Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak!
Tim Beta terkepung, entah dari mana musuh tiba-tiba muncul dari arah samping dan ada beberapa berada di atas pohon menembaki mereka.
Mereka pun membuat perlindungan dengan tameng dan menyerang balik. Namun, pertempuran tidak berlangsung lama, karena mereka paling mengerti dengan hutan ini.
Hutan ini bagaikan rumah bagi mereka, sehingga musuh bisa dilumpuhkan dengan cukup mudah.
Tangan Jaemin yang memegang pistol bergetar. Seumur hidupnya, ia belum pernah yang namanya membunuh hewan -selain serangga tentunya, tetapi sekarang ia harus membunuh manusia untuk bertahan hidup. Ia berhasil membunuh tiga orang, sedangkan Xiaojun sudah tidak terhitung saking banyaknya.
"Kerja bagus, Jaem. Kita harus cepat pergi!" Ucap Xiaojun menarik Jaemin berlari bersamanya.
"Apa kalian sudah terbiasa membunuh?" Tanya Jaemin sambil terengah-engah.
"Dark Blood melakukannya hanya ketika ada yang mengusik. Membunuh tanpa alasan itu buruk."
Mereka berlari, tetapi tembakan muncul dari arah belakang, melumpuhkan beberapa orang yang melindungi mereka berdua.
"Sial, ada pasukan yang mengikuti kita dari belakang. Bersembunyi!" Teriak Xiaojun menarik Jaemin bersembunyi di balik batu besar.
"Tembak sekarang!" Teriaknya memberi aba-aba.
Mereka mulai menembaki musuh. Namun, pihak mereka banyak yang terluka.
Xiaojun melihat ke sekeliling, pasukannya mulai berkurang lebih banyak dari yang sebelumnya. Ia berbisik kepada Jaemin yang sedang mengisi peluru pistol di sampingnya, "Dengarkan aku, Jaem. Kau harus lari. Aku akan menghadang mereka. Ingat, apa pun yang terjadi jangan melihat ke belakang."
"Tapi kau-"
"Ini perintah Tuan Jeno." Desak Xiaojun tidak sabar. Lelaki itu mengambil senapan dan peluru cadangan dari punggungnya dan menyerahkannya kepada Jaemin.
"Jika kau bertemu Hendery nanti, sampaikan padanya bahwa aku mencintainya. Semoga berhasil, kawan.” Xiaojun memeluk Jaemin sebentar, lalu menepuk bahunya seperti yang ia selalu lakukan dengan Hendery.
Kau harus tetap hidup dan mengatakannya sendiri!” Ujar Jaemin dengan mata yang mulai memerah. Ia tahu pasti, hanya sedikit kemungkinan itu terjadi, tetapi Jaemin tidak ingin kehilangan seseorang yang baru saja menjadi temannya ini.
"Cepat pergi! Sekarang!” Ucap Xiaojun dengan keras sampai Jaemin terlonjak dan mulai berlari meninggalkannya.
Jaemin menyimpan pistol di saku celananya dan mengalungkan sabuk peluru itu di bahunya. Ia tersentak ketika mendengar rintihan Xiaojun di belakangnyta. Namun, dia sudah diperingati oleh lelaki itu untuk tetap berlari tanpa menoleh sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You A Psychopath ? - Nomin
Fanfiction‼Warning‼ 📍DILARANG KERAS MEMPLAGIAT! Saya tidak melarang orang untuk terinspirasi oleh karya saya. Namun, anda seharusnya memiliki otak untuk bisa membedakan mana terinspirasi dan mana yang memplagiat! 📍Terdapat konten kekerasan dan adegan 🔞 [h...