Setelah menjelaskan semuanya pada teman teman barunya itu akhinya Lery bisa bernafas dengan lega seolah beban pikirannya telah hilang dari benaknya.
Namun di sisi lain Davin menaruh kecurigaan pada Lery karena ia masih ragu dengan apa yang di jelaskannya baru saja itu.
Waktu terus berjalan dan kini jam menunjukkan pukul tiga sore, akan tetapi mereka masih belum menemukan titik keluar dari permasalahan mereka saat ini.
Seandainya waktu bisa di kembalikan mereka akan memperbaiki semuanya secara damai dan baik, tidak ada pertarungan, tidak ada konflik dan tidak ada perpacahan satu sama lain. Namun apa daya semakin terus berjalan ke dapan semakin banyak hal hal baru di temukan.
"Kalian bisa istirahan di sini, untuk sementara waktu" ujar Lery. "Aku sudah menyiapkan beberapa tempat tidur untuk kalian semua"
Laura, Runa dan Mia saling bertatapan satu sama lain seolah mereka memikirkan hal yang sama, tanpa berlama lama lagi mereka pun segera bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju lift.
"Tunggu mau kemana kalian?" ujar Calvin membuat ketiga gadis itu menghentikan langkahnya.
"Ke mobil ada sesuatu yang tertinggal!" jawab Laura.
Lalu mereka melangkah masuk ke dalam lift dan lift itu pun berjalan menuju lantai utama.
"Baiklah, bagaimana kalo kita buat rencana untuk menghentikan kegilaan ini?" ujar Calvin penuh semangat.
"Tunggu, aku ragu dengan kalian berdua apa kalian benar benar tidak berpihak pada Yudha?" tanya Davin penasaran.
Lary menghelan nafas lalu ia berkata. "Sudah kami katakan, kami benar benar menghianati pria tua itu lagi pula dia tidak mau menerima aku sebagai putra kandungnya!"
"Apa?!"
Lery kembali menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya dan ayahnya dulu, sebelum ia menjadi seorang ketua gengser.
---------------------
Di lantai utama ketiga gadis itu berjalan menyusuri lorong yang begitu lebar dan luas, bahkan tingginya lebih tinggi dari mereka dan rumah itu sudah seperti istana yang megah dan mewah.
Namun sepanjang perjalan menuju garasi mobil mereka menyadari satu hal bahwa tidak ada orang satu pun di lantai ini dan hanya ada mereka bertiga di sana.
Ketiganya berusaha untuk berfikir positif mungkin saja semua orang yang ada di rumah ini bekerja di ruang rahasia.
"Apa kalian sadar, kalo disini sangat sangat sunyi bahkan hanya terdengar suara jam dinding saja iya kan!" ujar Mia yang memegang erat lengan Laura.
"Ish!, apa lah kau ini penakut!" tukas Laura sambil menghempaskan lengan Mia.
Krek!!
Tiba tiba ada suara yang berasal dari arah belakang mereka dan membuat mereka membeku di tempat serta bulu kuduk mereka bergidik.
Krek!!
Suara itu semaki keras di belang mereka, dengan rasa takut ketiganya sepakat untuk menoleh ke belakang secara bersamaan.
"Hitungan ketiga, satu....dua....tiga!" ujar Runa.
Mereka pun mebalikkan badannya dan mendapati tidak ada siapa siapa di belakang mereka. Tiba tiba lampu nyala mati nyala mati dengan sendiri membuat suasan di sana semakin mencengkam seperti di film horor.
"Pa-pasti ha-hantu ini!" celetuk Mia ketakukan bersembunyi di belakang Runa.
"Dasar penakut!" tukas Runa memperhatikan area sekelilingnya.
Mereka merasakan jika ada yang mendekati mereka dalam jarak yang sangat dekat, dan lampu pun seketika mati sepenuhnya dan ruangan besar itu menjadi gelap.
"AAAA.......!!!" teriak ketiganya terkejut.
Mau sekuat apa pun mereka berteriak tidak akan ada yang mendengarnya karena ruangan ini begitu luas dan mungkin orang di ruang rahasia tidak menyadari jika di sini tengah mati lampu.
"Lau, nyalakan senter atau apa cepat!" ujar Runa mengelurkan senjata api nya.
"Tunggu sebentar!"
"Kenapa gelap begini padahal masih jam tiga sore!" monolog Mia ketakutan.
Seketika lampu kembali menyala dan ketiganya benar brnar lega jika lampunya telah menyala kembali, mereka cukup heran kenapa tiba tiba ada tirai hitam di setiap jendela seingat mereka sebelum mati lampu tidak ada tirai itu.
Tiba tiba ada yang menepuk pundak ketiganya dan membuat mereka terkejut bukan main, bahkan Mia hampir pingsan dengan keberanian yang masih mereka milik mereka pun membalikkan badannya.
Alangkah terkejutnya mereka melihat ada seorang pria yang mengenakan topeng dan sepertinya pria itu mulai menghipnotis ketiganya.
Ketiga gadis itu tidak sadar jika mereka sedang di hipnotis, lama kelamaan mereka bertiga berhasil di hipnotis oleh pria itu dan mereka mulai mematuhi perkataan dari si pria itu.
"Lakukan sesuai perintahku!" kata si pria itu.
"Baik tuan!" ujar Laura, Runa dan Mia bersama.
Di sisi lain karena khawatir para kelima lelaki itu bergegas untuk menghampiri Runa, Laura dan Mia yang sudah lama pergi sejak tadi.
Setibanya di lantai utama mereka terkejut jika tempat ini sudah porak poranda dan banyak hiasan yang pecah di mana mana.
"Apa ya-yang terjadi di sini?" ujar Calvin bingung sambil mengambil serpihan vas bunga yang pecah.
"Sepertinya ini bekas pertarungan!" jawab Davin menelisir area sekitar.
"Tunggu, jangan jangan!" celetuk Lery waspada.
Doar!!
"Runa?!" pekik kelima lelaki itu terkejut.
*To Be Continue....
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Organization
ActionRuna & Davin (Series) #seris 1 Punya rasa keingin tahu yang tinggi? Dan cuek dengan orang baru terutama laki laki? Bagaimana bisa? Ya itu dia gadis bernama Runa dia adalah gadis yang pendiam namun ia bisa asik jika orang tersebut tepat untuknya, di...