6.

358 15 0
                                    

Jeff membuka matanya perlahan. Matanya menelusuri ruangan yang ia tiduri.

Asing. Ini bukan kamarnya.

Jeff ingin beranjak bangun, namun tertahan karena ada seorang gadis yang memeluk dada telanjangnya.

Eh?

Telanjang?

Jeff reflek mendorong gadis itu hingga mental beberapa senti darinya.

Gadis itu tidak bangun dari tidurnya. Padahal, Jeff mendorongnya cukup kencang tadi. Tidak ingin memusingkan hal itu, Langsung saja Jeff beranjak ke kamar mandi.

Jeff menyalakan keran shower untuk membasahi rambutnya. Kepalanya sangat pening. Mungkin karena ia terlalu banyak minum. Ditambah lagi, ia berusaha mengingat kejadian malam tadi.

Flashback on

'Jeff berjalan di sepanjang lorong dengan sempoyongan. Badannya sangat panas. Panas yang berbeda, dan baru kali ini Jeff merasakan hal itu.

Di depan sana, ia melihat seorang gadis berjalan ke arahnya. Langsung saja ia menubruk gadis itu dan menyudutkannya di tembok.

"Tolong gue... Panas"

Gadis itu menatap Jeff bingung.

Jeff tidak tinggal diam. Ia sibuk mencium ceruk leher gadis itu.

Namun tiba-tiba, gadis itu mendorong Jeff dan mengaitkan tangan laki-laki itu di pundaknya.

"Ayo" Ucap gadis itu.

Mereka berjalan kembali di lorong dan memasuki salah satu kamar inap yang ada di club itu.

Gadis itu mengarahkan Jeff menuju kamar mandi. Tak lupa juga menyalakan shower. Air mengalir dan membasahi tubuh mereka berdua.

"Masih panas?" Tanyanya.

Jeff sudah tidak bisa berpikir jernih. Matanya sudah terhalang oleh kabut gairah. Langsung saja ia mencium bibir gadis itu.

"Gue udah gak tahan" Ucap Jeff di sela-sela ciumannya.

Flashback off.

Jeff memukul tembok kamar mandi dengan kesal.

"Shit! Gue keluar di dalem"

***

Ezra merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Gadis itu mengeratkan gulungan selimut di tubuhnya. Ia tau, bahwa ia telanjang. Terlebih lagi, ada seorang laki-laki baru saja keluar dari kamar mandi.

Ia tidak sepolos itu bahwa ia sudah kehilangan sesuatu yang seharusnya ia berikan pada suaminya. Bukan pada lelaki brengsek di depannya ini.

Sekuat mungkin ia menahan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya. Ia tidak ingin terlihat lemah.

"Nama lo siapa?" Ucap laki-laki itu.

Ezra enggan menjawab. Tatapan gadis itu menajam.

"Kenapa?" Tanya Ezra.

Laki-laki itu terdiam sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Kenapa lo rebut hak suami gue?!"

Jeff mengernyitkan dahinya, merasa aneh dengan pertanyaan gadis itu. Apa bukan pelacur yang ia tiduri semalam?

"Gue di jebak" Ucap Jeff dengan santainya sambil merapihkan rambutnya didepan kaca.

Ezra sudah tidak tahan. Ia menumpahkan air matanya lantaran kesal.

"Bodoh!"

"Sorry" Jawab laki-laki itu, singkat. "Kirim nomor rekening lo. Nanti gue transfer"

Ezra membelalakan matanya.

"LO PIKIR GUE PELACUR?!"

Jeff menoleh ke arah gadis itu. Tampilan yang berantakan dengan banyak kissmark di sekujur badan, tak lupa juga selimut yang hanya menutupi setengah badan Ezra, sukses membuat Jeff menelan ludah.

"Gue gak punya banyak waktu, ini kartu nama gue. Kalo ada apa-apa lo bisa kabarin gue" Ucap Jeff lalu beranjak keluar dari kamar itu.

Ezra menatap kartu nama yang baru saja diberikan padanya.

'Jeff Felix Albert'

Gadis itu melempar kartu nama tersebut ke lantai. Ia menangis sejadi-jadinya.

'Mama... Maafin Ezra'

****

Hai!! Terimakasih sudah baca dan vote sampai part ini.

2 minggu yaa aku gak update hehe. Maaf yaa, akhir akhir ini aku agak sibuk. Plus stak juga gak ada ide😭

Tapi hari ini aku mutusin buat update. Aku gak bisa janji malming nanti bakalan update lagi atau engga.

Soo.... Jangan lupa vote. Aku welcome sama kritikan yaaa. Boleh tulis di komen.

Kalo kalian suka sama cerita ini, jangan lupa share ya ke temen-temen kalian. Supaya mereka juga baca dan jadi saksi buat perjalanan kisah Jeff dan Ezra

Baca, Imajinasikan, dan Enjoy...

Free vote's here ⬇️

ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang