8.

366 19 2
                                    

Liya merangkul bahu Ezra yang sedang termenung. Bel pulang sudah berdering. Kedua gadis itu berjalan dikoridor untuk segera pulang ke rumah masing masing. Ezra menoleh ke arah sahabatnya itu, seolah bertanya 'kenapa?'

"Kantin dulu yuk"

"Ngapain?" Tanya Ezra.

"Sepupu gue mau kesini, anter barang buat nyokap. Sekalian mau traktir. Ikut ya?" Ajak Liya.

"Ngga deh. Lain kali aja"

"Raa, gua mohon sekali aja. Gue kangen lo yang dulu. Yang kalo gue ajak kemana pun selalu ayo. Janji deh gak lama. Abis makan langsung balik. Gue anter lo sampe rumah" Bujuk Liya.

Ezra menarik nafasnya pelan sebelum menghembuskannya. Sedrastis itukah perubahannya?

"Yaudah"

Liya yang mendengar hal itupun tersenyum sumringah.

"Asik!! Ayo. Apapun yg mau lo makan, sepupu gue yang bayarin!"

Mendengar hal itu, Ezra tersenyum kecil.

***

Jeff menatap pantulan dirinya di cermin kamar mandi sambil menyisir rambutnya dengan jari-jarinya yg panjang. Begitupun dengan Simon dan Jason. Jeff masih memikirkan pertanyaan yang dilontarkan Jason waktu itu.

'Kalo sampe gol gimana?'

Sepertinya ia harus mencari gadis itu. Entah kenapa dirinya merasa jika gadis itu akan segera mengandung darah dagingnya. Tapi, bagaimana caranya? Haruskah ia meminta bantuan Simon?

"Club ga?" Tanya Jeff.

"Malem aja. Gue mau ke sekolahan sepupu gue. Mau ikut?"

"Boleh. Ga ngapa-ngapain juga gue dirumah" Jawab Jason.

"Lo Jeff?" Tanya Simon.

"Ayo aja"

"Yaudah sekarang. Keburu sore" Ucap Simon.

Setelah beres dengan penampilan mereka, ketiganya pun beranjak pergi dari sana.

***

Ezra membuka buku novelnya yang semalam belum selesai ia baca. Tak lupa, mulutnya juga sibuk mengunyah kue sus yang ia beli di kantin. Sedangkan Liya sedang memesan makanan untuk mereka berdua sembari menunggu sepupunya yang sedang dalam perjalanan.

Ezra mengernyitkan dahinya ketika membaca kalimat demi kalimat dalam novel yang ia baca. Dalam novel itu, sang tokoh utama terlibat one night stand yang tidak disengaja. Cerita yang sangat relate dengan kejadian yang ia alami beberapa waktu lalu.

Namun dalam novel itu, tokoh utama perempuannya tidak sampai hamil. Ada ketenangan dalam diri Ezra ketika membaca bagian itu.

Tapi, tetap saja ia penasaran.

'Apa gue harus beli testpack ya buat mastiin?' batin gadis itu.

"Ra" Panggil Liya sambil membawa makanan yang dipesan Ezra.

"Lo yakin bisa abis semangkuk ini? Pedes lho. Tumben banget minta dibanyakin sambalnya" Lanjut Liya sembari menatap ngeri semangkuk mie ayam pesanan Ezra.

Ezra memberikan senyuman manisnya sebagai jawaban.

"Abis! Lagi pengen makan pedes. Titip dulu sebentar, gue mau beli kue sus lagi buat ngilangin rasa pedesnya nanti" Ucap Ezra kemudian beranjak dari tempat duduknya.

ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang