dua puluh dua

126 22 0
                                    


LAMPU-LAMPU berseliweran di jalanan, itu, kepala-kepala bermunculan dari pintu-pintu, polisi patroli.
"Detektif Uchiha" sapa salah satu polisi, sambil menyeringai.
"Jadi kau laki-laki setengah telanjang yang di pesankan jangan di tembak itu" .

Sasuke menunduk menatap Sakura sambil cemberut.
Sakura memeluk BooBoo makin erat "kau kan bawa pistol" jelas Sakura, "aku tak ingin mereka salah menembakmu" .

Sadie dan geroge Kulavich keluar ke trotoar didepan rumah mereka dan berdiri memandangi lampu-lampu yang berkelap-kelip itu.
Keduanya mengenakan jubah menutupi pakaian tidur mereka.
Mr. Kulavich memakai sendal kamar, tetapi Mrs. Kulavich memakai bot hujan.
Mrs. Kulavich datang mendekat, di seberang jalan Sakura bisa melihat Mrs. Akasuna keluar dari pintu depan rumahnya.

Sasuke menghembuskan nafas "aku tadi memeriksa rumah itu" katanya kepada polisi-polisi patroli itu.
" Memang sudah di bobol, tapi tidak ada orang didalam nya. Kalian ambil alih sementara aku pakai baju dulu" .

Mrs. Kulavich sudah cukup dekat sehingga bisa mendengar Sasuke.
Mukanya berseri-seri "jangan repot-repot hanya demi aku" katanya.

"Sadie!" Seru Mr. Kulavich menegur.

"Oh, hush George aku memang tua, tapi belum mati" .

"Kau akan ku ingatkan dengan itu lain kali ingin nonton saluran play b**" gerutu si suami.

Sasuke batuk dan cepat-cepat masuk ke rumahnya sambil tetap menempelkan pistolnya ke paha agar tidak terlihat oleh mata jeli para tetangga tua_nya dan menimbulkan keributan.

Sakura menyadari tatapan penuh spekulasi dari para tetangganya, sementara mereka memandanginya.
Ia teringat belum memakai kembali bra_nya dan mungkin kemeja sutra_nya yang putih jelas penampakannya.
Ia tidak berani menunduk untuk memeriksanya, hanya tetap mendekap BooBoo di dadanya.
Ia tidak mengulurkan tangan untuk memeriksa rambutnya yang berantakan.
Hujan telah membasahi rambutnya , lalu ia berguling di tempat tidur dengan Sasuke selama beberapa jam, barangkali rambutnya mencuat kesana-kemari.
Apalagi melihat keadaan Sasuke tidak berbaju.....yah, tetangga-tetangganya itu menarik kesimpulan tepat sekali.

Memikirkan tetangga lebih mudah dari pada memikirkan rumahnya.
Setelah sekilas melihat pemandangan mengerikan di dapurnya tadi, ia tidak tau apakah ia ingin melihat bagian rumah yang lainnya.
Peristiwa itu yang terjadi begitu cepat sesudah trauma kematian Karin, nyaris lebih dari apa yang ditanggungnya, sehingga ia memusatkan perhatian pada hal-hal lain, seperti cara Mrs. Kulavich mengedip padanya ketika Sasuke keluar mengenakan kemeja Oxford rapih dengan ujung kemeja dimasukkan ke dalam Jeansnya dan lencana_nya tersemat di ikat pinggangnya.
Sakura penasaran apakah Sasuke memakai celana dalam?.

"Kau bertugas?" Tanya Sakura, memandangi lencana itu.

"Sepertinya begitu, aku di tempat kejadian, kami semua siap mendapatkan panggilan sesudah jam sebelas" .

Sakura ternganga "sesudah jam sebel___omong-omong sekarang jam berapa?" .

"Hampir tengah malam" .

"Kasihan BooBoo" kata Sakura ketakutan.
"Bisakah kau Carikan makanannya sehingga aku bisa memberinya makan?"  .

Sasuke menatap Sakura, ekspresinya gelap, mengatakan melalui tatapannya ia tahu bahwa Sakura mengelak menerima kenyataan apa yang terjadi pada rumahnya.
Namun ia juga mengatakan ia paham "oke, akan aku Carikan makanannya" .
"Sadie, lebih baik anda dan Chiyo mengajak Sakura masuk ke rumahku dan membuat kopi, kan?" .

"Tentu saja, sayang" .

Dengan diapit Mrs. Kulavich dan Mrs. Akasuna, Sakura kembali memasuki rumah Sasuke dan menuju ke dapur.
Ia menurunkan BooBoo dan mengedarkan pandangan dengan keingintahuan, karena inilah pertama kalinya ia melihat banyak bagian rumah itu.
Sebelumnya, mereka tidak repot-repot menyalakan lampu sampai ia berpakaian lagi, sehingga baru kamar tidur dan ruang tamu yang sudah dilihatnya, yang keduanya hanya di perlengkapi dengan perabotan yang seperlunya.
Di dapur itu, seperti di dapur Sakura, terdapat meja kecil dan empat kursi di salah satu sudutnya, dan tungku yang berumur sekitar dua puluh tahun.
Tetapi kulkas_nya terlihat masih baru sekali, begitu juga mesin kopi_nya.
Sasuke punya prioritas.

MR. PERFECT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang