Ketika Sasuke tiba di rumah sore itu, Hinata dan Shion baru saja masuk ke pintu depan rumahnya.
Itu berarti Sakura sedang di rumah Sasuke, bukan di rumahnya sendiri.
Sasuke senang, ia berharap Sakura merasa nyaman di rumahnya, karena ia tidak berniat membiarkan Sakura tidur dirumahnya sendiri sampai ia berhasil menangkap pembunuh Karin, dan barangkali bahkan tidak sesudah itu.
Ada Sakura didekatnya jauh lebih menyenangkan, meskipun sementara.Hari ini luar biasa panas, dan keringat bergulir menuruni tulang punggungnya ketika ia masuk ke rumahnya.
Ia meletakkan tumpukan berat kertas, separo file karyawan dari Hammerstead yang sudah di printnya, di atas meja kopi, lalu berdiri sejenak untuk menghirup udara sejuk.
Dengan paru-paru telah terselamatkan dari kerusakan akibat panas, ia melepaskan jaketnya dan berjalan menuju ke sumber suara di dapur.Sakura menuang empat gelas es , yang berarti dia sudah melihat Sasuke datang.
"Kau datang tepat waktu" kata Sakura.Sasuke melepaskan pistol dan lencana nya lalu meletakkannya di meja dekat mesin pembuat kopi "untuk apa?" Ia mengambil salah satu gelas es teh dan meneguknya dalam - dalam, tenggorokannya bekerja.
"Kami berencana mengadakan upacara wake untuk Karin. Saudarinya , Cheryl, akan datang" .
"Dimana? Kapan?" Tanya Sasuke singkat.
"Besok malam, di apartemenku" jawab Shion.
"Oke, aku bisa disana" .
Dengan terkejut Sakura berkata, "tapi kalau kami semua bersama-sama, bukankah kami aman?" .
"Tidak perlu kalian memberinya kesempatan emas untuk mendapatkan kalian semuanya sekaligus. Aku takkan mengganggu, tapi aku akan disana" .
Sakura mendengus, kalau Sasuke ada dimana-mana, ia mengganggu. Ia termasuk orang yang tidak bisa diabaikan.
Hinata melontarkan tatapan penuh arti pada Sasuke "sebelum kita mulai, aku punya kabar" .
"Aku punya kabar" kata Sakura.
"Begitu juga aku" kata Sasuke.
Mereka semua menunggu, tak seorangpun bersuara.
Akhirnya Shion memecahkan kesunyian.
"Karena aku satu-satunya yang tidak punya kabar, aku yang akan menunjuk" ia menunjuk Hinata.
"Kau yang pertama, kau membuatku penasaran sejak kita bicara di telpon tadi" .Hinata mengangkat alisnya pada Sasuke, dan Sasuke tahu Hinata sedang bertanya apakah tidak apa-apa memberitahu kedua temannya apa yang sudah dilakukannya.
Karena Hinata akan memberitahu mereka juga seandainya ia tidak muncul, Sasuke berkata "teruskan" ."Aku mengcopy file semua karyawan hari ini atas perintah Mr. Hatake" kata Hinata.
"Dia bilang ada detektif yang sudah meminta untuk melihatnya, dan dia mengizinkan" .Tiga pasang mata tertuju pada Sasuke.
Sasuke nyengir "aku membawa pulang banyak dokumen. Kami mencari semua nama yang pernah di hukum atau di tuntut" ."Itu akan makan waktu berapa lama?" Tanya Sakura.
"Jika di komputer tidak ada yang muncul untuk menuntun kami ke arah yang benar, kami akan memeriksa semua file dan melihat apakah ada yang mencolok , mungkin menggali lebih dalam"
"Sehari dua hari?" Desak Sakura.
"Kau memang keras kepala yang susah menyerah, ya?" Sasuke meneguk teh nya yang dingin.
Shion membentuk huruf T dengan tangannya mengisyaratkan time_out, lalu menunjuk Sasuke. "Giliran mu" .
"Pemeriksa medis menemukan rambut pirang di tubuh Karin" .
Ketiga wanita itu membisu, dan Sasuke tahu pikiran mereka bekerja keras, berusaha mengingat semua pria pirang di Hammerstead.
"ada banyak laki-laki di tempat kerja kami yang memenuhi syarat" .
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. PERFECT
Fiksi Penggemaroriginal story by. Linda Howard Apa syarat-syarat pria sempurna? Itulah topik yang asik dibahas Sakura Haruno dan ketiga sahabatnya suatu malam di restoran favorit mereka : Mr. perfect haruskah tinggi tampan, penuh perhatian, dan hangat - atau hany...