30. Prom Night

138 17 2
                                    

"Tidak ada pelaku, semuanya sama-sama korban."

Play song 'Rewrite The Stars'

... ..

"Ayo Tuan Putri, mau sampai kapan diam hm?"

Perempuan yang dipanggil Tuan Putri itu sejenak mengatur napasnya, kemudian menatap mata gelap lelaki di sampingnya.

"Eryn takut Al, gimana kalau mereka belum menerima Eryn? Apa Eryn pantas datang ke pesta ini?" tanya perempuan itu dengan perasaan gelisah terlihat di wajahnya.

Alvaro menggenggam tangan Eryn, menenangkan cemas perempuan itu. "Ini waktunya menyelesaikan semuanya, katanya setelah ini mau ikhlasin El? Jangan cemas urusan masalah itu udah gue selesaikan. Lo tetap di SMANRA, soal kabar Andriani dan juga temannya udah gue tangani. Mereka baik-baik aja," ujar Alvaro

Tetap saja Eryn khawatir, meskipun saat dia ulang tahun mereka semua ada di pihak nya. Bahkan mereka juga membantu Eryn mencarikan donor darah. Namun ada sebagian juga yang masih membenci nya, Eryn bersyukur dirinya masih diberi kesempatan hidup. Alvaro benar, ini waktunya untuk dia menyelesaikan semuanya.

Eryn mengatur napasnya, dia menolah. "Tapi setelah ini janji ya? Jangan pergi dulu," pinta Eryn sembari tangannya terus digenggam Alvaro.

Lelaki tampan dengan pakaian formal itu mengangguk, dia tidak ingin Eryn sedih karena kepergiannya. Setelah melukai Eryn, dia berjanji akan pamit sebelum penerbangannya. Alvaro ke luar lebih dulu, kemudian membukakan pintu untuk Eryn.

Perempuan cantik itu sedikit mengangkat gaun hitamnya, agar tidak sulit melangkah. Sementara satu tangannya digenggam hangat Alvaro, keduanya memasuki hotel mewah yang sudah dikhususkan sebagai tempat untuk acara malam perpisahan.

Eryn disambut ke empat lelaki yang tidak lain inti Dirgaska, Eryn tau Dirgaska telah bubar dengan pamitnya Alvaro dari tugas. Namun itu bukan berarti persahabatan mereka berakhir begitu saja. Meskipun sempat terjadinya konflik dengan ketua mereka, ketika Eryn pulih lalu menemui mereka untuk meminta mereka berbaikan. Setidaknya tidak ada dendam sebelum mereka berpisah.

"Cantik banget Tuan Putrinya siapa ini?"

"Selamat malam Tuan Putri,"

"Seneng liat Tuan Putri udah kembali senyum,"

Kalimat sapaan itu terlontar dari para lelaki yang sejak beberapa menit lalu sengaja menunggu kedatangan Tuan Putri nya. Mereka sebenarnya ingin mengawal Eryn dari rumah, sebagai bentuk prioritas utama mereka yang segera pamit dari tugas.

Prom Night.

Pesta yang mewah yang diisi oleh angkatan SMANRA tahun ini, banyak perempuan tampil cantik dengan balutan dress dan gaun. Sedangkan lelakinya tampil formal, sebenarnya ini bukan acara khusus tampil dengan kesopanan dalam berpakaian. Karena pestanya acara hiburan bebas, sepanjang malam sekaligus salam perpisahan.

"Jangan minum dari botol bermerek, semuanya memiliki kadar beralkohol tinggi." pesan Alvaro begitu dia menarik satu kursi, mempersilakan Eryn duduk.

"Gue ada urusan, kalau ada apa-apa lo bisa panggil pelayan itu yang disewa khusus buat lo." pesan Alvaro sebelum cowok itu pergi.

Ramai, dentuman musik band dan lampu berwarna sungguh membuat Eryn tidak nyaman ditinggal sendirian. Angkatan SMA Bumantara tahun ini mencapai hampir seribu, banyak cowok dari berbagai jurusannya berkumpul, bergelak tawa sembari menyesapi sebatang Marlboro di tangannya. Eryn juga melihat para cewek yang tidak segan meminum dan berdansa dengan pasangannya, mungkin.

ALVARO ; In The Time Of Losing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang