⚠️🔞 MENGANDUNG KONTEN DEWASA!
⋅◈⋅
───── ❝ FULL BOARD ❞ ─────
merupakan harga menginap yang sudah mencakup makan pagi, siang, dan malam.
────────────⋅◈⋅────────────
"Apa kamu benar-benar mengira saya tidak akan memberi hukuman untuk pelanggaran tadi?"
"Tapi peraturan baru itu kan Bapak buat setelah aku ngelakuin pelanggarannya," Alissa membantah. "Dasar curang."
"Curang katamu?" Pria itu menatap Alissa dengan satu alis yang naik. Nafas Alissa menerpa wajahnya, ada samar aroma manis di sana, seperti sisa-sisa bau kue.
"Iya, curang." Alissa menodongkan dagunya ke atas, memberi kesan menantang.
Nafsu yang tadi sempat menggebu kini diselingi dengan perasaan kesal, protes tak terima. Bagaimana tidak, Killian sekarang sudah mengikat kedua tangannya ke atas. Alissa belum pernah berhubungan seks dalam keadaan tidak berdaya.
Dia harus selalu berada dalam kontrol. Bahkan ketika beberapa waktu lalu Killian mengambil kontrol, dia masih bisa membalikkan posisi. Tapi kali ini ... dengan keadaan terikat dan melihat kesungguhan dalam sorot mata pria itu, Alissa tak yakin Killian akan menunjukkan belas kasihan.
"Kamu takut, hm?" Killian mengusap rambut yang tadinya beristirahat di kening Alissa. Ketegangan yang ada di dua manik mata wanita itu justru membuatnya makin tak sabar untuk memulai hukumannya.
"Siapa yang takut?"
"Masih ingin berdalih. Padahal kamu sudah kehilangan nafas begini." Killian meregangkan dua tangannya yang bertumpu di kasur hingga tubuhnya menjauh sedikit, dengan begitu dia dapat melihat lebih jelas tubuh Alissa.
Wanita itu berkeringat, nafasnya naik turun tak teratur, matanya terbelalak. Killian tahu, Alissa meyakini diri bahwa tangan yang terikat ke atas adalah suatu hal memalukan, tapi Killian juga tahu, perasaan Alissa itu bercampur dengan rangsangan yang meluap.
"Tidak salah saya memanggil kamu malam ini, tepat setelah pagi tadi kamu melanggar peraturan baru itu." Killian mendekatkan diri lagi. Dia menyusupkan tangan kirinya pada bagian belakang pinggang Alissa yang terbaring sempurna di kasur, lalu menempatkan wajah pada perpotongan leher sang wanita, menghirup pelan di sana sebelum mengecup basah.
"Curang," protes Alissa dengan desah. Dia mengalihkan wajah agar Killian dapat menciumnya di sana dengan lebih leluasa. "Bapak seenaknya."
Killian bergumam rendah. "Seenaknya katamu? Tugas kamu adalah melayani saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hotelieur
Romance⚠️ 21+++ MENGANDUNG UNSUR DEWASA!! NO BOCIL! _____ "Saya tidak pernah melarang kamu melakukan apapun kalau itu bukan hal buruk, Neng Alissa Rembulan." Tatapan di sepasang mata birunya tampak mengancam. Dia menyebut nama lengkap Alissa, pertanda seda...