"Mungkin semesta ingin semuanya seperti ini, kehilangan untuk menghadirkan hal baru. Namun biarpun kamu akan jadi kenangan, tetap saja kamu pemenangnya, yang akan terus berkelana di segala pikiran aku." -Eryn Lyncia Keyravelin
Play song “Bukti” Virgoun
°°°
Hal pertama yang Eryn rasakan adalah nyeri yang sangat luar biasa menghujani sekujur tubuhnya, perih di tangan nya yang terlapisi kain, dan juga kepala Eryn berdenyut seperti di pukul batu besar, mungkin efek kemarin dia benturkan sendiri dengan keras kepalanya ke dinding sampai pingsan.
Eryn sudah separuh sadar, netra nya langsung merotasi ke seluruh ruangan, aroma mint yang sial nya jadi candu Eryn menyapa indar penciuman nya, kamar dengan pencahayaan baik itu membuat Eryn berpikir ini di rumah, tepatnya dia berada di kamar El?
Lalu mata Eryn melihat dua temanya duduk di sofa, untuk menunggu Eryn terbangun.
"Kalian," suara lemah Eryn.
Lyona dan Azuri kompak menoleh, dua temanya itu sama-sama menatap Eryn berbinar.
"Eryn udah bangun," Lyona meletakan buku yang dibacanya ke sofa, lalu dengan cepat menghampiri Eryn.
Azuri yang sejak tadi menyuntikkan beberapa warna ke dalam jeli nya, langsung mengentikan aktifitas nya, cewek dengan rambut coklat itu menghampiri Eryn dengan senang nya.
"Azuri seneng banget Eryn udah bangun," ucap Azuri duduk di samping Eryn.
"Gue khawatir banget sama lo Ryn, kita di sini mau temenin lo tidur." kata Lyona menatap Eryn lembut.
"Eryn masih ngerasain sakit ya?"
"Gue gak papa," Eryn mengulas senyum untuk mengelabui kekhawatiran mereka.
"Alhamdulillah, kalau Eryn udah mendingan." syukur Azuri
Lyona mengambil gelas berisi air di meja samping, "Minum dulu Ryn, biar seger."
Azuri membantu Eryn duduk, bantal empuk Eryn gunakan untuk menyandarkan punggung nya. Eryn meneguk air sampai tandas, membasahi tenggorokan kering nya.
"Eryn cobain deh, jelly art buatan Azuri, tadi waktu Eryn tidur Azuri gambar sendiri berbentuk rubah." Azuri mengambil jelly bening yang sudah dia hias bergambar rubah, dengan cara menyuntikkan warna ke dalam jelly tersebut.
"Lucu, sayang kalau di makan." Eryn merasa tidak tega kalau harus memakan hasil tangan Azuri.
"Nggak papa Eryn, Azuri sengaja buatin gambar rubah buat Eryn makan, biar semangat!" ucap Azuri dengan senyum manisnya.
"Bener tuh kata Azuri, lo pasti belum makan 'kan?" tanya Lyona
Eryn mengangguk, Eryn bahkan lupa kapan terkahir dia makan, mungkin tiga hari yang lalu, itu pun cuma lima suap.
Azuri dan Lyona merasa senang Eryn lahap memakan jelly rubah, mengingat enam jam lalu mereka mendengar kabar, Eryn berniat mengakhiri hidupnya lagi. Tentu saja kabar itu seperti kilatan petir, tanpa berpikir lagi Lyona dan Azuri memutuskan menemani Eryn malam ini. Takut ketika Eryn sendirian akan melakukannya lagi, sebagai teman yang sudah terikat saling menyayangi tentu mereka tidak mau itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO ; In The Time Of Losing You
Teen FictionKisah ini masih berlanjut, tentang Eryn Lyncia Keyravelin dan Elvan Laska Reyzantara setelah insiden besar yang merubah garis takdir kisah mereka. Apakah garis takdir itu mempersatukan mereka kembali? atau kisah mereka berkahir meninggalkan dan mem...