00. Pemakaman dan Gadis Pengantin

1K 35 0
                                    

Kisah mereka layaknya bumi dan angkasa yang tidak akan pernah menjadi cinta sejati, mereka jauh dan akan selamanya menjadi teka-teki.

------

Jakarta 5 januari.

Pemakaman hari itu sunyi, tidak ada yang mau berlutut di hadapan tanah terawat saat awan mendung. Hujan bisa datang kapan saja, namun perempuan itu tidak memperdulikan kondisi nya saat ini, gaun pengantin yang dia kenakan menjadi alasan dia datang ke tempat itu.

Perempuan itu bermonolog sendiri, untuk menagih seseorang yang pernah berjanji akan menikahi nya setelah perempuan itu sembuh dari penyakit nya.

“Aku udah sembuh, sesuai keinginan kamu. Sekarang mana janji kamu mau menikahi ku? El, kenapa kamu malah tidur di sini? Eryn datang pakai gaun pengantin, Eryn udah tampil cantik seperti yang kamu minta.”

Tes,

Perempuan itu menangis lagi, sudah dua jam dia bersimbah di hadapan gundukan tanah yang masih terlihat basah dan dipenuhi bunga gugur.

“El sayang, ini Eryn.” kata perempuan itu sesak, tubuh nya bergetar menahan sakit.

Angin pada hari itu berhembus kencang. Eryn menghapus air matanya, dengan sendu pandangan nya jatuh pada batu nisan yang tertulis nama seorang lelaki yang dia cintai.

“Bilang nya janji mau jagain Eryn, mau bahagia kan Eryn. Tapi El malah pergi, gimana Eryn bisa terusin hidup setelah ini? Eryn gak sanggup El, Eryn gak mau sendirian. Please Tuhan bangunkan Eryn kalau ini cuma mimpi,” lirih tangis perempuan itu sangat menyayat hati lelaki yang sejak tadi menunggunya.

Lelaki itu tidak bisa meninggalkan Eryn sendiri, meskipun Eryn memintanya pergi. Alvaro tidak bergeming di tempatnya, menyaksikan ribuan air mata Eryn yang berjatuhan membasahi wajah cantik nya.

Eryn menjerit berkali-kali memanggil nama seseorang yang sangat dia cintai, seorang lelaki yang menjadi sandaran hidup nya. Semua kebahagiaan nya seketika lenyap, Tuhan mengambil lelaki itu tanpa permisi. Gaun putih yang dia kenakan sudah kotor, tangan nya mencengkram tanah merah dan berulang kali memukul dada nya mengusir sesak.

“Apa kesalahan aku Tuhan? Kenapa kamu mengambil dia dari aku? Harus bagaimana aku setelah ini? Aku gak sanggup hidup, tapi aku juga tidak ingin pergi. Dia meminta aku bahagia Tuhan, tapi aku tidak bisa. Dia berjanji akan menikahi ku Tuhan, menjaga aku selama nya. Tapi sekarang, kenyataanya dia ingkar janji, dia pembohong. Aku benci Tuhan, aku benci dia. Tapi aku mencintai dia, tolong aku Tuhan.” ucap Eryn memeluk tanah yang sudah basah karena air matanya.

Hujan saat itu turun, angin kencang menerpa rambutnya. Eryn hancur, dia berantakan. Perempuan itu sudah tidak peduli lagi pada lelaki yang mencoba membangun kan nya.

Eryn kembali tidak sadarkan diri, setelah percobaan nya mengakhiri hidup. Sekarang tubuh nya di bawa lelaki itu menjauh dari pemakaman.

“Eryn mau sama El, Eryn gak mau hidup Al.” gumam Eryn masih setengah sadar, hujan menerpa wajah nya yang sembab.

“Lo kehabisan napas, mana bisa gue biarin lo mati. El juga gak mau lo kenapa-napa.” ujar Alvaro membaringkan tubuh lemah Eryn ke dalam mobil.

Lelaki itu memberikan Eryn oksigen, menyelimuti tubuh Eryn dengan jaket nya. Tangan kecil Eryn terdapat bekas jarum infus menghentikan Alvaro.

“Al,” panggil Eryn sangat lemah.

Alvaro menatap wajah pucat Eryn.

“Eryn gak mau di sini,” gumam Eryn, sorot matanya sayup memohon.

Alvaro menggenggam tangan Eryn, memberikan kekuatan pada perempuan itu.

“Gue mohon bertahan, gue pasti bawa lo ke sesuatu tempat. Di mana lo lupa sama yang namanya sedih, lo harus bahagia Eryn. Apapun caranya, gue di sini buat lo.”

Karena itu sekarang bagian dari tugas gue jagain milik saudara gue sendiri. Batin Alvaro memegang janji nya pada El, untuk menjaga kan perempuan itu dan membahagiakan nya. El bahkan meminta pada Alvaro, untuk bisa membuat perempuan itu jatuh cinta pada saudara nya sampai Eryn melupakan sosok lelaki itu dalam ingatan nya.

ALVARO ; In The Time Of Losing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang