11 Pm.
Hutan perbatasan Aiolia Village.
.
Di sebuah hutan yang gelap berada di tepi sungai perbatasan . Tempat yang bisa dibilang sudah rusak akibat bekas perkelahian antara Dragon. Pepohonan dan rerumputan telah rusak di beberapa tempat itu.
Namun di tempat yang berantakan itu, masih terdapat seorang pria dan seorang gadis bersurai merah twintail panjang. Beriris kuning dengan pakaian minim yang duduk bersandar di dekapan seorang pria bersurai Coklat kehitaman yang hanya memakai celana pendek saja.
Gadis itu tampak memerah wajahnya dengan iris terpejam di pelukan pria yang bersandar di antara akar pohon besar yang berbentuk U. pria itu mendekapnya erat seraya menempelkan telapak tangan kanannya pada dahi gadis cantik itu.
Seperti tak terpengaruh dengan posisi mereka yang saling berhimpit dengan kulit bersentuhan dan aset gadis itu yang menempel di perut sixpacknya. Hanya ekspresi bingung yang terlihat pada wajah pria bersurai Coklat kehitaman itu ketika menatap wajah gadis didekapannya.
"Ehmm~.. maaf, karena aku kau jadi kerepotan seperti ini." gumam gadis itu yang membuka irisnya memandang ke arah lain untuk menghindari kontak mata dengan pria itu. merasakan hangat tubuh pemuda itu yang masih lekat ditubuhnya.
"Hm? Tak apa. lagipula kau demam.. aku hanya mengingat cara yang pernah Onee-Chan ajarkan padaku ketika seseorang demam. Dia pernah melakukan ini padaku dulu ketika aku masih kecil.." balas pria bersurai Coklat kehitaman spike itu menatap bintang di langit berkanvas hitam di atas sana.
"Sepertinya, kakak perempuanmu itu orang yang baik ya.. tapi, ini cara yang cukup aneh juga." Ucap lirih gadis itu masih dengan ekspresi yang sama.
"Aneh kenapa? Menurutku itu biasa saja.. aku sering demam dulu ketika habis berkelahi. Ia juga melepas semua pakaian kami untuk menyalurkan suhu tubuhku padanya melalui pelukan seperti ini, katanya. Aku tertidur di pelukannya, dan ketika aku bangun paginya demamku sudah hilang." Ucap Naruel dengan pandangan bingung menatap wajah gadis itu yang semakin memerah mendengar ceritanya yang bahkan dirinya biasa saja.
"Uhmm~. Kalian berdua tak memakai pakaian sama sekali? Memang jarak umur kalian berapa?" tanya gadis itu penasaran dengan cara aneh yang di ajarkan kakak perempuan pria ini.
"Mmm.. waktu itu aku berumur 7 sampai saat ini mungkin umurku 19 atau 20 tahunan. dan terakhir bertemu dengannya sebelum aku sampai disini. Kira-Kira umurnya 25 tahun saat ini, mungkin. Dan saat ini jelas dia berada di atasku.." balas Naruel dengan mode berpikir dengan wajah datarnya.
Jelas perkataan Naruel itu membuat gadis cantik didekapannya itu membeku seketika. Wajahnya sudah seperti tomat merah ketika mendengar Naruel yang membuatnya sedikit sweatdrop.
'Apa-apaan orang ini, umurnya saja tak tau..' batin gadis cantik itu sweatdrop.
"Hah.. memang kalian tak melakukan apa-apa dengan kondisi tak berpakaian seperti itu? umur kalian terpaut jauh, tapi saat kau bilang terakhir kali.. kurasa kalian.. apa.. su-sudah melakukan itu, kan.." ucap gadis itu yang suaranya semakin pelan dengan suara tergagap.
Bagaimana tidak, selama ini berdua dengan lawan jenis tanpa pakaian? Walaupun saudara, dan terpaut umur yang jauh tapi ketika dia bilang terakhir sebelum kemari, bisa dipastikan pria ini sudah dewasa dan setara dengan kakaknya!
Apa yang dipikirkan pria ini atau kakaknya itu sebenarnya?! Mereka kan bersaudara!. Batin gadis itu.
"Melakukan apa? aku tak melakukan apapun.. walaupun aku tak mengerti apa yang kau maksut, tapi dia sering menjahiliku. Apalagi ketika kondisi seperti itu, dia sering membuatku sesak nafas karena gumpalan daging miliknya yang menghimpit wajahku.. makanya ketika dia melakukan itu, aku balas menggigit sesuatu yang menonjol di gumpalan dagingnya itu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinobi And Magic World
Adventureseorang pemuda yang di anggap lemah , dihina ,cacimaki dan tak memiliki lambang di sekolah nya , belum lagi adiknya membenci nya menambah kesengsaraan bagi nya , namun sosok author sendiri datang padanya dan menjadi Patner nya#hihihi