11

791 29 0
                                    

⋅◈⋅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋅◈⋅

───── ❝ POLISHING ❞ ─────

adalah kegiatan finishing pada peralatan makanan yang sudah melewati proses penyucian dan sterilisasi uap. Finishing ini dilakukan oleh pelayan dengan memoles atau mengelap peralatan menggunakan kain kering untuk mempercepat atau menyempurnakan pengeringan piring dari sisa-sisa uap.

────────────⋅◈⋅────────────



‎‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ Tubuh tinggi besar itu sudah sekitar lima menit hanya diam sambil menatap pemandangan di luar jendela. Entah apa yang ada di pikirannya, dia tampak begitu betah di sana.

Seseorang yang sedari tadi sudah memperhatikan punggung itu akhirnya memutuskan untuk menyapa sembari mendekatkan diri. ‎"Halo Ian," panggilan dalam suara feminin lembut itu menyapa seiring dengan bunyi hak sepatu tinggi yang mengetuk lantai marmer.

Yang dipanggil membeku sejenak sebelum mengumpulkan kesabaran untuk membalik tubuh, berhadapan dengan sosok yang sudah cukup lama tak menampakkan diri.

"Caroline," Killian balas menyapa. Tak ada pertanda bahagia di matanya, kerinduan tak dia rasakan dalam dada. "Kau sampai hari ini rupanya."

Wanita berambut coklat terang itu memiringkan kepala untuk mengamati wajah Killian. Tiga tahun berlalu dan tak ada satupun perubahan pada fisik elok itu, tapi di saat bersamaan, ketampanannya seolah menambah berkali lipat. "Kenapa? Kau tidak suka bisa melihatku satu hari lebih cepat? Geez, Killian ... bukankah setidaknya kau harus menyambutku dengan sebuah pelukan hangat?"

"Selamat datang kembali," kata Killian berusaha berbicara dengan nada yang tak sepenuhnya datar. "Kau terlihat sehat."

"Kau juga. Baguslah kalau begitu, semua orang di rumah ini telah menjagamu dengan baik. Ayah akan senang mendengar itu." Melihat tubuh Killian yang terbalut setelan jas berwarna abu gelap itu, Caroline terkesima. Untungnya dia masih sanggup mengendalikan diri agar tak langsung lari ke dalam pelukan Killian.

Killian mengangguk kaku. "Apa kau tidak datang bersama Miles?"

Oh ... Caroline melupakan keberadaan suaminya itu sejak dia berhadapan dengan Killian. "Dia akan datang lebih siang. Dia harus pergi ke sebuah tempat dulu untuk urusan pekerjaan." Ketika Killian hanya menangguk, tampak tak tertarik untuk menimpali, Caroline kembali berkata, "Memang dia bekerja terlalu keras. Baru sampai ke Indonesia, bukannya beristirahat dulu atau menyapa teman dan keluarga, dia malah berkutat dengan pekerjaan lagi. Mau bagaimana lagi, aku tak bisa membatasinya, kau tahu sendiri kan sifat pekerja kerasnya itu terkadang kelewat batas."

Sulit bagi Killian untuk mengobrolkan sesuatu dengan Caroline, tapi kalau menyangkut Miles—sepupu Killian yang merupakan suami dari Caroline—Killian selalu mau terlibat dalam topik.

HotelieurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang