3

1.5K 40 1
                                    

⋅◈⋅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋅◈⋅

───── ❝ NAPKIN FOLDING ❞ ─────

merupakan kegiatan melipat serbet makan tamu; pegawai restoran akan melipatnya sedemikian rupa agar mendekati bentuk barang-barang dunia nyata, seperti kipas, kelinci, menara, kincir, topi kerucut, dsb.

────────────⋅◈⋅────────────



‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ "I don't think you understand what you're doing to me," sulit sekali bagi Killian untuk mengeluarkan kalimatnya di tengah nafas menderu. "Don't start something you won't be able to finish," katanya memperingatkan saat Alissa makin meliuk liar.

"Yeah, menurut Bapak, aku nggak bisa nyelesain ini?" tanya Alissa seduktif, telunjuknya menyusuri leher hingga dada lelaki yang kini didudukinya. "Nganggep remeh? Apa malam lusa belum ngebuktiiin kemampuanku?"

"Bukan menganggap remeh. Yang saya katakan adalah, jangan memulai sesuatu yang akan berakibat fatal untuk dirimu sendiri."

"Berakibat fatal?" Alissa berkedip pelan.

Aktivitas panas kali ini mereka lakukan di ruangan pribadi Killian. Mereka sedang berada di atas sofa, dengan Alissa menindih Killian. Chandelier di langit-langit sengaja tak dinyalakan, yang menyinari ruangan hanyalah sisa-sisa cahaya matahari yang sebentar lagi akan tenggelam oleh gelap malam. Ditambah dengan atmosfer seksual yang sudah membludak, Alissa tahu, tak lama lagi Killian akan menerkamnya.

"Ya, fatal," ucap Killian rendah. Matanya bergerilya lalu mendarat pada dada Alissa yang nyaris terekspos total. "Saya tidak meragukan kamu, hanya memperingatkan mengenai apa yang akan terjadi kalau kamu memancing saya lebih jauh."

"Wah, takut banget...," ujar Alissa dengan suara bergetar palsu.

"Dua malam lalu, saya sengaja melakukan semuanya dengan lembut. Kamu belum melihat siapa saya sebenarnya." Killian mendaratkan tangan kanannya ke lengan atas Alissa. Dia mengusap di sana, merasa percikan api tercipta. Sorot matanya semakin intens kala wanita itu menggigit bibir bawah seduktif.

"Sengaja melakukannya dengan lembut?" Alissa menaikkan satu alis. "Jadi Bapak nganggep aku lemah?"

"Dengan badan sekecil ini, siapapun tidak akan melihat kamu sebagai pemilik kemampuan fisik kuat." Telapak Killian sampai pada bokong Alissa. Tatapannya lekat pada wajah sang wanita saat dia meremas pelan di sana, membuat Alissa sedikit mengangkat badan karena terkesiap.

"Kecil?" Wanita itu memiringkan kepala. Dua tangannya meninggalkan pundak Killian, dia menyentuh payudaranya sendiri. "Apa ini kecil?"

HotelieurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang