Sembilan belas

339 27 10
                                    


Original story by. Linda Howard

🩰🩰🩰🩰🩰

Tidak memerlukan waktu lama untuk menemukan Jugo Brick, beberapa pertanyaan menggiring ke bar favoritnya, yang membawa ke pernyataan bahwa "ya, Jugo, eh, dia dan perempuannya yang dulu, eh bertengkar atau apa, ku dengar dia bentrok dengan Victor" .

"Apa nama belakang Victor ini?" Tany Ditektif Obito Fujiwara dengan sangat ramah, tapi meskipun begitu masih terdengar seperti ancaman, karena tubuhnya yang berotot, dengan tinggi 180 cm, dengan ekspresi yang tenang tapi mematikan .
Banyak orang terintimidasi dengan wajah dan pembawaannya tapi Obito tidak merubah itu meskipun dia sudah berusaha.

"Eh, Ables. Victor Ables" .

"Tahu dimana Victor tinggal?" .

"Di kota, man" .

Maka Detektif Sterling Height itu menghubungi kepolisian Detroit, dan Jugo Brick dijemput dan ditahan untuk interogasi.

Mr. Brick sedang uring-uringan ketika Detektif Obito Fujiwara duduk mengajak bicara.
Matanya merah dan berbau minum keras yang apek, jadi sikapnya itu mungkin akibat efek dari alkohol.

"Mr. Brick" kata Detektif itu dengan nada ramah yang tetap saja membuat, Mr. Brick tersentak "kapan terakhir kali kau bertemu Ms. Karin Uzumaki?" .

Kepala Mr. Brick terdongak, gerakan yang tampak disesalinya.
Ia menjawab dengan cemberut, "Kamis malam" .

"Kamis? Kau yakin dengan itu?" .

"Ya, kenapa? Apa dia bilang ada yang ku curi? Dia ada disana ketika aku pergi, dan jika dia bilang aku mengambil sesuatu miliknya, dia berbohong" .

Detektif Fujiwara tidak menanggapi itu. Sebaliknya ia bertanya, "dimana kau berada sejak Kamis malam?" .

"Dipenjara," sahut Mr. Brick, bahkan lebih cemberut dari pada sebelumnya.

Detektif Fujiwara bersandar, satu-satunya ungkapan keheranannya. "Di penjara mana?" .

"Detroit" .

"Kapan kau dijemput?" .

"Sekitar Kamis malam" .

"Dan kapan kau dibebaskan?" .

"Kemarin siang" .

"Jadi kau jadi tamu kota Detroit selama tiga hari?" .

Mr. Brick meringis "Tamu . Ya" .

"Apa tuduhannya?" .

"Mengendarai sambil mabuk, dan mereka bilang aku ditahan" .

Semuanya itu dapat diperiksa kebenarannya dengan mudah.
Detektif Obito Fujiwara menawarkan secangkir kopi kepada Mr. Brick dan terkejut ketika ditolak.
Ditinggalkannya Mr. Brick sendirian, dan Detektif itu pergi keluar untuk menelpon kepolisian Detroit.

Ternyata pernyataan - pernyataan Mr. Brick dengan benar.
Dari pukul 23.34 Kamis sampai pukul 15.41 Minggu, Mr. Brick ada di penjara.

Sebagai alibi, itu tak tergoyahkan.
Ms. Karin masih terlihat hidup ketika ia dan ketiga temannya meninggalkan Ernie's Jum'at malam.
Berdasarkan kondisi mayat dan perkembangan rigor mortis, yang di pengaruhi suhu didalam rumah yang memakai pengatur udara.
Ms. Uzumaki telah dibunuh antara Jum'at malam dan Sabtu pagi.

Bagaimanapun Mr. Brick bukan pembunuhnya, fakta sederhana itu memberi si detektif teka-teki yang lebih sulit dari pada yang mula-mula diduganya.
Kalau bukan Mr. Brick yang melakukannya, lantas siapa? Sejauh ini mereka tidak menemukan hubungan asmara lainnya, tidak ada kekasih frustasi yang marah karena Ms. Uzumaki meninggalkan Mr. Brick .
Karena hubungan Ms. Uzumaki dan Mr. Brick putus pada Kamis malam, teori itu tidak sesuai.

MR. PERFECT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang