12

725 25 2
                                    

 ⋅◈⋅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋅◈⋅

───── ❝ MENU À LA CARTE ❞ ─────

adalah suatu susunan menu, di mana setiap makanan yang dicantumkan pada daftar makanan tersebut disertai dengan harga tersendiri.

────────────⋅◈⋅────────────


‎‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎‎‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎"Pagi. Selamat datang di Restoran Seruling Dua, boleh saya cek kupon sarapannya?" sapaan dalam suara halus dibarengi tampang ramah itu datang dari Alissa. Sorot matanya penuh kebahagiaan hangat pada tamu di hadapannya yang langsung sibuk merogoh tas.

"Ini Teh." Tamu itu menyerahkan kuponnya.

"Baik. Dari kamar 240 ya. Ibu datang sendiri atau nanti ada yang menyusul? Sebab satu kupon breakfast ini berlaku untuk dua orang."

Keraguan muncul di ekspresi sang tamu. "Eng ... ini Teh. Sebenernya...." Sang tamu mendekatkan wajah ke telinga Alissa lalu berbisik, "Sebenernya saya nginep sama suami dan tiga anak saya. Jadi ... boleh nggak ya kalau mereka ikut makan ke sini juga? Kalau boleh, sekarang saya WhatsApp mereka biar datang ke sini."

Alissa mengamati penampilan tamu tersebut lebih seksama. Hotel ini memiliki harga kamar yang lumayan tinggi, makanya dipenuhi oleh tamu-tamu yang berasal dari kalangan menengah ke atas. Namun tak jarang juga ada tamu yang berpenampilan seadanya—suatu hal yang bisa mengindikasi pada status finansial menengah bawah.

Miris sekali mendengar satu keluarga memaksa menghimpit diri di sebuah kamar standard yang hanya dilengkapi dua single bed. Mau bagaimana lagi, semua keluarga pasti tergiur liburan di tempat indah.

"Mohon maaf, Ibu. Kupon sarapan yang didapat dari pembelian kamar standar hanya bisa digunakan oleh dua orang. Berbeda dengan kamar deluxe, family suite atau tipe kamar lainnya yang memiliki kapasitas kupon breakfast untuk lebih banyak anggota keluarga," jelas Alissa sopan. "Kalau mau, kita ada pilihan extra breakfast. Anggota keluarga yang tidak kebagian kapasitas kupon bisa ikut sarapan juga, tapi membayar biaya sebanyak 130.000 rupiah untuk satu orang ekstranya."

Sorot mata tamu melemah. "Gitu ya Teh. Saya ... nggak punya uang sebanyak itu. Kalo breakfastnya dibungkus aja bisa nggak ya?"

"Bisa Ibu. Tapi kalau dibungkus, porsinya dibatasi. Satu kotak makanan berisi nasi, lauk pauk dan roti. Kotaknya tidak bisa dipenuhi, hanya porsi secukupnya saja untuk satu orang," Alissa menjabarkan peraturan restoran yang menurutnya memang agak aneh. "Tapi kalau makan di sini, dua orang ini bisa ambil sepuasnya, mau itu menambah dua kali atau sepuluh kali."

"Oh...." Si tamu menunduk, menimbang-nimbang.

Dengan membawa dua kotak makanan ke kamar, satu keluarganya bisa sarapan namun tak kenyang. Kalau dua orang makan langsung di restoran, mereka bisa mengenyangkan perut sampai siang bahkan mungkin sore. Ditambah lagi, mereka akan sangat bahagia bisa mencicipi makanan restoran bagus seperti ini. Tapi ... tetap saja, harus ada tiga orang yang mengalah. Dia dan suaminya jelas akan mengalah, tapi kalau hanya dua anak yang bisa datang makan ... bagaimana dengan anak yang satu lagi?

HotelieurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang