⋅◈⋅
───── ❝ COMPLIMENT ❞ ─────
ialah penghargaan kepada tamu oleh pihak hotel dalam bentuk pembebasan biaya atas kamar menginap atau produk makanan.
────────────⋅◈⋅────────────
Sebagai pekerjaan yang menuntut untuk melakukan begitu banyak interaksi dengan orang tak dikenal, menjadi pelayan tentu tak semudah yang selama ini orang kira. Mengatasi komplain tamu adalah salah satu dari sekian banyak hal yang rumit dan harus dilakukan dengan hati-hati.
Sepanjang kariernya menjadi pelayan, banyak komplain yang sudah Alissa terima. Dari komplain yang valid maupun komplain yang dilontarkan tamu hanya karena mereka sedang memiliki hari buruk atau karena mereka tak suka saja pada Alissa. Komplain golongan kedua itu biasanya datang dari para wanita yang gerah melihat pasangan mereka tak mampu melepas perhatian dari Alissa.
Kejadian kali ini sepertinya tergolong pada nomor dua. Meskipun ada faktor lain yang mempengaruhi, yaitu sifat sang tamu yang kegenitan dan tidak peduli batas.
Tok tok tok....
"Room service," Alissa mengumumkan dengan suara tabah setelah dia mengetuk pintu tiga kali.
Segera saja pintu itu terbuka lebar. Terlihat sosok tamu berdiri di hadapannya dengan tampang memuakkan.
Alissa membasahi tenggorokan melihat pria itu menarik nafas lalu tersenyum miring. Binar licik terdapat di mata gelapnya yang sama sekali tak terlihat baik.
"Room service," Alissa mengumumkan lagi. Dari luar, sama sekali tak terdeteksi badai khawatir yang terjadi di dalam dada. "Good night Sir, my name is Alissa and I am here to deliver your room service order."
"Finally," balas tamu itu seraya menatap Alissa naik turun. "Semua akan berjalan lancar sejak tadi kalau saja kamu datang dari awal. Mudah kan?"
Memaksakan senyum kecut, Alissa menyahuti, "Sebagai kompensasi atas keterlambatan saya untuk menanggapi pesanan khusus dari Bapak, pihak restauran telah memberikan pesanan baru beserta compliment berupa roti bakar. Karena compliment, Bapak tidak akan dipungut biaya. Saya tinggal meletakkan isi nampan ini di meja kamar Bapak, dan saya akan segera pergi karena Bapak tak perlu membayar."
"Oh, tenang saja, saya akan tetap membayar kamu," tutur pria itu setelah dia menjilat bibir bawah.
"Tidak perlu," ucap Alissa lewat senyum ketat. "Baiklah, sekarang saya akan letakkan pesanan ini di kamar Bapak."
"Oh, tentu. Silakan masuk." Lelaki itu menyingkir sedikit ke samping, menolak untuk pergi dari pintu.
Menyebalkan sekali. Apa susahnya dia masuk ke kamar dan memberi Alissa jalan masuk yang leluasa? Sengaja saja dia ingin bersinggungan badan dengan Alissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hotelieur
Romance⚠️ 21+++ MENGANDUNG UNSUR DEWASA!! NO BOCIL! _____ "Saya tidak pernah melarang kamu melakukan apapun kalau itu bukan hal buruk, Neng Alissa Rembulan." Tatapan di sepasang mata birunya tampak mengancam. Dia menyebut nama lengkap Alissa, pertanda seda...