan di hujat oleh fans seluruh dunia karena membeberkan hal ini."

Taehyung menggeram kembali bergerak cepat hingga Jennie kembali mendesah hebat memenuhi seisi  kamar kedap suara itu. "Kau tidak pernah berpikir bahwa sebagian orang orang akan mendukung hubungan kita bukan? Di pikiranmu hanya ada cacian dari mereka yang bahkan itu belum tentu terjadi."

"Belum tentu terjadi?" Jennie terkekeh singkat. "Kau ini idol papan atas yang dikenal di seluruh dunia. Dan kau masih berpikir bahwa mereka akan mendukung kita? Yang benar saja. Jangan terlalu menganggap remeh soal apa yang belum tentu sesuai dengan apa yang kau pikirkan. Lepaskan aku dari sini."

Taehyung terkekeh semakin menghentak. "Bukankah ini yang kau mau? Setelah lima tahun berpisah bukankan ini adalah kegiatan yang paling kau rindukan? Kalau begitu kita itu sama. Sama sama merindukan kehangatan dan kenikmatan ini."

Jennie meremas bahu Taehyung begitu pria itu semakin kuat menghentak dari bawah sana. Ia tidak dapat membalas ucapan pria ini dan hanya bisa mendesah sebab mereka sedang berada di puncaknya. Ia hampir sampai. "Sial— ahh, Taehyung jangan di dal— AHH!"

Taehyung tidak menghiraukan apa yang di katakan oleh Jennie. Ia semakin menenggelamkan miliknya menunggu sampai cairan putih nya terbuang habis di dalam rahim Jennie. Ia ambruk disamping wanita itu, mereka sama sama mengatur nafas masing masing setelah pelepasan yang entah ke berapa kalinya.

"Hahh.."

"Kau milikku Jennie Kim."

Jennie tidak bisa menjawab sebab ia sudah tidak bisa menahan lelah di tubuhnya. Ia tertidur begitu saja tanpa sadar kalau Taehyung— si pria brengsek itu masih kembali menghancurkan nya lebih dalam. Memuaskan dirinya sendiri tanpa peduli bagaimana keadaan Jennie saat ini.

THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang