sebelas

171 24 1
                                    

Original story by. Linda Howard.




💄💄💄💄💄

Keesokan harinya Sakura melompat turun dari tempat tidur pagi-pagi sekali, memutuskan akan berangkat kerja sebelum Sasuke bangun.
Sementara degup jantungnya semakin cepat karena bersemangat akan bertanding dengan lelaki itu lagi kepalanya memberitahunya barangkali Sasuke sudah menemukan daftar itu di web tadi malam setelah mereka pulang makan di Restoran kecil China yang menyediakan donat.

Sasuke lebih para dari aduan anjing pit bull dalam hal tidak mau melepaskan buruannya sama sekali.
Dan dia mendesak Sakura untuk memberitahukan sisa isi daftar itu sepanjang mereka makan.
Sakura tidak ingin tahu pikiran Sasuke tentang apapun setelah nomor tujuh dalam daftar itu .

Ia sedang menuju pintu keluar pada waktu yang luar biasa baginya, pukul tujuh pagi, ketika ia melihat mesin penjawab telponnya penuh dengan pesan lagi.
Ia mulai menekan tombol delete, tetapi ragu-ragu. Orang tuanya sedang bepergian, apa saja bisa terjadi : misalnya salah satu jatuh sakit, atau ada semacam keadaan darurat.
Siapa tahu? Bahkan mungkin Ino dan Gaara menelpon untuk meminta maaf.

"Mustahil" gerutunya sambil menekan tombol play.

Ada pesan-pesan dari tiga wartawan, satu dari media cetak dan dua dari televisi meminta wawancara.
Dua di tutup tanpa meninggalkan pesan, berurutan.
Telpon ke_ enam dari  dari Karui Thomas, yang memperkenalkan sebagai adik Gina landretti .
Suaranya merdu dan tertata khas suara penyiar televisi saat ia memberitahukan bahwa ia ingin sekali meminta Sakura untuk memperbincangkan list itu pada acara good morning America, yang pasti disiarkan seluruh penjuru Amerika.
Pesan ke_tujuh dari majalah people, meminta hal yang sama.

Sakura mengatasi rasa histerisnya saat mendengarkan tiga telpon lagi yang ditutup.
Siapapun yang menunggu lama dengan membisu, lalu memutuskan kembali sambungan itu pasti idiot.

Dihapusnya semua pesan itu; ia tidak berniat menghubungi kembali satupun.
Seluruh keadaan ini telah beralih dari konyol menjadi benar-benar sinting.

Dikemudikannya mobil keluar dari halamannya tanpa melihat Sasuke.
Yang berarti pagi harinya terhindar dari adu urat saraf.
Ia merasa begitu senang sehingga ia mencari gelombang stasiun radio country dan mendengarkan Dixie Chick menyanyikan Earl harus mati.
Ia ikut menyanyi dan bertanya dalam hati apakah Sasuke sang polisi akan menganggap kematian Earl adalah pembunuhan yang bisa dipertanggung jawabkan.
Mungkin mereka bahkan bisa memperdebatkannya.

Ia tahu baginya bayangan bertengkar dengan Sasuke lebih menyenangkan dari pada memenangkan lotere, misalnya.
Ia belum pernah bertemu seseorang yang tidak mengedipkan mata sedikitpun mendengar apa yang dikatakannya tetapi dapat mengimbanginya___ secara lisan ___ dan tidak memaksakan diri.
Nyaman sekali, ia dapat mengatakan apapun dan lelaki tidak akan terkejut.
Kadang-kadang Sakura merasa Sasuke senang memancing kemarahannya.
Sasuke jahil__ada saja caranya ___ dan menjengkelkan, Macho, pintar, dan sexy sekali.
Dan Sasuke sudah menunjukkan penghargaannya yang layak pada mobil ayahnya, di tambah ia telah mencuci dan mengilapkan Viper_nya dengan baik sekali.

Ia harus cepat-cepat minum pil anti hamil, ada yang lebih banyak lagi wartawan dipintu gerbang Hammerstead. Pasti ada yang telah memberitahukan mobil apa yang dikendarainya.
Karena lampu-lampu kamera mulai berkilatan ketika Sakura memperlambat mobilnya menunggu penjaga mengangkat palang pembatas.
Penjaga itu menyeringai padanya.
"Mau mengetesku apa aku memenuhi persyaratan itu?" Tanyanya.

"Biar nanti aku menghubungimu lagi" kata Sakura.
"Aku sudah dipesan untuk dua setengah tahun ke depan" .

"Tentu saja" kata penjaga itu, dan mengedipkan matanya.

MR. PERFECT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang