8

918 26 6
                                    

⋅◈⋅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋅◈⋅

───── ❝ HOSPITALITY ❞ ─────

adalah keramah-tamahan yang merujuk pada hubungan tamu dan tuan rumah (atau para pekerja) sebagai penyedia jasa penginapan. Keutamaannya adalah pelayanan.

────────────⋅◈⋅────────────


‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎Sore ini sebenarnya Alissa merasakan kelelahan luar biasa. Breakfast dihadiri begitu banyak orang karena Seruling Tilu tidak sanggup memenuhi seluruh kebutuhan tamu individual, sekaligus 400 tamu dari perusahaan besar yang semalam mengadakan pesta.

Sebagai hotel terpercaya, tentu sudah ada antisipasi untuk mengatasi jumlah tamu yang banyak. Tersedia sarapan dari katering pihak ketiga karena koki-koki tak memiliki kapasitas untuk menyediakan porsi breakfast sebanyak lebih dari 200. Stok makanan lebih dari cukup, jadi bukan di situ kendalanya.

Para tamu berebut ingin duduk di restoran demi bisa mengisi perut di awal hari sembari menikmati pemandangan. Memang nilai lebih Hotel Seruling terletak pada keindahan alam dan kemegahan gunung-gunung menjulang yang mengitari. Makanya, sedikit sekali tamu yang mau mengalah dan sarapan di kamar.

Sekian banyak tamu mendadak saja dialihkan untuk sarapan di Seruling Dua. Akibatnya, jam sebelas siang—saat waktu breakfast hotel telah usai—pekerja Seruling Dua harus menanggung otot kebas dan sendi pegal, padahal ini hari biasa.

Tamu-tamu itu meninggalkan begitu banyak hal kotor. Aneh, mengapa sampai sekarang banyak sekali orang yang tidak tahu tata krama dasar ya?

Memang, sudah tugas pelayan untuk membersihkan area restoran, tapi kalau zuppa soup-mu tumpah sedikit, bukankah sangat mudah untuk mengelapnya sendiri dengan tisu yang sudah tersedia? Dan kalau anakmu nakal sampai mengoles saus sambal ke jendela kaca restoran, bukankah sudah sewajarnya kamu minta maaf pada pihak restoran, bukannya memanggil pelayan sambil jerit-jerit dan menyuruh untuk membersihkan dengan menuding sambil melotot?

Entahlah. Bekerja sebagai waitress membuat Alissa memiliki cerita unik tiap harinya.

Walau lelah, hari ini dia tetap harus menemui Saint Killian. Dia pulang dan istirahat sebentar di rumah kira-kira dua jam lamanya. Lalu dia bergegas menuju tempat yang Killian tentukan—pria itu memberinya koordinat lewat WhatsApp malam tadi.

Ini pertama kalinya Alissa melihat Killian mengendarai mobil tanpa bantuan sopir pribadi. Mobil hitam yang mengkilat itu membuatnya kagum, dalam hati dia mencoba mengira-ngira berapa harganya.

Kapan ya dia bisa membeli kendaraan seperti itu untuk dirinya sendiri? Dia dan keluarganya hanya memiliki satu motor yang biasanya digunakan oleh sang adik untuk berangkat sekolah dan mengantar si Mama ke pasar.

HotelieurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang