Original story by, Linda Howard.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Sakura membuka matanya dan terbelalak menatap wekernya, yang mengeluarkan bunyi 'bip' keras dan menjengkelkan.
Akhirnya ia mengenali bunyi alarm wekernya____setelah sekian lama.
Ia belum pernah mendengarnya pada pukul dua pagi.
Ia mengulurkan tangan mematikan alarm itu, ia kembali meringkuk dalam keheningan, heran mengapa alarm itu berbunyi pada jam yang menyebalkan.Karena itu ia harus menyetel alarm pada jam yang menyebalkan ini, itu sebabnya.
"Tidak" erangnya dalam kegelapan kamarnya.
"Aku tidak bisa bangun, aku baru tidur 4 jam" .Bagaimanapun ia bangun sebelum berangkat tidur ia masih punya otak untuk menyiapkan coffemaker dan menyetel timer_nya untuk jam 01.50 aroma kopi menggodnya.
Maka ia terhuyung menuju dapur.
Dinyalakan nya lampu di atas kepalanya, lalu matanya mengerjap-ngerjap terkena cahaya lampu yang terang."Orang-orang televisi memang alien" gumamnya sambil meraih cangkir.
"Kalau manusia biasanya tak bakalan melakukan ini" .Dengan secangkir kopi dalam perutnya, ia berusaha mulai mandi.
Ketika air mengguyur kepalanya, ia teringat kalau ia tidak berniat keramas karena ia tidak memasukkan acara keramas dan mengeringkan rambut ketika memperkirakan jam berapa ia harus bangun, sekarang bisa-bisa ia akan terlambat.
Ia mengerang dan bersandar ke dinding "aku tak bisa melakukan ini" .Semenit kemudian, ia bicara sendiri bahwa ia harus berusaha.
Cepat-cepat ia menuangkan shampo ke rambutnya, menyabuni dan menggosok badannya, tiga menit kemudian ia meloncat keluar ke kamar mandi.
Dengan secangkir kopi yang mengepul didekatnya, ia mengeringkan rambut.
Lalu memakai. Krim pelemas rambut untuk merapikan ujung-ujung rambut yang berkibar.
Kalau orang bangun sepagi itu, makeup di perlukan untuk menutupi tampang yang otomatis ketakutan dan tak percaya .
Dengan cepat namun tak percaya ia mengoleskan makeup ke wajahnya, ia akan tampil glamor seperti baru selesai pesta.
Yang ia dapatkan tampilan seperti orang teler.
Tetapi ia tidak mau membuang waktu lagi untuk sesuatu yang sia-sia.Jangan pakai putih atau hitam, kata orang televisi itu.
Sakura mengenakan rok span panjang, menganggap yang dimaksud orang televisi itu adalah menghindari warna hitam untuk atasan, yang akan kelihatan di layar.
Ia memadukan rok hitam itu dengan sweater merah berkerah bulat rendah dan berlengan tiga per_ empat, memakai ikat pinggang hitam, dan menyusupkan kaki ke dalam sepatu hitam berhak rendah, sambil memasang anting-anting bersampai emas yang klasik di telinga telinganya.Dilirik jam pukul 03.00 sialan, lumayan juga dia dalam hal ini.
Kalau saja dia menggigit lidahnya sebelum pernah mengakuinya.
Ok ..... Apalagi, makanan dan air untuk BooBoo yang masih belum menampakkan diri, kucing pintar, batinnya.Tugas kecil itu telah dilaksanakan, Sakura keluar rumah pukul 03.05, jalur masuk tetangga masih kosong.
Tidak ada pontiac coklat disana, Sakura juga tidak mendengar kendaraan lainnya menuju ke situ tadi malam, Sasuke belum pulang.Mungkin dia punya pacar pikir Sakura, samb menggertakkan gigi. Dan! Ia merasa seperti orang idiot, tentu saja Sasuke mempunyai pacar, laki-laki seperti Sasuke selalu memiliki seorang wanita , dua atau tiga berderet.
Sasuke belum berhasil menundukkan, syukurlah Sasuke belum meminum pil, maka laki-laki itu langsung terbang ke bunga urutan berikutnya."Brengsek" gerutu Sakura sambil masuk ke Viper-nya.
Seharusnya ia mengingat pengalaman-pengalaman sebelumnya yang penuh pertikaian dan tidak membiarkan dirinya begitu antusias .
Jelas-jelas hormon telah mengesampingkan akal sehatnya dan ia mabuk anggur indung telur, zat yang paling berpotensi merusak kewarasan didunia.
Begitu melihat tubuh telanjang lelaki, dam sekejap ia langsung terbakar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. PERFECT
Fanfictionoriginal story by. Linda Howard Apa syarat-syarat pria sempurna? Itulah topik yang asik dibahas Sakura Haruno dan ketiga sahabatnya suatu malam di restoran favorit mereka : Mr. perfect haruskah tinggi tampan, penuh perhatian, dan hangat - atau hany...