Like a Pet

6.6K 800 71
                                    

Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak!!!

Setelah berbulan-bulan Jeno menerima cairan aneh untuk kedua matanya, ia merasakan suatu hal yang berbeda dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berbulan-bulan Jeno menerima cairan aneh untuk kedua matanya, ia merasakan suatu hal yang berbeda dari biasanya. Matanya terasa lebih jelas ketika melihat sesuatu, apalagi saat malam hari. Ia bisa melihat hal sejauh apa pun meskipun di sana sangat gelap. Meskipun Jeno mendapat rasa sakit yang luar biasa pada matanya, ia merasa lega karena beruntung sedikit pun tidak kehilangan penglihatan.

Namun, kejadian-kejadian mengerikan itu terus menghantui Jeno, di setiap ingatan dan mimpinya. Bagaimana rasa sakitnya ketika para bedebah itu memberi cairan hitam di mata kirinya dan menyuntik bola mata kanannya, seakan Jeno selalu merasakannya setiap hari. Saat itu mata Jeno selalu mengeluarkan darah, tidak kuat menerima cairan kimia terlalu banyak.

Bulan terlihat indah ketika penutup mata Jeno di buka. Hanya saja tidak ada satu pun bintang menemani bulan itu, membuat bulan terlihat kesepian. Pemandangan itu membuat Jeno merasa tersindir. Karena itulah ia membenci bintang. Bintang datang dan pergi seolah sama sekali tidak peduli dengan bulan. Seperti dirinya yang selalu ditinggalkan.

Jeno mendapati dirinya sekarang berada di hutan seperti biasa. Hutan yang selalu para dokter gunakan untuk menguji seberapa kuat para objek mereka. Masih dengan belenggu yang merantai leher dan tangannya. Mereka memperlakukan Jeno hina selayaknya hewan.

"Apa lagi sekarang?" Tanya Jeno jengah, seolah mengerti dirinya akan diuji lagi.

Joseph menyentuh pundaknya, kemudian berguman, "ini misi terakhir, jika kau mampu menyelesaikan misi ini. Kau lulus tahap kedua."

"Lalu? Akan ada yang ketiga, bukan?"

"Benar. Ngomong-ngomong kau sedikit lebih pintar semenjak ayahmu membuka tengkorakmu. Dia bilang, dia memasang implan di otakmu, apakah benar?"

"Tanpa aku menjawab pun, kau sudah tahu, keparat!" Bentak Jeno, dadanya naik turun menahan amarah.

Bayangan ketika Jaehyun menayangkan video membedahan kepalanya terngiang-ngiang seketika. Gambaran otaknya terekspos dengan jelas, lalu Jaehyun memasang chip kecil di bagian itu. Membuatnya merasa mual. Jeno berpikir bahwa Jaehyun terlalu gila untuk merekam video sadis itu hanya untuk dilihat olehnya.

"Aku bersumpah, aku tidak tahu tentang itu. Mungkin dia merencanakannya dengan Bryan." Sanggah Joseph mengedikkan bahu.

"Kalian sama saja, bedebah gila. Apakah semua orang jenius gila seperti kalian?"

"Entahlah, nak. Aku tidak tahu." Joseph mengubah ekspresinya menjadi misterius. "Tetapi aku pernah mendengar sebuah pepatah. Orang jenius tidak gila, tetapi si jenius yang terinspirasi akan membuat sesuatu yang lebih gila."

Joseph melepas belenggu rantai Jeno dan bertanya dengan penasaran. "Kau tidak merasakan sakit pada matamu, kan?"

"Sejauh ini tidak. Aku hanya belum bisa beradaptasi dengan kemampuan penglihatanku." Kata Jeno tanpa memandang Joseph. Joseph sedikit kesal dengan kebiasaan anak itu yang mirip seperti ayahnya, sangat angkuh. Tetapi tetap saja ia memaklumi, siapa juga yang akan tetap baik jika diperlakukan sekeji itu.

Are You A Psychopath ? - NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang