12.

320 16 0
                                    

Use your Imagination readers...

Ezra membuka matanya. Kepalanya sedikit pusing. Dirinya sadar bahwa ia berada di ruangan yang tampak asing dari pengelihatannya.

Di sudut kasur, ada pelayan perempuan yang ia pikir sudah sedari tadi berdiri, menunggunya untuk bangun.

"Ini dimana?" Tanya Ezra.

"Nona berada di kediaman keluarga Albert. Disini kamar tuan muda Jeff. Beliau sedang keluar. Mungkin sebentar lagi datang" Ucap pelayan itu sembari membantu Ezra untuk duduk. Dan memberinya segelas air putih.

"Panggil Ezra aja kak. Gausah Nona, kayak keluarga konglomerat aja di panggil Nona" Ucap Ezra sedikit bercanda. Pelayan itu hanya tersenyum sebagai jawaban.

"Jika seperti itu, mungkin saya akan dipecat oleh tuan muda Jeff dalam waktu dekat. Bukankah Nona adalah calon istri tuan muda Jeff?"

Ezra menautkan kedua alisnya. Seraya menggelengkan kepalanya.

"Ezra gak mau kak. Gak akan pernah mau nikah sama manusia aneh kayak Jeff"

Pelayan itu tersenyum tipis.

"Menurut saya, Nona salah satu wanita beruntung yang bisa tuan muda bawa kesini untuk diperkenalkan ke keluarganya. Mengingat, nanti malam akan ada pertemuan seluruh keluarga Albert"

"Nanti malam?"

Belum sempat pelayan itu menjawab, suara pintu terbuka pun terdengar. Ezra menoleh.

Jeff.

Pelayan itu menunduk dan pergi dari sana.

Jeff menutup pintu kamarnya. Laki-laki itu berjalan menuju Ezra dengan sebuah paper bag di tangannya.

"Pake itu nanti malam" Ucap Jeff sambil membuka seragam putihnya hingga menyisakan kaus putih oblong yang sedikit basah karena keringat.

"Gue mau pulang. Mana kacamata gue?!" Hampir saja lupa. Jeff menculik Ezra ketika gadis itu baru saja menyelesaikan kelasnya. Pada saat dikantor tadi, gadis itu masih memakai kacamatanya. Perlu di ketahui, Ezra hanya memakai kacamata ketika belajar dan di perjalanan.

Jeff menoleh dengan tatapan tajamnya. Laki-laki itu melangkahkan kakinya menuju kasur tempat dimana Ezra berada. Ia mencondongkan badannya. Ezra memundurkan kepalanya hingga bersandar pada sandaran kasur. Jeff benar-benar ahli mempermainkannya.

"Selangkah lo keluar dari kamar ini, nyawa lo taruhannya" Ucap laki-laki itu. Jeff bangkit dan menjauhkan dirinya dari Ezra.

Jeff membuka bajunya di depan Ezra, hingga memperlihatkan punggung berototnya. Gadis itu memalingkan kepalanya.

"Keparat!!!"

***

Ezra menatap pantulan dirinya didepan kaca. Dress A-line berwarna merah maroon dengan aksesoris kalung yang melingkar anggun pada leher Ezra.
Menurut Ezra memang sangat cocok di tubuhnya.

"Tuan muda benar-benar pandai di dunia fashion. Nona sangat cantik dengan pakaian ini"

Ezra tersenyum tipis.

"Aku gak tau apa yang bakalan terjadi setelah ini. Semua salah Jeff. Kalo dia gak hamilin aku, aku gak akan ada disini malam ini"

Sang pelayan hanya menunduk.

"Maaf Nona..."

Ezra melihat name tag yang berada di dada pelayan itu.

'Anya'

"Kak Anya, bisa bantu Ezra keluar dari tempat ini? Ezra mau pulang. Mama pasti khawatir"

Anya melihat wajah Ezra yang sudah hampir menangis. Dirinya ikut iba.

ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang