⋅◈⋅
───── ❝ SERVICE CHARGE ❞ ─────
merupakan biaya tambahan di luar harga pokok kamar menginap atau harga produk Food and Beverage restoran yang harus dibayarkan oleh tamu. Nilai service charge adalah 10% dari harga produk. Service charge dari tamu akan diakumulasikan selama satu bulan, dan pada waktu yang ditentukan akan dibagikan sama rata kepada para pekerja hotel.
────────────⋅◈⋅────────────
"Eneng...."
Alih-alih memberi respon, yang dipanggil malah membenarkan posisi selimut agar semakin memeluk tubuhnya. Dia membenamkan kepala di bawah selimut tebal.
"Eneng...," panggilan itu terulang, tapi Alissa masih tak berkutik. Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka dari luar. "Eneng ih, dipanggil tuh nyaut!" gerutu sang pemanggil yang ternyata adalah ibu Alissa sendiri.
Masih belum terjaga, Alissa hanya bergumam, "Hmm...."
Hal itu menyebabkan perempuan paruh baya bertubuh kecil yang memakai setelan kebaya sederhana itu berjalan menghampiri kasur, sembarangan saja menarik selimut hingga lembaran tebal itu tak lagi menutupi kepala sang putri.
"Eneng!" kali ini jeritan ibunya diimbuhi pukulan pada lengan. Membuat Alissa mengeluarkan lenguhan malas yang lalu disambung dengkusan sebal.
Dia membalik tubuh lalu membuka mata hati-hati karena takut cahaya menyusup sembarangan ke matanya yang belum siaga. "Apa sih Mamah...," ujarnya tanpa antusiasme.
"Duduk geura!" suruh ibunya yang sekarang sudah duduk di pinggir kasur. Ketika putrinya menunjukkan gerak-gerik akan kembali menyelami alam tidur, Ibu menggerutu, "Eh, buruan atuh bangun. Males banget kamu jadi perawan!"
Dih, kata siapa aku masih perawan?
Dengan enggan Alissa duduk lalu membuka mata, menatap ibunya dengan netra menyipit. Geram sekali waktu istirahatnya diganggu. "Apa sih Mamah? Neng mau tidur bentar aja kok nggak bisa?"
"Eeeeh, bentar apanya, kamu udah tidur siang tiga jam tau!"
"Ya bagus dong, Neng kan harus istirahat yang cukup. Mamah tau nggak apa itu beauty sleep? Byu-ti slip!"
"Slap slip slap slip ... gigi Eneng noh kelap-kelip."
Alissa berdecak keras, menyingkirkan selimut dari kakinya demi mengekspresikan kekesalan. "Ya udah buruan, Mamah mau ngomong apa? Neng mau tidur lagi nih. Tau sendiri kan kemarin Neng pulang malem dan pegel-pegel, mana koyo semua udah dihabisin sama Mamah, itu kan Neng yang beli."
"Naha sih kamu teh itungan banget sama orang tua sendiri. Kualat loh," balas ibunya sambil mengarahkan telunjuk ke wajahnya.
"Lagian pake koyo kayak ganti kolor, harus banget ya sehari tiga kali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hotelieur
Romance⚠️ 21+++ MENGANDUNG UNSUR DEWASA!! NO BOCIL! _____ "Saya tidak pernah melarang kamu melakukan apapun kalau itu bukan hal buruk, Neng Alissa Rembulan." Tatapan di sepasang mata birunya tampak mengancam. Dia menyebut nama lengkap Alissa, pertanda seda...