29. Pamit Dari Tugas

165 17 1
                                    

"Apapun akhirnya tolong terima dengan baik."

....

Tanpa melalui proses persidangan, Hendrix ditindak pidana hukuman 25 tahun penjara. Atas kasus penganiayaan terhadap putra kandungnya, serta penusukan terdapat seorang perempuan. Penggelapan saham, mengkorupsi total miliyaran gaji karyawan, pemabuk dan bermain judi serta pengkonsumsi barang haram selama 10 tahun terkahir.

Buronan polisi sekarang dibawa dan mendekam disel penjara.

Hari ini Alvaro bersiap menyelesaikan semua masalah dengan Papa nya.

"Saudara Hendrix ada yang ingin bertemu." ucap Pak polisi yang bertugas.

Pria paruh baya dengan pakaian khas tahanan itu dipersilakan ke luar. Kemudian duduk berhadapan dengan Alvaro, jarak dengan Putra nya itu hanya terhalang meja.

"Kenapa kamu ke sini? Sudah saya katakan berkali-kali, kamu ini kenapa selalu tidak nurut?" sarkas Hendrix sangat tidak ramah.

Alvaro menarik napas sejenak, rupanya Hendrix belum mau bertobat setelah dijatuhkan hukuman.

"Al mau minta maaf, sekaligus pamit." ucap Alvaro.

Kedua tangan cowok itu menaut di atas meja, yang terasa dingin. Alvaro memberanikan diri menatap sang Papa, dia sudah menyiapkan mental untuk mengutarakan segala pikirannya.

"Pa, kalau Papa gak mau maafin Alvaro gak papa. Alvaro tau Papa sangat terpuruk sampai melakukan segala cara. Alvaro harap Papa sadar dan mau berubah, kapanpun itu Alvaro akan menunggu Papa kembali. Biargimanapun juga Papa adalah satu-satunya keluarga yang Alvaro punya, Alvaro akan pergi ke Australia untuk mengejar pendidikan. Dan akan kembali setelah Alvaro berhasil membangun perusahaan baru, untuk Papa."

Jeda sesaat.

"Pa, Alvaro mau damai. Bunda di atas sana pasti marah liat keadaan kita berantakan. Alvaro tau sampai sekarang belum berhasil jadi Putra kebanggan Papa, tapi Papa juga sadar kalau Alvaro ini Putra Papa. Alvaro juga mau dipeluk sama Papa, sekali aja Pa sebelum Alvaro pergi." ungkap Alvaro.

Cowok itu tanpa sadar menitipkan air matanya, mata gelapnya begitu nelangsa seraya berharap.

"Boleh Pa?"

Permintaan Alvaro untuk terakhir kalinya, saat ini dia hanya ingin mendapat kan pengakuan dan di anggap kembali sebagai seorang anak.

Hendrix bungkam, kepalanya mendadak berputar saat dulu hingga sekarang. Kejadian yang sering dia lakukan pada Putra semata wayangnya, Putra yang tidak pernah dia banggakan bahkan ketika Alvaro berhasil membuatnya sadar dan berpikir ulang atas tindakannya yang menyakiti fisik dan mental Putra kandungnya sendiri.

"Saya sudah gelap mata sama kamu? Setelah selama ini saya siksa kamu, kamu masih anggap saya Papa?" Hendrix menatap Alvaro dengan penuh sesal.

Papa macam apa dia bisa setega itu menghancurkan psikis dan berkali-kali melukai fisik anaknya yang sudah rapuh? Tumbuh besar tanpa seorang Ibu.

Hendrix mendapat kabar dari seorang psikiater bahwa Alvaro sempat melakukan percobaan bunuh diri di usianya yang ke 16 tahun, sebanyak dua kali. Sekarang Alvaro masih 19 tahun dan dia sudah mengalami gangguan kampulsif.

ALVARO ; In The Time Of Losing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang