Vent The Feeling

7.8K 989 52
                                    

Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak!!

(Jika kalian tidak suka adegan sadis dan kanibalisme harap chapter ini tidak dibaca)



(Jika kalian tidak suka adegan sadis dan kanibalisme harap chapter ini tidak dibaca)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara langkah menggema di lorong kosong. Jeno dengan angkuh berjalan masuk ke ruang minum. Di sana ia menemukan Lucas yang terbaring mabuk.

"Cih, tidak berguna." Umpatnya. Ia menyuruh beberapa pelayan untuk membopong tubuh bongsor itu. Namun, sang pemilik tubuh malah mendorong mereka dan mengamuk.

Jeno yang tidak sabar memukul pipi Lucas, membuatnya terjungkal.

Jeno menyindir dengan sarkastis, "aku tidak tahu kau akan selemah ini hanya karena lelaki bodoh itu."

"Sialan. Kau juga lemah, Lee Jeno! Kau bahkan lebih banyak menangis karena si bodoh Na Jaemin!" Teriaknya.

"Setidaknya aku tidak sebodoh dirimu yang melepaskannya begitu saja."

"Ckck... Aku lelah. Aku lelah hidup seperti ini, sudah terlalu banyak orang yang mati di tanganku. Aku tidak mau musuh akan menargetkan Jungwoo lagi."

"Lalu kau mau hidup bagaimana? Kau sendiri yang berlutut padaku. Dan menangis, bersumpah akan mengabdikan hidupmu untuk membantuku membalas dendam. Kau tidak ingat?"

Jeno menatapnya dingin, terlihat keangkuhan di kedua matanya yang berbeda warna. Menyala penuh kekejaman.

"Aku ingat."

Saat itu Lucas masih sangat muda. Ia ditipu oleh beberapa orang dan berakhir di jual ke Korea sebagai budak. Ia dilecehkan sejak kecil oleh para lelaki hidung belang, karena wajahnya yang pucat dan tampan. Lucas yang menderita fisik maupun mental memutuskan untuk kabur dari rumah tuannya. Dan saat itu lah ia bertemu Lee Chaeyoung, sesosok wanita berparas cantik yang berhati mulia. Wanita itu membawanya pulang dan merawatnya. Semenjak itu, Lucas berjanji pada dirinya akan selalu membalas budi kepada wanita itu. Sehingga saat wanita cantik itu meninggal, ia berlutut untuk mengabdikan hidupnya demi Jeno.

"Lalu...?"

"Aku mengerti.... Tuan...."

Jeno berjongkok, memegang pundak Lucas. "Kau perlu melampiaskan perasaanmu." Ucapnya dengan aura misterius.

Lucas memicingkan matanya. "Siapa?"

"Hanya beberapa pelayan bodoh."

"Ta-tapi... Bukankah mereka sudah bekerja di sini selama bertahun-tahun? Mereka adalah anak-anak yang telah ibumu selamatkan dari perbudakan."

"Aku tidak peduli. Mereka hidup karena aku, mati juga karena ku."

Lucas berjalan tertatih melintasi lorong gelap bawah tanah, sedangkan Jeno berjalan di depannya. Pintu besi terbuka, membuat tiga wanita yang berada di dalam sana mulai berteriak.

Are You A Psychopath ? - NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang