Original story by. Linda Howard
💄💄💄💄💄
Setiap Jum'at, sepulang kerja, Sakura dan ketiga temannya dari Harmmerstead Technologi tempat mereka semua bekerja, bertemu di Ernie's Bar and grill setempat, untuk segelas anggur, makanan yang tidak perlu mereka siapkan sendiri dan ngerumpi.
Setelah seminggu penuh bekerja di lingkungan yang didominasi laki-laki, mereka amat sangat perlu ngerumpi.Harmmerstead adalah perusahaan satelit yang menyediakan teknologi komputer kepada pabrik-pabrik generalis motor di wilayah Detroit sana, dan komputer kebanyakan masih merupakan bidang kekuasaan pria.
Perusahaan itu juga nyaris luas, yang berarti lingkungannya umumnya agak aneh.
Dengan kadang-kadang campur sulit dari para pakar komputer yang tak tahu arti "layak untuk kantor" dan tipe-tipe manajemen perusahaan yang biasa.
Kalau saja Sakura bekerja di salah satu bagian riset dan pengembangan dengan orang yang ajaib, tidak akan ada yang tahu ia terlambat datang pagi itu.
Sayangnya ia bertugas di bagian penggajian, dan manager pengawasnya benar-benar pengamat jam.💄💄💄💄💄
Karena harus mengganti waktu keterlambatannya pagi itu, ia hampir terlambat lima belas menit untuk sampai di Ernie's.
Tetapi, syukurlah, ketiga temannya sudah mendapat meja.
Ernie's sudah padat pengunjung, seperti biasanya malam akhir pekan.
Ia tidak suka menunggu di Bar untuk mendapatkan meja, bahkan kalau suasana hatinya sedang baik, apalagi kalau tidak seperti ini."Hari yang menyebalkan Sekali" katanya sambil menjatuhkan diri ke kursi yang kosong.
Sementara bersyukur pada Tuhan, ia menambahkan pada daftar rasa terima kasihnya bahwa ini hari Jum'at.
Memang hari ini menyebalkan, tapi yang terakhir ___ paling tidak sampai hari Senin."Tolong beri tahu aku," gumam Karin sambil mematikan rokoknya dan segera menyulut sebatang lagi.
"Akhir-akhir ini jugo cengeng mungkinkah laki-laki mengalami syndrom pramenstruasi ?" ."Mereka tidak membutuhkannya" sahut Sakura membayangkan tetangganya yang menyebalkan ___ polisi yang menyebalkan.
"Mereka lahir dengan testosteron yang beracun" ."Oh, itu masalahnya, ya?" Sakura memutar bola matanya.
"Ku pikir gara-gara bulan purnama atau apa. Kalian takkan pernah mengira___ yakhusi memegang pantatku hari ini" ."Yakushi Kabuto ?" Seru ketiga temannya dengan kekagetan serempak, gabungan suara mereka menarik perhatian semua orang disekeliling mereka.
Tawa mereka meledak, karena kecil sekali kemungkinan yakushi mengganggu wanita.Yakushi Kabuto, 23 tahun adalah contoh hidup kutu buku dan mahluk aneh.
Ia tinggi, kurus, dan berjalan dengan keanggunan bangau mabuk.
Jakunnya menonjol sekali di lehernya yang tipis, sehingga seolah ia menelan lemon yang menyangkut terus menerus didalam tenggorokannya.
Rambutnya yang keperakan tidak akrab dengan sisir, panjang acak-acakan di satu sisi dan tegak mencuat disisi lain : kasus gawat sakit kepala, tapi ia benar-benar jenius dalam hal komputer, dan sebenarnya mereka semua menyukainya sebagai kakak yang melindungi.Ia pemalu, kikuk, dan tidak tahu sama sekali dalam hal apapun, kecuali komputer.
Menurut desas-desus di kantor, ia sudah tahu yakhusi di gosipkan memiliki dua kelamin, tetapi ia tidak yakin gosip itu benar.
Kabuto adalah orang terakhir yang akan dicurigai memegang pantat."Tidak mungkin" ucap shion.
"Kau terlalu membesar-besarkan" tuduh Hinata.
Karin tertawa dengan suara perokoknya yang serak kemudian dia menyedot rokoknya dalam-dalam.
"Sumpah berani bersumpah itu benar, aku cuma berjalan melewati koridor. Yang ku tahu berikutnya, yang ku tahu berikutnya dia memegang dengan kedua tangan dan cuma berdiri saja disana, tetap memegang pantatku, seperti bola basket dan seakan dia mau men__dribble" .
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. PERFECT
Fanfictionoriginal story by. Linda Howard Apa syarat-syarat pria sempurna? Itulah topik yang asik dibahas Sakura Haruno dan ketiga sahabatnya suatu malam di restoran favorit mereka : Mr. perfect haruskah tinggi tampan, penuh perhatian, dan hangat - atau hany...