Kring! Kring! Kring!
Tiba tiba suara telpon rumah berndering, semua obrolan tadi berhenti dan suasana seketika menjadi hening mereka semua menatap ke arah telpon rumah mereka heran kenapa ada orang yang menelpon melalu telpon rumah biasanya jarang sekali bahkan tidak pernah ada telpon masuk.
"Hallo? Kediaman Navarez disini"
"Hallo malam tante, maaf saya mengganggu tapi boleh saya berbicara dengan Runa?" ucap Davin dari sebrang telpon
"Maaf sebelumnya, ini siapa ya?"
"Saya Davin tante"
"Oh nak Davin, tunggu sebentar ya Bunda panggilkan Runa dulu!"
"Iya tante"
"Runa! Ada telpon untuk mu!" teriak Bunda
"Hah? Untuk ku?" ujar Runa. "Dari siapa?"
"Sudah lah cepat kemari!" pinta Bunda
"Iya Bunda" ujar Runa beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri Bunda
"Dari siapa?" tanya Runa
"Davin" jawab Bunda
"Hah? Davin?" ujar Runa terheran heran
"Iya darinya" ujar Bunda memberikan telpon itu kepada Runa dan wanita itu pergi meninggalkan Runa.
Dengan ragu Runa meletakkan telpon tersebut di telinganya, kemudian ia mulai membuka pembicaraan dengan sedikit gugup.
"Ha-hallo Davin, ada....apa?"
"Tidak, aku hanya ingin bertanya kondisi kamu sekarang bagaimana?" ucap Davin dari sebrang telpon
"Baik, kondisi ku baik baik saja dan seharunya aku yang bertanya seperti itu padamu"
"Tanya apa?"
"Kondisi kamu sendiri bagaimana? Apa lukanya sudah di obati? Berapa banyak luka sayatan di tubuh kamu? Apakah sakit?"
"Satu satu nanya nya!"
"Maaf, habisnya aku khawatir ditambah lagi aku mimpi buruk tentang dirimu"
"Tidak usah khawatir, aku janji aku akan baik baik saja"
"Ya namanya juga orang khawatir kan pasti akan ada hal hal aneh muncul di pikiran"
"Iya iya, oh iya tadi kamu bilang mimpi buruk tentang ku kan, bagimana mimpinya?"
"Em....nanti aku jelaskan jika kita bertemu!"
"Baiklah, kalo begitu sudah dulu ya aku ada keperluan hanya itu saja yang mau aku tau dari mu, love you!" ucap Davin dari sebrang telpon kemudian ia menutup sambungan telponnya.
Tut.....
Runa terdiam tidak bergeming sedikitpun bahkan ia terus memegang telpon itu dengan kuat dan dirinya masih berusaha untuk mencerna ucapan terakhir dari lelaki tersebut, yaitu love you!
"Runa?" ujar Draka yang berada di samping gadis itu
Seketika lamunan Runa buyar di kala kakaknya memanggil namanya kemudian gadis itu melekan telpon tersebut dan berjalan menuju kamar tanpa sepatah kata pun.
"Dia kenapa?" tanya Draka
"Entahlah" ujar Henry yang tiba tiba berada di samping Draka
"Ayah?" ujar Draka terkejut
--------------
Di dalam kamar Runa terus mondar mandir kesana kemari gadis itu terus memikirkan ucapan Davin tadi, kalimat itu begitu ia ingat di dalam pikirannya sampai sampai ia tidak bisa berfikir dengan jernih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Organization
ActionRuna & Davin (Series) #seris 1 Punya rasa keingin tahu yang tinggi? Dan cuek dengan orang baru terutama laki laki? Bagaimana bisa? Ya itu dia gadis bernama Runa dia adalah gadis yang pendiam namun ia bisa asik jika orang tersebut tepat untuknya, di...