2

2.2K 42 1
                                    

⋅◈⋅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋅◈⋅

───── ❝ WALK IN GUEST ❞ ─────

adalah sebutan untuk tamu yang membeli produk food and beverage dari restoran hotel, namun tamu tersebut tidak menginap di hotel.

────────────⋅◈⋅────────────


‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Setiap Killian berkunjung untuk melakukan observasi bulanan, selalu hanya Neng Alissa yang menghampiri mejanya. Hanya wanita itu yang mau mengambil pesanannya.

Jadi, bukankah seharusnya sejak dulu Killian sudah menduga bahwa wanita itu berbeda?

Pelayan-pelayan lain terbirit pergi begitu melihat sosok Killian mendekati restoran. Menemui mata saja tak ada yang berani. Bahkan supervisor restoran yang berbadan besar pun terlihat canggung untuk membuka percakapan, selalu hanya menyapa lewat anggukan kecil dan senyum ketat.

Killian akui wajahnya tak bersahabat. Memang dari kecil dia tak terbiasa senyum, fitur wajahnya—ditambah dengan perawakan badannya—membuatnya terlihat mengintimidasi. Bahkan anggota keluarganya sendiri sering membanyol bahwa dia lebih cocok menjadi bodyguard ketimbang business man.

Padahal belum pernah Killian bertingkah arogan di depan semua orang yang mencari nafkah di hotelnya. Otoritasnya dalam batas wajar. Dia tegas namun tidak menyeramkan—setidaknya begitu menurutnya.

Saat makan di Seruling Dua, dia tak pernah memesan banyak, selalu meminta sepiring nasi panas dengan satu mangkuk kecil kecap manis dan sepiring kecil kerupuk udang. Hotelnya berbintang lima, memiliki koki-koki handal yang tiada dua, tapi Killian sudah bosan memakan makanan macam-macam.

Tiap dia berkunjung, selalu hanya wanita dengan label nama 'Neng Alissa' yang menghampiri dan melayaninya. Selalu bertanya dengan sabar, ramah dan hangat seolah belum hafal pesanan yang selalu Killian sebutkan. Tutur kata Alissa lugas walaupun Bahasa Inggrisnya terpengaruh logat Sunda, suaranya tak goyang, matanya tidak jelalatan karena tersipu melihat fisik Killian. Gelagatnya tidak menyimpan niat untuk memikat.

Lalu datang suatu malam di mana teman lamanya menawarkan Alissa sebagai teman tidurnya. Siapa sangka, teman lama yang diberi pekerjaan di toko kue Hotel Seruling itu ternyata dekat dengan Alissa. Teman itu mengatakan, Alissa sangat membutuhkan uang dan tak keberatan jika harus menjual tubuhnya.

Sesuatu yang bahaya kan—bermain api dengan orang yang mencari penghidupan di bawah naunganmu?

Di hari itu akhirnya Killian menyadari bahwa Alissa bukan perempuan sembarangan. Dan saat sudah sudah menyadari, Killian jatuh hanya dalam sekejap.

Semua momen di malam itu masih segar di ingatan.

MALAM ITU....

"Bapak mau aku mandi dulu?" tanya sang wanita dengan suara lembutnya. "Kita bisa mandi bareng aja kalo Bapak mau, biar nggak kelamaan."

HotelieurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang