chapter 3

1.6K 160 60
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

-

*Happy Reading*


******

Rissa baru saja sampai di rumah nya, ia menelan ludah susah paya. Sejak tadi anak itu sibuk meneliti setiap ruangan yang berada di dalam rumah tersebut. Nga nyangka banget ternyata dia anak orang kaya, ya.

MasyaAllah..

Seraya Rissa sibuk melihat-lihat, ternyata banyak sekali orang-orang yang bekerja dirumah tersebut, ada yang sibuk membuat makanan, ada juga ya sibuk membersihkan rumah.

"Nona Rissa."Rissa berbalik badan, menatap perempuan muda yang Rissa tebak seumuran dengan dirinya. Gadis itu cantik dengan rambut panjang nya, ia juga tinggi, dan juga poni yang begitu cocok dengan wajahnya yang bulat.

"Siapa?"Tanya Rissa, karena memang ia lupa siapa gadis itu.

"Saya Lalisa, asisten sekaligus orang yang di percayakan untuk selalu bersama non Rissa."Ucapnya dengan senyuman manisnya.

Wajah Rissa terlihat kaget. Yang benar saja? Di umur nya yang masih 16 tahun, ia sudah memiliki asisten pribadi?

Anjirrr lahh, sekaya itu kahhh keluarga nya? Anjayyy gurinjayyyy.

"Mari nonA Rissa, saya antar ke kamar nona."ucapnya.

"Panggil saja saya Rissa, kita seumuran kannn?"Lisa mengangguk."Kita berteman sekarang, anggap saja aku teman mu. Bukan bosmu."

Lisa mengangguk, apa ia tak salah dengar? Rissa mengajaknya berteman? Oh ayolah selama ini Rissa bahkan sangat jarang bicara padanya, juga mereka tak begitu dekat. Lisa dulu bahkan hanya mengawasi Rissa dari kejauhan saja.

"Baik non- emm maksud saya Rissa."

"Oke bagus."Rissa mengajukan jempol nya pada lisa sambil tersenyum cerah.

"Ayo Rissa kita kekamar mu sekarang."Rissa tersenyum mengikuti lisa, naik ke lantai atas. Mulut Rissa tak berhenti henti nya mengangaga melihat lantai dua yang tak kalah bagusnya. Oke Rissa, berhenti bertingkah norak.

"Si anak pelakor udah pulang?"

Kini gadis itu dikagetkan dengan jennie yang tiba-tiba muncul begitu saja dari arah lain, Rissa menatap datar jennie, ia bahkan melihat jennie dari kaki sampai kepala jennie. Jennie benar-benar pengaruh buruk, lihatlah baru saja mereka bertemu kemarin dengan warna rambut jennie yang seperti nenek tapasya, dan sekarang warna rambut jennie sudah berubah lagi menjadi kuning.

Queen BarBar (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang