33 - Not Expect

8 4 0
                                    

Runa, Laura dan Farhan terkejut dengan apa yang di ucapkan Davin pada mereka semua. Selama ini mereka kira jika Liam lah yang merawat Davin secara langsung tapi ternyata di luar dugaan.

"Bisakah kau perjelas itu?" tanya Laura

Davin menatap ketiga temannya itu secara bergantian. "Singkatnya setelah ayah ku tiada, aku di serahkan pada pria itu saat usia ku sekitar enam tahun dan aku pun terpaksa ikut bersamanya, aku kira setelah aku sampai di rumah pria itu aku akan kembali tenang seperti sedia kala tapi nyatanya tidak" jelas Davin.

"Setelah aku beranjak dewasa aku mulai sadar, jika pria itu hanya menginginkan salah satu perusahaan milik ayahku dan aku sudah tidak menganggap pria itu sebagai kakek ku lagi!" lanjut Davin menjelaskan.

Semuanya mengangguk kecil seolah paham dengan apa yang di ceritakan Davin.

"Jadi sekarang kau tidak mengakui Liam adalah kakek mu?" tanya Laura

"Ya, tentu!" ujar Davin. "Ini memang aneh tapi semakin hari pria itu semakin menjengkelkan!"

"Kau jangan katakan seperti itu, nanti kau bernasib sial!" timpal Farhan

"Aku tau" jawab Davin.

"Apa kau tau kenapa ayah mu tiada?" tanya Runa

Davin melemparkan tatapan penuh pada gadis itu. "Entahlah, aku hanya di beri kabar oleh seseorang waktu itu dan satu yang ku tau jika ayah ku tiada karena kecelakaan pesawat" jelas Davin.

Farhan menepuk pundak Davin. "Bersabarlah kawan, tetap kuat kami akan selalu ada bersama mu!"

"Thanks bro!"

Mereka berempat kembali melanjutkan jalan mereka untuk menghampiri Henry, Draka dan Liam. Sepertinya Liam sudah tersadar dari pingsannya dan pria itu masih dalam kondisi setengah sadar.

"Di-dima-mana aku?" ujar Liam bingung.

"Masih di tempat tadi, kita belum pulang dan kita sedang menunggu Laura dan Farhan kembali!" jawab Henry yang berada di samping Liam.

Laura, Farhan kembali ke tempat semula bersama dengan orang yang mereka temui tadi.

"Laura, Farhan akhirnya kalian kembali, kemana saja kalian?" tanya Draka sambil meneliti orang di belakang mereka. "Siapa mereka?"

Laura dan Farhan menyingkir dari posisi mereka dan menampakkan Runa serta Davin yang dalam kondisi basah kuyup.

"Runa!" Henry bergegas menghampiri anak gadisnya dan memeluknya dengan hangat.

Runa kembali memeluk Henry. "Ayah, syukurlah aku masih bisa bertemu dengan ayah!"

Henry melepaskan pelukannya. "Kondisimu bagaimana?, apa ada yang terluka?"

"Kondisi ku baik ayah, jangan khawatir!" jawab Runa

Draka menepuk pundak Runa. "Anak baik, syukurlah kau tidak apa apa!"

Liam bangkit dari duduknya dan menghampiri Davin. "Bagaimana kondisimu?"

"Aku baik" jawab Davin dengan wajah datar.

"Baguslah, aku ikut senang!" ujar Liam. "Dan dimana kendaraan mu?"

Davin menghelan nafas dengan kasar. "Kendaraan ku hangus terbakar!"

Draka melirik pada jaket yang di kenakan Runa rasanya begitu asing di matanya.

"Jaket siapa yang kamu kenakan itu?"

Runa melirik pada jaket yang ia kenakan. "Ini jaket Davin, dia meminjamkannya pada ku"

"Agar tidak kedinginan!" timpal Davin

Secret OrganizationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang