Original story by. Linda Howard💄💄💄💄💄
Warren, Michigan, 2000
Haruno Sakura bangun dengan murung.
Tetangga terkutuk itu, Baru pulang pukul tiga dini hari dengan mobil mengerung- Gerung.
Kalaupun knalpotnya pernah punya saringan, pasti sudah lama sekali tidak berfungsi.Sialnya, kamar tidur Sakura berada disisi yang berdekatan dengan jalur masuk rumah tetangganya.
Bahkan bantal yang menutupi kepalanya pun tidak mampu menghambat bunyi pontiac delapan silinder itu ke telinganya.
Laki-laki itu membanting pintu mobil, nyalakan lampu teras dapur___ yang sialnya, letaknya didesain sedemikian rupa sehingga sinarnya langsung menyorot ke mata Sakura jika ia berhadapan dengan jendela, posisinya saat ini.Tetangga juga membiarkan pintu kasanya terhempas tiga kali ketika ia masuk, kembali keluar beberapa menit kemudian, lalu masuk lagi dan kebetulan lupa dengan lampu terasnya, karena tak lama kemudian lampu didapur padam tapi lampu teras sialan itu tetap menyala.
Kalau Sakura sudah tau tentang tetangga itu sebelumnya, Ia tidak akan pernah membeli rumah ini.
Baru dua Minggu ia tinggal disini, Semua kebahagiaan yang dirasakannya karena membeli rumahnya yang pertama telah dirusak laki-laki itu.Laki-laki itu pemabuk. Kenapa dia bukan pemabuk yang gembira? Pikir Sakura kecut.
Tidak dia pasti pemabuk yang jorok dan menyeramkan, jenis yang membuat Sakura takut membiarkan kucing keluar rumah ketika laki-laki itu ada dirumah.
BooBoo bukan kucing yang menyenangkan ___ bahkan bukan milik Sakura ___ tapi ibu Sakura menyayangi kucing itu, sehingga Sakura tidak ingin sesuatu terjadi pada BooBoo sementara dititipkan padanya. Ia takkan pernah sanggup menghadapi ibunya lagi, jika kedua orangtuanya kembali dari liburan impian mereka, berkeliling Eropa selama enam Minggu, menemukan BooBoo mati atau hilang.Bagaimana pun tetangganya sudah ada niat jahat terhadap BooBoo yang malang, gara-gara menemukan jejak-jejak tapak kaki kucing pada kaca depan dan kap mobilnya. Dari caranya dia bereaksi, orang akan mengira mobilnya Rolls baru, bukannya pontiac berumur sepuluh tahun dengan kedua bemper penuh kotoran.
Sialnya, waktu itu Sakura berangkat kerja pada saat yang sama dengan si tetangga, setidaknya pada saat yang menurutnya orang itu berangkat kerja.
Sekarang ia menduga jangan-jangan laki-laki itu hanya pergi untuk membeli minuman keras.
Kalaupun ia memang bekerja, jam kerja yang aneh sekali, karena sejauh ini Sakura belum dapat menentukan pola kedatangan dan kepergiannya.Bagaimanapun, Sakura sudah mencoba bersikap baik pada hari laki-laki itu memelototi jejak-jejak tapak kaki BooBoo.
Bahkan Sakura tersenyum padanya, mengingat bagaimana laki-laki itu melabrak Sakura gara-gara pesta pindah_ rumahnya telah membangunkan orang itu___ pada jam dua siang! Itu menunjukkan Sakura sangat berbaik hati.
Tapi pria itu sama sekali tidak memerhatikan senyum perdamaiannya, malah langsung melesat ke luar dari mobilnya begitu pantatnya menyentuh jok mobil "Singkirkan kucing sialanmu dari mobilku, lady!" .Senyum wajah Sakura langsung membeku. Ia tidak suka membuang-buang senyumnya, terutama untuk orang tolol yang tidak bercukur, bermata merah dan pemberang itu.
Beberapa komentar panas bermunculan dalam benaknya, tapi Sakura menahannya.
Walau bagaimana, Ia masih baru di lingkungan ini, dan ia telah salah langkah dengan lingkungan ini.
Ia sama sekali tidak menginginkan percekcokan diantara mereka. Ia memutuskan akan mencoba berdiplomasi sekali lagi, meskipun sudah jelas tidak berhasil selama pesta pindah rumahnya."Maaf " kata Sakura, menjaga suaranya tetap mantap.
"Aku berusaha mengawasinya. Aku cuma dititipi orang tuaku, jadi dia takkan lama disini" .
Hanya lima Minggu lagi.Laki-laki itu menanggapi dengan Geraman tidak jelas dan kembali masuk dan masuk kembali ke mobilnya dengan membanting pintu, lalu menderum derum kan mobilnya, Sehingga mesinnya menggelar seperti Guntur.
Sakura menelengkan kepalanya, mendengarkan suara pontiac itu tidak karuan, tetapi kerja mesinnya halus.
Dibawah kap mobil itu tersembunyi mesin bertenaga luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. PERFECT
Fanfictionoriginal story by. Linda Howard Apa syarat-syarat pria sempurna? Itulah topik yang asik dibahas Sakura Haruno dan ketiga sahabatnya suatu malam di restoran favorit mereka : Mr. perfect haruskah tinggi tampan, penuh perhatian, dan hangat - atau hany...