tiga

190 27 3
                                    

Original story by. Linda Howard

💄💄💄💄💄

Fajar Sabtu pagi tiba menyingsing dengan cerah dan cepat, dan amat sangat terlalu cepat.
Sakura dibangunkan BooBoo pada pukul enam pagi dengan mengeong ditelinganya, "pergi" gerutunya, menarik bantal menutup kepalanya.

BooBoo mengeong lagi, dan memukuli bantal Sakura menangkap pesannya : kalau ia tidak bangun BooBoo akan menancapkan cakarnya.
Sakura mendorong bantalnya ke samping dan bangun, sambil memelototi kucing.
"Kau memang jahat tahu? Kemarin pagi kau tidak bisa melakukan ini, kan? Tidak kau harus menunggu sampai aku libur, ketika aku tidak harus bangun pagi" .

BooBoo tampak tidak tertarik dengan kemarahan Sakura.
Itulah masalahnya dengan kucing ; bahkan mahluk yang paling jorok ini pun yakin dengan keunggulan yang dibawanya sejak lahir.
Sakura menggaruk belakang telinga kucing itu, terdengar dengkur pelan dan sekujur tubuh kucing itu bergidik.
Matanya kuning dan kecil memejam kesenangan.
"Tunggu saja" kata Sakura pada si kucing.

"Kau akan kubikin ketagihan pada garukanku ini, lalu aku akan berhenti melakukannya, kau akan kelabakan pal"

BooBoo meloncat turun dari ranjang dan berjalan ke pintu kamar yang terbuka, berhenti sebentar untuk menoleh, seolah untuk memastikan Sakura bangun.
Sakura menguap dan menarik selimutnya.
Setidaknya ia tadi malam tidak terganggu oleh bunyi berisik mobil tetangganya.
Ditambah ia sudah menarik turun Kerai jendela untuk menahan sinar matahari pagi. Sehingga ia bisa tidur nyenyak sampai BooBoo membangunkannya.

Ia menyibakkan Kerai ke atas dan mengintip lewat gorden tipis ke jalur mobil disampingnya.
Pontiac coklat rongsokan itu masih disana.
Itu berarti ia sudah begitu kecapekan dan tidur seperti mati, atau kalau tidak, tetangganya itu sudah memasang saringan knalpot yang baru pada benda itu. Ia pikir pilihan kecapekan_dan_mati yang lebih tepat, dari pada laki-laki itu yang memasang saringan knalpot baru.

Jelas BooBoo mengira Sakura membuang-buang waktu saja, karena kucing itu mengeong memberi peringatan. Sambil mendesah, Sakura menyibakkan rambutnya ke belakang dan tersandung - sandung ke dapur.
Tersandung -sandung memang kata yang tepat, karena BooBoo membantunya dengan berputar-putar disekeliling pergelangan kakinya.
Sakura benar-benar memerlukan kopi, tetapi tahu dari pengalaman bahwa BooBoo takkan meninggalkannya kalau belum diberi makan.
Dibukanya sekaleng makanan kucing, di tuang ke piring kecil, dan di taruh dilantai. Sementara BooBoo sibuk dengan sarapannya, Sakura menjerang sepoci kopi, lalu menuju kamar mandi.

Sambil melepaskan T_shirt dan celana dalam yang menjadi pakaian tidur musim panasnya.
Selama musim dingin di tambah kaos kaki.
Sakura melangkah ke bawah siraman air hangat yang nyaman, Agar pukulan air itu membuatnya benar-benar terjaga.
Ada orang yang seperti burung berkicau, ada yang seperti burung hantu ; Sakura bukan keduanya.
Ia belum berfungsi dengan baik sebelum mandi dan meneguk secangkir kopi, dan akhir-akhir ini, ia suka tidur setidaknya sampai jam sepuluh pagi.
BooBoo mengacaukan segala hal yang sudah teratur secara alamia, karena minta diberi makan sebelum Sakura mengerjakan pekerjaan yang lain-lainnya.
Kenapa ibu tega melakukan itu padanya?.

"Cuma empat Minggu dan enam hari lagi," gumam ya pada diri sendiri, siapa yang mengira bahwa kucing yang biasanya sangat menyenangkan akan berubah menjadi semacam tiran ketika berada di lingkungan yang asing baginya?.

Sesudah mandi lama dan meneguk dua cangkir kopi, saraf-sarafnya mulai berhubungan dan ia mulai mengingat semua hal yang dikerjakannya.
Beli tong sampah baru untuk tetangga sialan itu___centang, Belanja makanan __centang, cuci pakaian ___ centang, potong rumput dihalaman___centang.

Ia merasa agak senang dengan hal terakhir itu, ia punya rumput untuk di pangkas, benar-benar rumput sendiri! Sejak meninggalkan rumah ia tinggal di apartemen-apartemen.
Yang tak satupun punya halaman berumput.
Biasanya ada beberapa petak kecil rumput di antara jalur jalan dan gedung, tetapi petugas pemeliharaan gedung selalu memangkasnya dengan mesin.
Padahal rumput-rumput itu sangat pendek, seharusnya cukup digunting.

MR. PERFECT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang