28. Malaikat Yang Selama ini Dirindukan

143 17 0
                                    

22.30

Eryn sudah kembali dari pesta ulang tahun, perasaan Eryn tiba-tiba saja berubah cemas mendapati mobil asing berada di depan rumah mewah itu, pikiran buruk langsung menghantui gadis itu.

Begitu Leon membukakan pintu mobil, Eryn melangkah cepat masuk ke dalam rumah yang terlihat gelap dari luar. Eryn bahkan lupa mengucapkan pamit dan terimakasih pada Leon.

"ANAK PEMBANGKANG KENAPA KAMU TIDAK MATI SAJA SEJAK LAHIR. KALAU HIDUP KAMU SAJA MEMPERMALUKAN SAYA!"

"BERANINYA KAMU MENGHANCURKAN PERUSAHAAN SAYA SETELAH SAYA BERSUSAH PAYAH MEMBESARKAN KAMU!"

Ssratt!

"Ayo bunuh Al, Pa. Itu kan yang Papa mau sejak awal? Sekarang Pa, silahkan Al gak akan melawan. Al juga udah capek hidup kayak gini, Al mau pergi sama Bunda." pinta Alvaro yang sekarang sudah terkapar lemah di hadapan Hendrix dengan luka tubuh bersimbah darah di lantai.

Tanpa rasa kemanusiaan pada darah dagingnya sendiri, Hendrix mencekik putra kandungnya sangat kuat. Setelah puas mencabuk Alvaro sampai menimbulkan bekas biru di tubuh lelaki itu, Hendrix tidak akan berhenti jika tidak ada yang menghalangi kemarahan nya.

"Saya sudah bekerja keras agar mesin uang saya tetap berjalan. Saya sudah percayakan kamu mengambil tangan saham itu, tinggal selangkah lagi Dirgantara group akan meraup keuntungan. Tapi karena kamu menyakiti satu-satunya sumber daya Dirgantara dan membuat ulah dengan seorang perempuan. Pantas kamu memakai nama Dirgantara? Setelah apa yang sebenarnya kamu lakukan selama ini, berulah dan mencoreng nama baik Dirgantara!"

"Pa.. Izinkan Al bicara.." ucap Alvaro tersedat tenggorokan, dia tidak bisa bernapas lehernya sangat sakit.

"JANGAN PANGGIL SAYA DENGAN SEBUTAN ITU. SAYA BUKAN PAPA KAMU SIALAN!" murka Hendrix menampar dan menjejak kepala Alvaro ke lantai.

Bunda sakit.. Alvaro kehilangan tenaganya untuk bangkit. Dia terbatuk-batur karena sesak di tenggorokannya.

Papa Alvaro itu berpikir, berita yang tersebar di dunia maya sudah mencoreng nama baik Dirgantara dengan kelakuan yang sangat tidak patuh untuk seorang putra CEO dan pemilik sekolah elit ternama. Berita palsu mengenai ulah nakal Alvaro dengan seorang perempuan yang tinggal selama setahun dengannya, banyak bukti momen keduanya bersama. Bahkan di sekolah, saat berkumpul dengan geng terkenal Dirgaska. Alvaro dan teman-temannya terbukti sering mengunjungi bar dan mengonsumsi barang haram.

Semua itu hanya pitnah, kecuali berita murid SMANRA mencetak sejarah tragedi berdarah setelah kasus sekelompok siswa terlibat dalam pelaku tauran yang memakan jiwa. Dan itu kasus terparah anggota Dirgaska dengan musuhnya, dan karena Hendrix mengetahui kebenarannya. Dirgaska kembali terancam bubar.

"Saya sudah peringatkan kamu bubarkan geng sampai itu! Atau kamu yang mati ditangan saya!" Hendrix mengangkat tangannya yang terdapat pisau tajam.

"Nggak Pa, Dirgaska harga mati!"

"Hentikan!" teriak Eryn berlari menghampiri Alvaro, gadis itu memeluk Alvaro erat.

"Om jangan bunuh Putra Om sendiri! Eryn tau Om terluka kehilangan istri yang paling dicintai, tapi Om juga harus tau. Alvaro juga terluka sudah kehilangan malaikat baik hatinya," tentang Eryn mendongak menatap Hendrix penuh kecewa.

"Kamu berani membela si pembunuh ini?" sarkas Hendrix menatap bengis Eryn.

Tidak peduli, Eryn tetap memeluk Alvaro seakan ingin melindungi lelaki yang yang menjaganya selama setahun. Lelaki brengsek yang juga menyakitinya, lelaki dengan ribuan luka besar tanpa terobati sampai bernanah.

"Minggir, gue brengsek Eryn." kata Alvaro mengusir Eryn pergi.

Eryn justru menggeleng pelan, ia tersenyum mengusap luka di wajah Alvaro. "Aku menyayangi kekurangan kamu, bukan dari kesempurnaan. Al baik-baik aja?" Rasanya Eryn ingin menangis darah.

ALVARO ; In The Time Of Losing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang