Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak..
"Lihatlah! Lelaki jelek seperti itu mau menggoda Si Tampan Hyunjin? Sungguh, aku tidak menyangka."
"Dasar jalang tidak tahu diri!"
"Huh, lelaki penggoda. Jangan-jangan kau sering menjual tubuhmu? Hahahaha."
"Lelaki murahan seperti itu lebih baik keluar dari sekolah ini. Benar-benar mencemarkan nama baik sekolah kita."
"Tidak, dia lebih pantas mati."
"Benar, mati sana!"
Umpatan demi umpatan terlontar kepada Jaemin, membuat lelaki bersurai coklat itu hanya berjalan melewati mereka dengan menunduk.
Pluk....
Lemparan batu, telur mentah, sampai sampah mengenai tubuh Jaemin. Akan tetapi, lelaki bersurai coklat itu hanya menunduk. Ia bukan penakut, hanya saja tidak ada pilihan lain untuk melawan. Jika ia melawan, tidak akan berhasil. Mereka berpuluh-puluh orang sedangkan dia hanya sendiri, percuma bukan? Yang ada ia hanya akan dikeluarkan dari sekolah ini oleh orang-orang penjilat itu. Makanya, ia memilih diam dan hanya bisa berdoa agar semua penderitaannya berakhir.
Dan tidak akan mungkin....
BUG.... Jaemin merasakan perih di pelipisnya, cairan merah pekat mengalir ketika tangannya terangkat untuk menyentuh kepalanya. Sungguh ia ingin mati saja kalau begini caranya daripada merasakan sakit seperti ini. Akan tetapi sakit fisiknya tidak sebanding dari rasa sakit hatinya saat ini.
"T-tolong!" Ucapnya lirih. Namun tidak ada yang peduli, mereka malah semakin melemparinya sampai tubuhnya lengket dan sangat kotor. Bahkan ada juga yang dengan kejamnya merekam aksi yang menurut mereka sok pahlawan itu.
"Kau dengar itu? Jalang itu minta tolong."
"Dasar tidak tahu diri, rasakan."
Mereka menertawakan penampilan lusuh Jaemin yang disebabkan mereka.
Tubuh Jaemin terseret dan terlempar. Matanya mengabur penuh air mata. Ia merintih menahan sakit. Katakan bahwa ia cengeng sekarang, tubuhnya terlalu nyeri untuk membuatnya menahan air mata. Buram, tapi masih terlihat, ada empat lelaki berjalan ke arahnya membelah kerumuman. Seketika orang-orang di sana berhamburan pergi meninggalkan mereka berlima.
Perlahan lelaki yang terdepan berjongkok di hadapannya lalu mengisyaratkan agar teman-temannya pergi. Hyunjin, lelaki brengsek yang pernah ia tolak sekaligus orang yang membuatnya menderita selama ini. Orang yang telah menyebarkan berita-berita yang tidak benar tentangnya ke seluruh siswa sekolah.
Hyunjin tersenyum miring. Tangan kanannya mengangkat dagu Jaemin, namun lelaki itu memalingkan wajahnya. Membuat Hyunjin geram padanya.
PLAK.... Hyunjin menampar pipi Jaemin. Tangannya menarik dan menghempaskan tubuh tidak berdaya itu.
"Aku sudah memperingatkanmu berulang kali, Jaemin. Namun kau terlalu keras kepala." Hyunjin mendekatkan wajahnya,"jadilah milikku!"
Jaemin balik menampar pipi Hyunjin, lalu meludah. "Bermimpilah Hyunjin. Kau sangat menyedihkan."
"Apa kau bilang?!" Hyunjin menarik kerah Jaemin, menyobek seragam kotornya. "Kau butuh pelajaran."
"Lepas, brengsek!" Jaemin memekik keras. Ia meronta agar Hyunjin melepaskannya. Hyunjin mengeram marah, dengan kuat ia mencekik Jaemin. Membuat lelaki kurus itu gelagapan sulit bernapas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You A Psychopath ? - Nomin
Fiksi Penggemar‼Warning‼ 📍DILARANG KERAS MEMPLAGIAT! Saya tidak melarang orang untuk terinspirasi oleh karya saya. Namun, anda seharusnya memiliki otak untuk bisa membedakan mana terinspirasi dan mana yang memplagiat! 📍Terdapat konten kekerasan dan adegan 🔞 [h...