19

694 32 2
                                    

⋅◈⋅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋅◈⋅

───── ❝ EGG STATION ❞ ─────

juga dikenal sebagai omelette station. Berarti station/stan khusus yang digunakan oleh koki tertunjuk untuk melakukan pengolahan telur (biasanya omelette). Stan ini lumrahnya selalu ada pada waktu breakfast dan terletak di dalam restauran, sehingga tamu dapat menghampiri sendiri untuk mengambil olahan telur, sekaligus melihat koki melakukan aksinya.

────────────⋅◈⋅────────────



‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎"Bapak mau tidur aja?" tanya Alissa halus. Wajahnya menampilkan rasa prihatin pada pria yang duduk lesu di sofa, tampak letih sampai semua bagian tubuhnya terkulai. Peluh masih samar terlihat di dahinya. Dasinya sudah ditanggalkan, beberapa kancing kemeja teratas telah terbuka, membiarkan dada bidangnya dapat diintip.

Yang diajak bicara mengangkat kepala, menemui sorot Alissa dengan pancaran mata malas. "Saya akan tidur setelah ini. Kemari," ucapnya sambil mengulurkan satu tangan.

"Tapi Bapak capek banget tuh. Nggak apa-apa, kita bisa ngelakuin ini lagi besok. Aku takut Bapak—"

"Takut saya nggak akan ereksi?"

"Bukan itu!" Kenapa pipi Alissa terasa memanas mendengar itu? Dia kan sudah pernah melakukan hal luar biasa jorok dengan sang lelaki, seharusnya kata-kata frontal seperti itu tidak membuatnya malu seperti remaja yang tak tahu apa-apa!

"Kemari," ulang Killian sambil memberi gestur dengan telapak tangannya.

Dengan wajah datar Alissa menghampiri pria itu. Kemudian dia mengangkat salah satu kaki, memosisikan dirinya tepat di pangkuan hangat Killian.

Dua matanya tak bisa teralihkan dari wajah lelaki itu. Killian sedang tersenyum malas, menatapnya malas juga. Entah apa yang hari ini Killian lakukan, yang jelas lelaki itu tampak sangat kelelahan. Aneh, ini bukan pemandangan yang pernah terjadi sebelumnya. Killian biasanya terlihat bugar. Pekerjaannya kan memang tidak menuntut dia untuk mengerahkan banyak tenaga fisik. Makanya tadi Alissa menyarankan untuk tak usah berhubungan badan hari ini.

Lelaki itu langsung menyambutnya, menempatkan kedua tangan besarnya pada pinggul Alissa. Killian dapat menghirup aroma segar dengan hint manis yang menyeruak dari tubuh wanita itu. Diamatinya mata berwarna hitam yang Alissa miliki, lalu perhatiannya turun pada bibir merona yang terlihat empuk dan lembut itu.

Dia berucap dengan suara serak, "Saya akan selalu ereksi tiap melihat kamu."

"Wah, Pak Killian, that's a bold statement."

"It's the truth."

"Masa sih?" Alissa memiringkan kepala.

"Buktikan saja."

HotelieurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang