55 - No It's Worse

6 4 0
                                    

Di sisi lain mobil yang di tumpangi Runa dan teman teman nya masih terus berjalan, tanpa mereka sadari ada sebuah peledak yang terletak di bawah mobil.

Semakin masuk ke dalam hutan semakin mencengkam suasana nya, dan pepohonan mulai menutupi langit siang akar akar besar muncul dari dalam tanah membuat perjalanan mereka sedikit terguncang guncang.

"Kita sudah jauh! Lambat kan mobil nya!" ucap Laura menghelan nafas lega.

Farhan mulai menurun kan kecepatan mobil nya, tidak terasa saat ini sudah pukul dua siang namun mereka belum sampai tempat tujuan. Jika menurut perkiraan mereka seharus nya sudah sampai sejak tadi, tapi ini rasa hanya berputar putar di dalam hutan saja.

Runa membuka kaca mobil dan berkata. "Kalian ngerasa tidak kalo kita makin jauh dari rute jalan!"

Calvin menguap lalu menyenderkan kepalanya pada jendela.

Mia membuka ransel nya dan mengeluarkan beberapa air minum kemudian ia meneguknya sampai habis.

Duar!

Mobil yang di tumpangi mereka tiba tiba meledak dan terguling berkali kali sampai akhirnya mobil itu membentur sebuah pohon besar dan berhenti berguling.

Melihat mobil di depannya meledak dan terguling membuat Davin menghentikan mobil nya lalu Lery, Davin dan Fahri keluar dari dalam mobil dan bergegas untuk menghampiri mobil itu.

"Kenapa ini?" ucap Fahri berjalan memutari mobil yang terguling itu.

"Periksa mereka apa mereka masih hidup atau tidak!" perintah Davin berusaha untuk membuka pintu mobil.

Mengingat ada sesuatu yang tertinggal Lery pun kembali ke mobil. "Sebentar ada yang tertinggal"

Sesampainya di mobil laki laki itu bergegas menuju bagasi dan mengambil sebuah komponen yang asli lalu menyimpannya di balik jaket tebal miliknya.

Hendak melangkah kan kaki Lery mendengar sesuatu yang aneh menurut nya.

"Suara apa itu?"

Lery terus mencari asal suara itu dan dia pun jongkok lalu melihat ke bawah mobil.

"Tunggu ini? Bom!!" menolong nya terkejut.

Duar!!

Ledakan di mobil kedua pun terjadi membuat Lery terpental dan membuatnya membentur sebuah batu besar.

Ledakan yang besar membuat Davin, dan Fahri terkejut dengan suara itu kedua mata mereka menelisir mobil yang baru saja meledak dan kedua matanya tertuju pada Lery yang bersandar lemah pada sebuah batu.

"Lery. Aku hampiri dia!" ujar Fahri bergegas lari menuju teman nya itu.

Davin terus berusaha untuk membuka pintu mobil nya, ia sedikit aulit karena mobil nya itu terbalik.

"Ayo lah. Ayo!"

"Berhasil!"

Satu persatu teman teman di keluar kan dari dalam mobil, kondisi mereka begitu parah luka di mana mana.

"Lery pingsan!" pekik Fahri sambil menyeret tubuh Lery ke arah Davin.

Melihat hal itu membuat Davin sedikit kasian dan berkata. "Apa kau tidak punya hati nurani?"

"Ah sudah lah, lagi pula dia tidak akan merasakan nya" jawab Fahri dengan wajah tanpa bersalah.

"Apa mereka masih hidup?" tanya Fahri ikut mengecek kondisi teman teman nya.

"Aws, kepala ku sakit!" ucap Runa meringis kesakitan sambil memegang kepalanya yang berdarah.

"Kau baik baik saja?" tanya Davin yang terlihat khawatir lalu ia memangku gadis itu di pangkuannya.

Secret OrganizationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang