Setelah banyak cobaan yang menimpa keluarga Navarez akhirnya satu persatu masalah di keluarga ini bisa terselesaikan dengan baik walaupun ada sedikit kendala akan tetapi keluarga ini bisa menyelesaikan masalahnya sendiri dengan baik dan bersih.
Sekian lama menunggu akhirnya Runa bisa menyantap makanan yang sudah ia buat bersama Bunda tadi dan sekarang jam sudah menunjukan pukul delapan kurang lima belas menit.
"Akhirnya, kenyang juga!" ujar Runa sambil mengelap tangannya menggunakan tisu
"Baguslah kalo kamu sudah kenyang" jawab Bunda beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju tempat pencuci piring
"Masakan ini buatan kamu bersama Bunda?" tanya Draka sambil meneguk secangkir kopi
"Ya aku dan Bunda yang membuatnya, iya kan Bunda!" jawab Runa
"Iya benar" ujar Bunda. "Dan coba kalian cicipi ini"
Bunda berjalan menuju meja makan sambil membawa toples yang berisikan cookies tadi.
"Apa itu?" tanya Draka
"Cookies" jawab Runa
"Coba kalian makan siapa tau suka" timpal Bunda sambil menyodorkan toples yang berisikan cookies itu.
"Aku coba ya" ujar Draka sambil mengambil satu cookies itu dan memakannya
"Aku ambil satu" timpal Ayah memakan cookies itu.
"Em.....bagaimana?" tanya Runa gemetar
"Ini....enak!" jawab Draka dan Ayah bersama
"Benarkah?" tanya Bunda dan Runa bersama dengan ekspresi wajah gembira
"Ya benar" jawab Ayah
Kemudian mereka memakan cookies itu bersama sama sambil di temani secangkir susu, teh, dan juga kopi. Mereka pun saling mengobrol satu sama lain membuat keluarga ini terlihat harmonis.
"Kak Draka!" panggil Runa
"Ya apa?" jawab Draka
"Tadi kenapa kak Draka datang datang banting pintu?" tanya Runa penasaran
"Aku tidak percaya jika orang yang selama ini bersama ku, ternyata menghianati diriku" jawab Draka
"Apa? Siapa dia?" tanya Ayah terkejut
"Sekretaris ku" jawab Draka
"Maksud kamu Kayle?" jawab Bunda bertanya
"Hah? Bagaimana Bunda bisa tau?" tanya Draka terkejut
"Kak apa kau sudah lupa, Bunda kan seorang pembunuh bayaran sudah di pastikan jika Bunda mengetahui semua nama nama orang yang tersorot di negri ini, itu juga termasuk Kayle dia selalu ikut bersama mu kemana pun kamu pergi" ujar Ayah sambil menyalakan sebatang rokok
"Oh ya ayah benar, aku lupa jika gadis itu selalu bersama ku" jawab Draka
"Maka dari itu Kayle tersorot selama dia bersama mu!" ujar Ayah. "Kau tau hubungan perusahan mu itu tidak hanya di dalam negeri ini saja, akan tetapi perusahan mu itu menjalin hubungan baik dengan negara negara lain"
"Ya aku lupa" jawab Draka. "Tapi aku masih tidak percaya jika Kayle berani menghianati ku"
"Asal Kakak tau, semua keturunan keluarga Brianna itu selalu berhianat dan menipu atasannya" timpal Runa sambil memakan cookies buatannya itu.
"Tunggu, dari mana kamu tau?" tanya Ayah terkejut
"Ya, katakan saja jika aku hampir di tipu oleh Bella adik perempuan Kayle" jawab Runa
"Apa? Kenapa kamu tidak memberi tau Ayah hah?" ujar Ayah
"Maaf yah, bukannya aku tidak mau memberi tau ayah, tapi aku takut jika nantinya ayah menghabisi mereka dengan sadis" jelas Runa
"Lagi pula aku telah mengetahui jika Bella akan menipu ku jadi maka dari itu aku menjebaknya dan memberinya sedikit pelajar" lanjut Runa
"Ayolah na!, Walaupun begitu tapi setidaknya kamu memberi tau hal itu kepada ayah" ujar Ayah. "Asal kamu tau mereka menjadikan keluarga ini sebagai sasaran mareka, dan sudah seharusnya penipu semacam keluarga Brianna itu di bunuh secara tragis!"
"Ya aku setuju dengan ayah!" ujar Bunda. "Bahkan aku sudah menghabisi nyawa Kakak laki lakinya Kayle itu"
"Apa?" jawab Ayah, Draka, dan Runa bersama terkejut
"Ya bunda benar benar membunuhnya" ujar Bunda. "Aku membunuhnya di saat ia sedang berada di sebuah hotel"
"Aku juga sudah menghabisi nyawa Paman dan Bibinya tanpa sepengetahuan Kayle" timpal Draka
"Bagus Kak!" ujar Ayah
"Ya bagus itu" timpal Bunda
"Tunggu, aku mau bertanya kenapa Bunda mau menjadi pembunuh bayaran?" tanya Runa tiba tiba
Sontak pertanyaan Runa membuat Bunda dan yang lainnya terkejut, jujur Bunda sedikit ragu untuk menceritakan bagaimana awal mula wanita itu menjadi seorang pembunuh bayaran.
"Katakan saja jika pekerjaan membunuh itu sebagai pekerjaan sampingan bunda" jawab Bunda.
"Hah?" ujar Ayah, Draka dan Runa bersama
"Apa aku tidak salah dengar? Pekerjaan sampingan?" ujar Runa
"Ya, awalnya bunda ragu untuk menerima pekerjaan kotor ini tapi bunda rasa pekerjaan ini cocok untuk mengisi waktu luang bunda" jelas Bunda
Waktu luang?
Apa telinga Runa tidak salah dengar 'waktu luang' sepertinya wanita itu terlalu full power sampai sampai pekerjaan membunuhnya itu dijadikan untuk mengisi waktu luangnya. Sungguh hebat dan mengerikan.
"Siapa yang mengajak mu May?" tanya Ayah
"Tuan Aiden" jawab Bunda
"Jangan kata jika bunda salah satu anggota dari Deadly Assassin Community" ujar Draka
"Hah? Dari mana kamu tau?" jawab Bunda terkejut
"Pernah mendengar dari Laura asisten ku di markas Venzor" ujar Draka sambil menyalakan sebatang rokok
Runa sudah tidak tahan lagi dengan asap asap rokok tersebut gadis itu pun bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju lantai atas untuk pergi ke kamarnya.
"Mau kemana kamu na?" tanya Bunda melihat pada Runa
"Kamar" jawab Runa kemudian gadis itu menghilang dari pandangan Bunda dan yang lainnya
"Astaga!" ujar Ayah. "Aku baru sadar jika Runa tidak suka dengan kepulan asap rokok"
"Begitu ya, aku baru tau" ujar Bunda
"Ya begitu" jawab Ayah. "Kalo begitu aku ke kamar dulu"
"Ya baiklah kalo begitu Bunda akan mencuci piring" ujar Bunda berjalan menuju wastafel sambil membawa piring kotor
"Aku akan pergi ke kamar juga ya Bunda" ujar Draka pergi menuju kamarnya yang terletak di lantai atas.
*To Be Continue......
HALOO GUYSS SEMUANYAAAAA GIMANA CERITANYA?, MAAF YA KALO ENGGA NYAMBUNG😔🙏
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Organization
AcciónRuna & Davin (Series) #seris 1 Punya rasa keingin tahu yang tinggi? Dan cuek dengan orang baru terutama laki laki? Bagaimana bisa? Ya itu dia gadis bernama Runa dia adalah gadis yang pendiam namun ia bisa asik jika orang tersebut tepat untuknya, di...