24. Satu Terluka, Kami Berantakan

161 15 5
                                    

"Jangan cepat pergi, banyak yang sayang sama kamu. Masih ada kita yang mau lihat Tuan Putri nya El, tertawa senang."
.... .....


Play song Angel's Like You

Sampai sejauh ini, terima kasih sudah menyukai kisah mereka❤

Siap untuk ramai kan part ini?

Pelan-pelan aja bacanya, bisa beri komen tiap paragraf?

Jangan lupa vote dan share

Good night💙

°°°

Mobil BMW Alan berhenti tepat dua meter dari seorang perempuan.

"Eryn!"

Perempuan dengan penampilan lusuh bak hantu jalanan itu menoleh.

"Tunggu, nama depan lo siapa?" Alan menatap Eryn dari atas sampai bawah, mengintimidasi kalau yang dilihatnya ini bukan mayat.

"Princess," jawab nya

"Kalau nama belakang lo?"

"Keyravelin," ucap Eryn dengan suara lembut nya.

Alan menghembuskan napas lega, "Eryn gue tau lo kangen banget sama El. Tapi jangan cepat-cepat ikut dia pergi ya? Gue sayang sama lo, gue mau lo hidup dengan senyum lebih lama sama kita." tutur kata Alan penuh rasa sayang tulus pada Eryn.

Eryn menggaruk pipi nya kebingungan, "Eryn sekarang gak mau bunuh diri lagi. Maaf, kalian pasti cemas dengar kabar kecelakaan itu. Eryn-"

Grep!

Leon memeluk Eryn, hangat dan erat sekali dekapan lelaki itu. Tubuh Eryn sampai terbenam dalam rengkuhan Leon, perempuan itu tampak bingung karena Leon terus memeluk nya lama.

"Gue sayang sama lo Eryn, gue gak mau lo pergi. Sekalipun lo frustrasi mau ketemu El, tolong jangan kayak gini caranya. Gue benci dengar lo mau bunuh diri, apa guna nya gue janji sama El mau jagain kesayangan nya? Kalau lo terluka tanpa sepengetahuan gue?" ujar Leon sambil terus memeluk Eryn.

Eryn merasa sangat bersalah, dia tidak pernah memberitahu tentang keadaanya pada mereka. Padahal dia sudah berjanji akan memberitahu apapun masalahnya, karena mereka sendiri bertanggung jawab penuh atas keselamatan Eryn.

"Maafin Eryn, Eryn janji gak akan bunuh diri lagi. Kalian jangan khawatir, Eryn sekarang baik-baik aja, kalian tidak pernah gagal menjaga dan melindungi Eryn. Eryn gak terluka sama sekali, Eryn gak papa, Eryn gak bohong sekarang Eryn gak akan pergi jauh, Eryn bakal kasih tau kalian ke manapun Eryn pergi. Maaf udah buat kalian takut, maaf juga selalu merepotin kalian. " ungkap Eryn tulus sambil terisak tangis, hati lembut nya merasa terenyuh.

Alan menggeleng tidak setuju, kalau Eryn merepotkan mereka. "Sampai kapanpun lo tetap prioritas utama Dirgaska, karena lo Tuan Putri nya El. Kita gak pernah keberatan jagain lo 24 jam bahkan lebih pun gue sanggup, jangan merasa gak nyaman sama kita. Karena kita semua udah anggap lo sebagai adek, ngerti?"

Eryn mengangguk pelan, tangis nya belum reda. Leon menepuk-nepuk bahu Eryn pelan, menenangkan.

"Ayo pulang, Tuan Putri nya El." ajak Leon

Ketiga nya menghampiri mobil Alan yang berada tidak jauh dari mereka, ketika Eryn berbalik ingin memasuki mobil BMW tersebut. Netra berbulu lentik nya menemukan Alvaro tengah bersandar di mobilnya, yang berada di pinggir jalan sambil melipat tangan angkuh.

"Al," Eryn menghampiri lelaki itu, dari jauh penampilan Alvaro terlihat buruk, ada bekas pukulan lebam di bagian wajah lelaki itu.

"Gue kira lo beneran mati, ternyata itu bukan lo? Ngerepotin gue aja." sambar Alvaro begitu Eryn sampai di depan nya.

ALVARO ; In The Time Of Losing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang