Sekian menit berlalu. Academi Hagun yang sebelumnya tampak tenang, berubah mengalami getaran hebat yang berasal dari gedung E sebelumnya. Bahkan saat ini gedung E yang sebelumnya tampak rapi dan indah dari luar, kini terlihat debu dan asap mengepul membumbung tinggi menutupi area itu. ntah bagaimana keadaan gedung dan seisinya itu saat ini.
Bahkan semua penghuni Academi Hagun tampak keluar dari kelas mereka semua yang awalnya jam pelajaran masih berlangsung. Kini ramai disaksikan banyak orang.
Sring!!!
Muncul lingkaran sihir besar didekat kepulan asap tebal itu. dari lingkaran sihir itu muncul yang tak lain adalah Akeno, Rossweiss, Rumia, zerotwo, Edward, Arthur dan lima orang sorcerer yang tak sadarkan diri.
Dimana Rumia tampak terduduk dengan air mata yang masih mengalir dipipinya. Tak hanya itu, zerotwo yang bahkan sebelumnya bersikap dingin pada Naruel tampak menatap kosong pada gumpalan asap tebal dihadapanyasaat ini.
Pikiran semua orang yang sebelumnya menyaksikan pertaruangan itu campur aduk. Bahkan ekspresi menggoda Akeno tak terlihat lagi.
Dia menatap sedih pada Zerotwo dan rumia yang terlihat terpukul itu. Rossweiss tampak menundukkan Wajahnya hingga membuat ekspresinyatak terlihat.
Namun berbeda dengan Edward yang tampak marah. Dan Arthur yang menatap serius gumpalan asap itu.
"Naruelll!.. aku tau kau tak selemah itu!.. tunjukkan dirimu bodoh!. Sia-sia aku memperhatikanmu selama ini!.. aku salut denganmu yang selalu rendah hatiitu. yang selalu tenang dalam hinaan tentang dirimu.
" Woii! Naruelll!.." Edward tampak berteriak kearah gumpalan asap itu. hingga menggema diarea academi. Suaranya bahkan seperti hampir membuat pita suaranya putus. Namun ekspresi marahnya berbanding terbalik dengan air mata yang tampak menetes.Entah apa yang dia rasakan. Marah bercampur sedih
. Dia tau Naruel tak selemah itu. bahkan pertarungan tadi tak sampai kekuatan penuh dari pemuda beriris berbeda itu. bahkan dia pernah melihat Naruel menghancurkan sebuah batu besar didekat hutan dipagi hari ketika dia berlatih pagi.
Tak sengaja bertemu dengan naruel dan mengikutinya. Dan dari penglihatannya, Naruel bahkan menghancurkan batu besar itu dengan satu pukulan. Dan gerakannya yang cepat itu membuatnya terkesan.
"Tak mungkin kau mati semudah ini!. batin Edward.
Selang beberapa menit. Keheningan terjadi diantara mereka. Para murid mulai berdatangan mendekat kearah mereka. Asap mulai menipis dan sedikitmenampakkan pemandangan gedung E yang rusak parah dari bayangan-bayangan yang terlihat.
#soundtrack DXD-sakusen on#putar aj sound nya
"kau.. berisik Edward.."
Deg!!
Detak jantung siapapun yang ada diareagedung E itu seperti merasakan detak jantungya berhenti berdetak sementara
.Dengan tubuh mereka yang tiba-tiba kaku karena mendengar sebuah suara dari kepulan asap yang mulai menghilang itu.
Bahkan Rumia yang tadi menangis sesenggukan tiba-tiba menghentikan tangisnya dan mendongak menatap kearah gedung E yang mulai tampak sedikit demi sedikit itu.Begitupun Rumia yang langsung membola kan matanya karena melihat siluet yang berdiri di balik kepulan asap yang mulai menghilang itu.
Bahkan semua orang yang saat ini ada di dekat gedung E itu tampak membola kan mata mereka menatap tak percaya dengan apa yang mereka saksikan saat ini.
Kepulan asap dan debu itu menghilang sepenuhnya
Dan terlihat sosok manusia yang berdiri tegak ..Ia berdiri di depan dengan tangan merentang kedepan seolah olah melindungi diri dari serangan dan Menatap datar mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinobi And Magic World
Pertualanganseorang pemuda yang di anggap lemah , dihina ,cacimaki dan tak memiliki lambang di sekolah nya , belum lagi adiknya membenci nya menambah kesengsaraan bagi nya , namun sosok author sendiri datang padanya dan menjadi Patner nya#hihihi