The Byuntae Jeno

30.8K 3.4K 151
                                    

Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak!

Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hyung, kau menyebalkan." Sebal Haechan melepaskan genggaman lelaki yang lebih tua, merajuk.

"Kau memanggilku menyebalkan?" Sungut Mark.

"Memang, padahal itu salah satu caraku untuk mendekatinya." Haechan mencebikkan bibirnya. Ia melipat kedua tangan dan memalingkan wajah, membuatnya terlihat dua kali lebih menggemaskan.

"Jangan-jangan kau menyukainya-"

"Hah? Tentu tidak, jangan asal bicara!." Sewotnya Haechan. Lelaki itu semakin sebal mendengar Mark mengatakan itu.

"Kukira-"

"Memangya kenapa? Mark hyung cemburu?"

"Ti-tidak! Siapa yang cemburu. Aku tidak cemburu."  Sanggah Mark gelagapan. Telinganya sudah memerah.

"Bohong, kau cemburu karena menyukaiku, kan?"

Haechan melihat wajah Mark yang semakin memerah. Membuatnya semakin ingin menggoda lelaki berkaca mata itu. Ia menyentil dagu yang lebih tua dengan tatapan yang meremehkan.

"Tenang saja,aku juga menyukaimu, Mark hyung." Ucap Haechan enteng seakan-akan itu bukan ungkapan perasaan.

Mark membulatkan matanya, terkejut. Ia hanya mengerjabkan matanya polos.

"Hahahaha," Haechan tertawa keras sekali padahal tidak ada yang lucu, "aku hanya bercanda. Jangan dianggap serius." Haechan bebalik dan berjalan ke arah kamarnya diikuti dengan Mark. Mereka sebelumnya berencana untuk bermain kartu.

"Padahal aku ingin kau serius." Ucap Mark lirih sambil memandang punggung Haechan yang menjauh.

"Kau bilang apa?" Lelaki itu menoleh. Mark langsung menggelengkan kepalanya. Melihat itu, Haechan meneruskan langkahnya.

"Terkadang kita tidak bisa mengutarakan perasaan kita. Terkadang bibir ini kelu untuk sekedar mengucapkan aku cinta padamu. Tapi, biarlah perlakuanku yang mengungkapkannya. Biarlah sikapku yang berkata segalanya. Karena cinta tak butuh kata yang indah dan penuh bualan, cinta hanya butuh perlakuan," batin Mark.

Ptsss

Seluruh lampu di ruangan itu padam, membuat Haechan berteriak ketakutan.

"Huwaa," teriaknya, "Mark hyung aku takut hiks.... hiks.... Kau di mana?"Tubuhnya merosot, kedua lengannya memeluk kakinya. Dia benar-benar ketakutan sekarang, apa lagi yang ia panggil belum juga menyahut.

Tiba-tiba sepasang lengan memeluk pinggangnya, membuat lelaki itu semakin histeris.

"Hiks....Mark hyung?" Haechan berbalik dan menerjang Mark sampai ia hampir terjungkal.

"Sttt, aku di sini. Tidak usah takut." Mark, lelaki yang memeluknya berucap lirih, mencoba menenangkan Haechan yang meronta-ronta ketakutan. Ia menyenderkan kepala lelaki bersurai coklat ke dadanya dan mengelusnya lembut, membuat Haechan semakin memeluk punggung Mark erat.

Are You A Psychopath ? - NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang