Chapter1 kehancuran kerjaan

12.9K 235 33
                                    

itulah yang kusaksikan sejak aku kecil, darah bercecer dimana-mana, kehancuran terjadi dimana-mana, isak tangis dan teriakan pilu menggelegar di sekitarku, aku melihat semuanya, dengan mata dan kepalaku sendiri, aku dapat merasakannya dengan panca indra milikku, sebuah kepedihan yang aku rasakan pada saat itu, ketika aku masih kecil aku malah menerima kenyataan yang begitu menyakitkan dihadapanku

Blaaaaaarrrrrrrrrr... Blaaaaaarrrrrrrrrr... Blaaaaaarrrrrrrrrr...Blaaaaaarrrrrrrrrr...Duaaaaarrrrrrrrrrr... Duaaaaarrrrrrrrrrr... Duaaaaarrrrrrrrrrr... Duaaaaarrrrrrrrrrr.
.
.Ledakan terjadi dimana-mana, yang kulihat bangunan diwilayah kerajaan hancur berkeping-keping, api sudah membumi hanguskan separuh wilayah kerajaan, kulihat orang-orang tak berdosa terbunuh secara sadis, aku dapat menyaksikannya, aku dapat melihatnya, aku dapat merasakannya sebuah kepedihan yang begitu menyakitkan bagiku, dihari itu Kerajaan sudah diserang oleh kaum pemberontak

"Naruel, pergi dari sini, cepat pergi bersama Gusion-sensei, sebelum terlambat!" ucap noctis "Tapi Tou-chan..." ucap Aku
"Kau harus pergi, bawa Sword divice ini,mulai sekarang pedang ini adalah milikmu naruel" ucap noctis sambil mengasihkan pedangnya Yang kulihat sekarang aku sudah menerima sebuah pedang, bentuknya seperti Excalibur tapi berwarna hitam dengan aksen api biru, aku terus berpikir bukankah ini pedang kesayangan Tou-chan lantas kenapa dia memberikanya kepadaku. Aku terus bertanya-tanya didalam benakku. Tapi sebuah suara pun membuyarkan lamunanku.

"Noctis, kenapa kau tidak membiarkanku untuk membantumu dan kenapa kau juga memberikan Excalibur kepada naruel, bukankah itu berlebihan?" tanya Gusion Pria paruh baya bersurai hitam terus menatap noctis dengan intens sedangkan noctis sendiri hanya menghela nafas.

"tidak, ini sudah keputusanku, Sensei harus menjaga Naruel, dan lagi pula benda itu sebenarnya aku akan wariskan kepada naruel dan ini mungkin adalah waktu yang sangat tepat." Ucap Noctis

"Tapi tetap saja mengapa kau berbuat sejauh ini noctis, setidaknya kau harusnya membawa salah satu Sword Divice langka milikmu, bukankah berlebihan jika hanya memakai Dragon-ride biasa seperti Eris, kau seharusnya sadar, musuhmu itu jauh lebih kuat!" ucap gusion
"Tidak sensei ini sudah keputusanku, aku tidak akan membiarkan Excalibur jatuh ketangan musuh, prioritas utamaku adalah Kerajaaan Caelum dan naruel, aku mohon sensei mengerti" ucap gusion

"kenapa kau bisa seyakin itu ?" tanya noctis

"Bukankah aku ini adalah seorang Raja dari Kerajaan Caelum di britania ini, karena itu aku akan mengambil keputusan bijak untuk melindungi rakyatku, dan selain itu aku ini adalah Ayah naruel, tentu aku sangat senang hati jika aku mati demi melindungi nya seperti light chan" ujar noctis

"Kau sudah yakin dengan keputusanmu itu?" tanya gusion
Pandangan Noctis pun menajam, ia pun lalu melihat kearah luar kerajaan dibalik jendela Istana Kerajaan caelum, hampir separuh wilayah kerajaan sudah hangus terbakar dan hancur menjadi puing-puing

"ini sudah keputusanku Sensei, aku tidak akan merubahnya lagi" ucap Noctis dengan tegas.
gusion pun hanya menghela nafas, lagi-lagi dia tidak akan bisa menghentikan muridnya itu jika tekad miliknya sudah kuat.
Gusion tahu noctis itu jenius dan penuh perhitungan tapi iatak pernah menyangka noctis akan mengambil resiko sebesar ini, mau tidak mau dirinya harus menerima apa yang diputuskan muridnya ini

"baiklah, jika itu keputusanmu, aku akanmenerimanya" ujar gusion
"Arigatou Sensei, aku mohon padamu tolong jaga Naruel" ucap noctis
"yah, kau bisa serahkan padaku" ujar gusion
Noctis pun datang mendekat menuju putranya yang masih memegang Sword Divice langka miliknya. Pria bersurai hitam spike itu pun mengelus puncak kepala si coklat castanye itu berwajah putih dan mata yang berbeda satu kuning dan satu brown

"Naruel, didalam benakmu pasti banyak pertanyaan yang berkecamuk, tapi tolonglah kau harus mengerti keadaan ini, suatu saat kau pasti akan mengerti tentang apa Tou-chan lakukan" ujar notaris
"Walau begitu, tapi kenapa aku tidak boleh ikut bersamamu, aku takut sendirian lagi, terlebih kita sudah kehilangan Kaa-chan sejak aku berumur 5 tahun, aku tidak mau berpisah denganmu" ucap naruel terpancar dimatanya sangat tegas dan tajam

 Shinobi And Magic World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang