Tembakan itu benar benar mengejutkan mereka semua dan yang lebih mengejutkan lagi peluru itu berasal dari Runa yang tengah berdiri di dapan pintu sambil menodongkan senjata api.
Tidak lama kemudian dari sisi kanan dan kiri keluarlah Laura serta Mia, masing masing dari mereka membawa sentaja mereka sendiri.
"Wow, wow, tunggu, tunggu!" ujar Fahri. "Ada apa ini, kalian bertiga kenapa?"
Tatapan ketiga gadis itu terlihat tajam bahakan sedikit menakutkan jika di lihat dengan jelas, mereka bertiga terlihat begitu menyeramkan saat membawa senjata api dengan tatapan yang serius.
Ketiganya berjalan mendekati kelima lelaki itu sambil menyiapkan senjata mereka masing masing, Runa terlihat mengambil lagi senjata api yang tergeletak di lantai dan menodongkan senjata itu ke arah lima lelaki itu.
Berbeda dengan Laura ia terus mengayun ayunkan samurai nya yang mengkilap dan tajam itu, sedangkan Mia mengeluarkan sebuah jarum tajam yang berukuran pulpen dari cepolan rambutnya.
Davin dan teman temannya yang lain begitu bingung dengan tingkah laku Runa, Laura dan Mia yang berbeda, ketiganya terlihat begitu serius seolah olah mereka akan di serang oleh ketiga gadis itu.
Langkah Runa, Laura, dan Mia terhenti di hadapan kelima lelaki itu bahkan jarak di antara mereka tidak terlalu jauh dan ketiganya mengarahkan senjata mereka pada wajah lelaki itu.
"Serang mereka!" perintah seseorang.
"Baik!" jawab Laura, Mia, dan Runa bersama.
"Tunggu!!, apa?" celetuk Farhan dan Calvin tekejut.
Baku hantam pun terjadi namun dari pihak laki laki tidak ada yang membalas serangan dari gadis gadis itu, mereka hanya menghindar dan terus menghindar.
Dengan gerakan cepat Laura meyerang Calvin dan Farhan sekaligus menggunakan samurai yang ia punya itu. Laura begitu lihai memainkan samurai nya
"Wow!, mereka tidak terkendali!" pekik Farhan berusahan menghindar dari tebasan samurai Laura.
Doar!
"Awas!!" ujar Lery mendorong Davin.
"Lery!, Davin!" pekik Fahri terkejut.
Fahri berlari menghampiri kedua temannya itu namun langkahnya terhenti karena di hadapannya ada Mia tengah menghadang dirinya.
"Okey, Mia jangan bunuh aku" ujar Fahri. "Jangan arahkan jarum itu pada ku, kau tau aku mulai takut!"
Mia melemparkan jarumnya itu pada Fahri namun dengan cepat ia bisa menghindari lemparan jarum itu.
Seketika Mia menyunggingkan senyum smiriknya, hal itu membuat Fahri heran sekaligus khawatir akan ada hal buruk terjadi dan benar saja Mia melemparkan lagi dua jarumnya. Dan kedua jarum itu berhasil mengenai tubuh Fahri dan akhirnya ia tergeletak lemah tidak berdaya.
"Satu selesai!" ujar Mia sambil mencabut jarum yang tertancap di tubuh Fahri.
"Fahri!!" pekik Farhan kaget melihat temannya tumbang.
Melihat kesempatan Laura mengayunkan samurainya ke arah Farhan dan satu goresan berhasil mengenai lengan kanan lelaki itu.
Farhan terlihat meringis ke sakitan sambil menahan darah yang mulai keluar dari dalam tubuhnya, seketika samurai Laura yang tadinya berkilau kini meninggalkan bercak darah Farhan.
"Baiklah ini dia!" ujar Runa menyunggingkan senyum smirik nya.
Tanpa basa basi Runa sekaligus menembaki keempat lelaki itu dengan menggunakan kedua senjata api nya, tanpa henti ia terus menembakkan peluru ke arah mereka. Oramg yang kini terisisa hanya lah Davin, Lery, Calvin dan Farhan dengan cepat mereka mengindari dari tembakan itu.
"Good night boy!!" ujar Mia melemparkan jarum nya dan itu tepat mengenai tubuh Calvin pada akhirnya lelaki itu tergeletak lemah tidak berdaya.
Sekali lagi samurai Laura mengenai tubuh Lery dan Farhan, kini membuat samurai itu semakin berlumuran darah merah.
"Hahaha!!" tawa Laura lalu ia menyunggingkan senyum smirik nya.
"Biar aku akhiri ini!" ujar Runa mengarahkan kedua senjata api nya pada lelaki itu dan menembakkan peluru lagi.
Namun dengan sigap Davin mendorong temannya itu dan membuatnya terjatuh melihat ada celah untuk kabur mereka pun bersembunyi di balik tembok.
Dengan nafas yang masih terengah engah mereka berusaha untuk menelisir apa yang sebenarnya terjadi pada ketiga gadis itu.
"Ada apa dengan mereka?" tanya Davin bingung.
"Entahlah, mereka seperti di kendalikan oleh seseorang!" jawab Lery sedikit merobek kaosnya untuk membalut luka sabetan di tangannya.
"Jangan jangan mereka di hipnotis!" celetuk Farhan.
"Maksud mu?"
"Lihat saja mereka tidak mempedulikan sekitar dan mereka berani menyerang kita bahkan tanpa belas kasihan mereka terus berusahan untuk menghabisi kita dengan brutal apa lagi Laura, dan mungkin ini ulah seseorang!" jelas Farhan panjang lebar.
Davin dan Lery mengangguk paham kemudian mereka sedikit mengintip, namun alangkah terkejutnya keberadaan mereka di ketahui oleh Runa dan gadis itu berjalan mendekati mereka.
"Balik tembok!" ujar Runa berjalan menuju tempat itu yang di ikuti oleh kedua temannya.
"Gawat!, kita ketahuan!" ujar Lery bergegas mengeluarkan ponselnya untuk meminta bantuan.
"Halangi mereka dulu, aku akan panggil bantuan!" lanjutnya sambil menelpon seseorang.
"Baiklah!" jawab Davin dan Farhan bersama.
"Habisi mereka!" ujar seseorang.
Davin mengkerutkan dahinya bingung. "Siapa itu?"
"Aku rasa orang yang mengendalikan mereka!" ujar Farhan. "Menghindar Vin!"
"Apa?!"
Bruk!!
Mereka berdua terlempar dan membentur dinding tembok akibat tendangan dari Laura serta Runa yang lumayan keras dan sangat menyakitkan.
"Ka-kau, ba-baik ba-baik saja Han?" tanya Davin menahan rasa sakit.
"Aku baik, ta-tapi ba-bagaimana me-mereka bisa menjadi se-sekuat itu?"
"Akibat hipnotis!" celetuk Lery sambil membawa pasukannya.
*To Be Continue....
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Organization
ActionRuna & Davin (Series) #seris 1 Punya rasa keingin tahu yang tinggi? Dan cuek dengan orang baru terutama laki laki? Bagaimana bisa? Ya itu dia gadis bernama Runa dia adalah gadis yang pendiam namun ia bisa asik jika orang tersebut tepat untuknya, di...