20

917 34 3
                                    

⋅◈⋅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋅◈⋅

───── ❝ PLATTER SERVICE ❞ ─────

merupakan sebuah gaya pelayanan makanan di mana server membawa makanan yang sudah dimasak dan di plating di piring yang sebelumnya dibuat di kitchen lalu dibawakan ke ruang makan untuk kemudian disajikan kepada tamu.

────────────⋅◈⋅────────────



‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎"Senyumnya bisa manis banget gitu. Madu aja minder deh kalo ditaro di samping kamu."

"Serangga juga kalo ada di sekitar Bang Adrian pasti pada klepek-klepek," balas Alissa.

"Kok bisa?" Adrian kira Alissa akan merayu balik.

"Soalnya Bang Adrian bau obat nyamuk bakar."

Adrian mendengkus kecewa. "Yeeee ... Neng mah malah bercanda. Masa bau obat nyamuk, jelas-jelas wangi maskulin gini."

"Bang Adrian ngapain sih, jangan lama-lama di sini, makan gaji buta ya? Emang nggak dicariin sama supervisor Abang?," Alissa setengah mengusir. "Lagian emangnya dibolehin ya ngerokok di jam kerja?" Memang Adrian mengeluarkan bau asap rokok walau dia sedang tidak membawa puntung rokok di tangannya.

Alissa tak suka perokok!

"Eh, Neng, ngerokok pas dapet kesempatan keluar dari area kerja kita itu udah hukum wajib! Kejam amat Neng nggak ngebolehin Abang ngerokok, pait mulut kalo udah berjam-jam kerja," Adrian beralasan.

Alissa berdecak malas. "Itu doang yang perlu Abang anter tadi, gak ada keperluan lain lagi kan?"

Kedatangan awal Adrian ke kitchen Seruling Dua adalah untuk mengembalikan puluhan dinner plate yang kemarin malam sempat dipinjam oleh Seruling Tilu.

"Galak amat dah," keluh Adrian yang pura-pura cemberut. "Pertanda kamu harus cepet-cepet nikah nih, kelamaan jomblo bisa bikin cewek cantik jadi sensitif dan lebih emosi. Semakin sensitif dan emosian, semakin gak laku lagi nanti. Hiii, Neng gak takut apa jadi perawan tua?"

Kalimat itu Alissa tanggapi dengan senyum tipis. Diperhatikannya lelaki itu. Di Hotel Seruling, Adrian Handoko adalah salah satu pegawai yang cukup terkenal di antara para pekerja lain. Bagaimana tidak, lelaki itu tinggi, tampan, wangi, dan tutur katanya juga lembut. Tidak sedikit wanita yang mengaguminya, bahkan para pengunjung hotel saja seringkali jatuh hati padanya sampai-sampai rela memberi tip berlimpah.

Tapi anehnya, Adrian masih lajang sampai saat ini. Pria itu ramah terhadap pekerja wanita lain, tapi dia tak pernah merayu mereka. Hanya Alissa yang menerima kata-kata manis darinya—kata-kata yang justru menurut Alissa adalah ucapan cringe.

HotelieurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang