chapter 27

952 132 43
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

-

*Happy Reading*

*****

Disore hari yang begitu cerah, Rissa dengan wajah suntuk nya tengah berada di halaman depan rumah nya. Lebih tepatnya anak itu tengah memotong rumput dihalaman seluas lapangan itu.

Seorang Rissa, memotong rumput?

Hmm, hanya bunda iren yang bisa menghukum Rissa seperti itu. Dan anak itu menurut, karena kalau papa atau yang lainnya dia pasti membangkang.

Iren benar-benar mengamuk dan marah besar terhadap Rissa, baru sehari anaknya masuk sekolah kembali dan iren sudah harus mendapatkan kabar bahwa putri nya itu membuat ulah hampir saja membakar habis laboratorium. Dan Rissa harus kena scorsss di hari pertama nya kembali sekolah. Iren benar-benar tak habis pikir.

Sedangkan Sagar dan arkan sudah mendengar informasi itu, dan mereka terlihat acuh dan menahan tawa saja. Sagar pun setelah mendengar ulah yang diperbuat Rissa adiknya, ia langsung bergegas datang ke sekolah Rissa untuk menganti rugi semua nya.

Lagipula apa yang perlu dikejutkan? Bukan Rissa namanya kalau tidak buat kekacauan. Jadi tidak ada yang perlu di kejutkan sekarang.

"Ini minumlah."

Rissa menoleh, ia sedikit terkejut karena itu Deva. Sejak kapan Deva ada dirumah nya?

"Awhhhh, kau memang baik sekali."Ucap Rissa menerima minuman yang diberikan Deva."Well Deva, tapi sejak kapan kau disini?"Tanya Rissa.

"20 menit yang lalu, aku dan lisa memantau mu dari teras depan pintu masuk rumah mu."Jawab Deva.

"Dua puluh menit yang lalu? Dan kau tak berniat membantu ku? Jahat sekali."Ucap Rissa.

"Bunda iren melarang, dia bilang ini hukuman mu. Siapa suruh buat ulah."Ledek Deva.

"Cikhh, bunda memang jahat. Bisa-bisanya dia menyuruh tuan putri ini untuk memotong rumput dihalaman seluas lapangan ini, akan ku laporkan dia pada papa."Ucap Rissa.

"Tapi kau tidak akur dengan om yuda."Timpal Deva memperingatkan.

"Oh ya kau benar, ahh tidak jadi kalau begitu. Si Yuda itu, jika aku melapor sudah pasti bukannya membela ku, dia pasti malah tambah menghukum ku. Dasar papa tak berperikeaanakan."Kata Rissa dengan kesal."Kalau begitu aku melapor saja sama bang sagar." Ucap Rissa lagi.

Queen BarBar (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang