Setelah berhasil mencuri barang berharga milik Yudha di pelabuhan mereka pun segera bergegas pergi menuju kediaman pribadi Lery yang lokasinya jauh dari keramaian.
Masing masing dari mereka menaiki mobil yang berbeda, satu mobil Sedan hitam dan satu Mobil SUV yang mereka curi dari pelabuhan.
Laura, Mia, dan Runa menaiki mobil Sedan hitam milik mereka sendiri, sedangkan Lery, Davin, Farhan dan Fahri mereka menaiki mobil SUV yang mereka curi tadi.
Dua mobil itu melaju dengan kecepatan yang lumayan tinggi, di dalam mobil sedan hitam terlihat jika Runa tengah mengibati Mia yang kondisinya mulai membaik sedangkan Laura ia harus tetap fokus ke jalanan walaupun banyak luka di tubuhnya itu.
"Lau, kau harus di obati!" ujar Runa. "Lagi pula kenapa kau menolak ajakan Lery agar dia yang menyupir mobil ini?"
Pamdangan Laura tetap fokus pada jalan lalu ia pun mulai berbicara. "Tidak, lagi pula aku tidak enak dengannya, bahkan dia sudah menolong kita dan menyelamatkan kita semua, aku tidak mau merepotkannya lagi!" ujar Laura menjelaskan.
Runa terdiam lalu ia perlahan lahan mulai menyerap perkataan Laura barusan.
"Ya kau benar, kita sangat berhutang budi padanya!" ujar Runa sambil membuka obat merah dan meneteskannya pada lengan Mia.
"Aws!, sedikit sedikit netesisnya!" celetuk Mia menahan rasa perih.
Laura pun menginjak rem karena lampu lalu lintas berubah menjadi mereka, lalu ia menoleh ke bangku belakang tempat di mana kedua temannya berada.
"Ck!, baru segitu udah meringis kesakitan, dasar Mia!" ujar Laura.
Mia menatap Laura dengan spontan lalu ia berbicara. "Asal kau tau, aku tidak sekuat dirimu, lagi pula kau kan sudah terbiasa mendapatkan luka dan goresan itu!"
Seketika Laura terdiam atas perkataan Mia baru saja itu, lalu ia tersenyum tipis.
"Yap, kau benar aku sudah terbiasa, lagi pula yang menyakitkan menurut ku itu adalah ketika orang yang kita cintai di hancurkan oleh seseorang yang kita benci!" jelas Laura.
Runa nampak terdiam sejenak lalu ia memikirkan sesuatu hal yang tiba tiba muncul di benaknya.
"Runa!" panggil Laura
"Ohh Runa, heyy!"
Seketika lamunan Runa buyar di saat ia mendengar namanya di panggil, lalu ia menoleh ke arah Laura.
"Ya apa?" jawab Runa.
"Apa kau tidak sadar, ada luka di jidat mu itu!" ujar Laura menunjuk jidat temannya itu. "Dan itu mengeluarkan darah!"
Runa pun seketika memegang jidatnya dan melihat jika benar jidatnya itu berdarah. Lalu ia mengambil tisu dan mengelap darah yang mengalir itu.
"Lau, jalan kan mobilnya!" ujar Mia. "Lampunya berubah hijau"
Laura melihat ke depan dan ya benar kendaraan yang lainnya pun mulai berjalan, begitu pula dengan mobil yang di tumpangi mereka ini.
------------------
Setibanya di kediaman pribadi Lery mereka semua memarkirkan mobilnya dengan baik dan rapih, lalu mereka mengikuti langkah Lery memasuki rumah megah yang di dominasi dengan warna hijau itu.
"Hem, rumahnya sama kaya warna di sekitarnya!" monolog Fahri.
Setibanya mereka di dalam rumah mereka di buat kagum dengan isinya karena begitu rapih, indah dan cantik.
"Wow!"
"Mari, aku tunjukan ruangan rahasia ku!" ujar Lery melangkah masuk ke dalam lift yang di ikutin oleh lainnya.
Pintu lift itu pun terbuka dan menampakkan sebuah ruangan yang sangat sangat luar, bahkan ada banyak teknologi canggih beserta robot yang tengah di buat dan juga ada beberapa pekerja.
"Selamat datang di ruang teknologi rahasia ku!" ujar Lery penuh semangat.
Mereka pun di ajak berkeliling oleh Lery, dan mereka benar benar kagum dengan apa yang mereka lihat itu belum pernah mereka lihat teknologi secanggih ini bahkan bisa membuat robot juga.
"Nah jadi yang sedang kami kerjakan ini adalah sebuah robot tempur yang mungkin bisa berguna nanti!" jelas Lery.
"Oh ya dan perkenalkan perancang robot tempur kami!"
"Hai semuanya apa kabar!" sapa Calvin.
Mata mereka membelalak tidak percaya pada apa yang mereka lihat di hadapan mereka.
"Calvin?!"
"Oh ya, ini aku kalian tidak lupa dengan ku kan!" ucap Calvin tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Ini pasti mimpi buruk!" monolog Mia sambil memukul pipinya.
"Mari, kita mengobrol di sana!" tunjuk Lery lalu ia berjalan menuju tempat yang ia maksud.
Mereka semua menduduki kursi masing masing dan mereka saling lihat satu sama lain, memastika tidak ada yang kekuarangan atau tertinggal.
Tidak lama kemudia ada seorang pekerja menghampiri Lery sambil membawa Ipad di tangannya.
"Ini dia ipad mu tuan!" ucap pekerja itu menyodorkan ipad pada Lery.
"Baik terimakasi, kau bisa bekerja kembali!" jawab Lery menerima ipad tersebut.
"So, apa yang akan kita lalukan sekarang?" celetuk Runa memecak suasana hening dan canggung.
Lery nampak menyodorkan ipad miliknya itu pada Mia dan membuat Mia menyercitkan halisnya bingung.
"Apa?"
"Aku mau kau lihat sistem ini, di dalamnya ada sebuah sistem robot dan aku harap kau bisa masuk ke dalam sistem itu dan kau bisa mengendalikan robot itu dari jarak jauh" jelas Lery.
Mia meraih ipad itu dan mulai membuka akses sistem itu, dilihatnya cukup rumit jika harus masuk ke dalam sistem bahkan ia tidak oernah masuk ke sistem sebuah robot.
"Katakan apa kalian mengetahui ini semua?" ujar Runa menatap teman temannya secara bergantia lalu ia menatpa ke arah Lery dan Calvin.
Lery menoleh ke arha Calvin yang berada di samping lalu ia membuka suaranya.
"Kami sudah tau dari lama, ya hanya saja kita menetupi ini dari orang orang supaya tidak ada konflik!"
"Tapi sepertinya sudah waktunya kita memberi tahu semuanya pada mereka Lery" ujar Calvin. "Karena yaa pada siapa lagi kita berharap iya kan!"
"Jika kalian tidak keberan tolong ceritaka semuanya dari awal" celetuk Davin serius.
Lery mulai menjelaskan secara detail tanpa jeda sedikit pun, ia sudah tau jika ayahnya akan menghancurkan seluruh kota dan menjadikannya sebagai penguasa dunia hitam, karena menurut ayahnya ke damaian selalu saja merugikan maka dari itu Yudha berniat untuk menghancurkan dan mempengaruhi orang lain.
*To Be Continue....
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Organization
ActionRuna & Davin (Series) #seris 1 Punya rasa keingin tahu yang tinggi? Dan cuek dengan orang baru terutama laki laki? Bagaimana bisa? Ya itu dia gadis bernama Runa dia adalah gadis yang pendiam namun ia bisa asik jika orang tersebut tepat untuknya, di...