Sepuluh

205 32 1
                                    

Original story by. Linda Howard.





Sasuke mengatasi keadaan itu. Ia keluar dari garasi, menggembok pintunya sehingga takkan ada wartawan iseng yang bisa mengintip ke dalamnya dan melihat Sakura ____ meskipun Sakura menduga Sasuke lebih suka melindungi mobil ayahnya dari pada dirinya.

Ia mendengarkan dari balik pintu garasi ketika laki-laki itu berjalan dan melewati Viper_ nya dan berkata "permisi, aku ingin mematikan keran air itu dulu. Tolong minggir" .
Ia sopan sekali, Sakura penasaran kenapa lelaki itu tidak pernah sedemikian sopan ketika berbicara dengannya, Tentu saja, nadanya sedemikian rupa sehingga terdengar  lebih seperti perintah dari pada permintaan. Tetapi oh ..........

"Ada yang bisa kubantu untuk kalian?"  Kami ingin  mewawancarai Sakura Haruno, tentang list itu," kata sebuah suara asing.

"Aku tak kenal dengan namanya Sakura Haruno"  sahut Sasuke bohong.

"Dia tinggal disini. Menurut catatan pemerintah setempat, dia membeli rumah ini beberapa Minggu lalu" .

"Salah, aku yang rumah ini beberapa Minggu lalu. Wah, pasti ada kesalahan pencatatan jual beli itu. Mesti luruskan masalah ini" .

"Sakura Haruno tidak tinggal disini,?" .

"Sudah kubilang, aku tak kenal Sakura Haruno sekarang, kalau kalian tak keberatan, aku mau kembali mencuci mobilku" .

"Tapi___"

"Mungkin sebaiknya, aku memperkenalkan diri" kata Sasuke , tiba-tiba nadanya melembut.

"Aku detektif Uchiha, dan ini milik pribadi. Kalian masuk tanpa izin, perlukah kita melanjutkan diskusikan ini?" .

Jelas tidak perlu. Sakura berdiri mematung sementara mobil-mobil dihidupkan dan meninggalkan halamannya.
Ajaib para reporter itu tadi tidak mendengar ia dan Sasuke bercakap-cakap didalam garasi; mungkin mereka sedang sibuk berbicara sendiri diantara mereka.
Yang pasti ia dan Sasuke begitu asyik dengan percakapan mereka sendiri sehingga tidak mendengar kedatangan para reporter itu.

Sakura menunggu Sasuke membuat garasi, tetapi lelaki itu tidak melakukannya.
Sakura mendengar semprotan air dan siulan sumbangan.
Si brengsek itu sedang mencuci mobilnya.
"Sebaiknya kau mengerjakan dengan benar" kata Sakura dengan menggertakkan gigi.
"Kalau sabun kau biarkan mengering, kau akan kukuliti hidup-hidup" .

Ia menunggu tak berdaya, tidak berani berteriak dan mengedir-gedor pintu garasi karena takut, kalau- kalau masih ada wartawan yang bersembunyi.
Kalau  ada salah satu dari mereka punya otak saja, mereka tahu pasti tak mungkin lelaki seperti Sasuke membuang uang untuk membeli Viper_ yang harus dikemudikannya dengan lutut tertekuk hingga ke telinganya.

Dan pasti ia harus susah payah menjejalkan tubuhnya ke mobil itu. Viper bukan kendaraan untuk orang tinggi besar seperti Sasuke .
Ia lebih cocok mengemudikan pickup, Sakura membayangkan Chevy merah 4WD itu dan memonyongkan mulutnya.
Dulu ia sudah hampir membeli mobil seperti itu, sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan pada Viper .

Ia tidak memakai jam tangan, tetapi menurut perkiraannya sudah lebih dari sejam___hampirsatu setengah jam, barulah Sasuke membuka pintu garasi.
Senja sudah bergeser ke malam dan kausnya sudah kering.
Selama itu, ia sudah berdiri dengan tak sabar menunggu di bebaskan.

"Kau memanfaatkan kesempatan" desisnya sambil berjalan.

"Terima kasih kembali" sindir Sasuke.
"Mobilmu sudah kucuci, lalu ku keringkan dan ku gosok hingga berkilau" .

"Terima kasih, kau kerjakan dengan benarkan?" Sakura bergegas mendekati mobilnya, tetapi hari sudah terlampau gelap, hingga ia tidak dapat memeriksa apakah ada bercak yang tertinggal.

MR. PERFECT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang