chapter 14

1.2K 160 46
                                        

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

-

*Happy Reading*

*****

"Eh, riss- Mending lo pulang sono. Kasian tu si lisa, keknya udah ngantuk berat."Ucap farel, ia sudah lelah melihat Rissa yang makan tak berhenti henti.

"Gue nunggu, bang arkan."

"Idih, mau ngapain?"Tanya rasya, yang melirik seluruh penjuru kantin yang sudah sepi.

"Bayarin makanan gue."

"Riss, lo itu anak pak Yuda Lohh. Napa lo miskin banget sihh?" Rissa menoleh ke arah rasya, sedangkan lisa dan Farel sudah ngakakk deluan. Memang ya, si rasya ketemu teman debat yang cocok.

"Bacot bener lo bang rasya ya, enak aja. Gue ini anak Yuda anggara, si pengusaha kaya raya walaupun tu bapak-bapak kek patung. Mana munkin gue miskin- Berhubung ada abang, ya kagak masalah dong minta traktir."Delik rissa.

"Menye- bener ni anak. Tapi ini udah sore Rissa, pulang sono- Mending lo ngerjain PR dehh."Timpal rasya.

"PR pending aja deh, ketemu abang dulu."

"Bisa gila gue lama-lama ngadepin ni anak."Rasya berucap dengan malas.

"Lebih sabar lagi ya bang, abang belum ngerasain jadi lisa- Lisa lebih menderita."Timpal lisa.

"Whahahahahahah."Pecah sudah tawa Farel dan rasya. Benar lisa lebih menderita dari mereka.

"Berisik lo pada, dasar kang gibah."

"Helehhhh, ngaca dong tuan putri."Rasya memberikan kaca kecil di depan wajah Rissa.

"Hilih, nngici dingg tiwin pitri."Rissa tak kalah meledek, dengan mulut nya yang ia monyong-monyong kan.

"Sudah selesai?"Keempatnya menoleh, kala arkan sudah duduk di kursi dengan wajah cerah nya. Rissa membenarkan cara duduknya, ia menghadap ke arah arkan."Pada kenapa?"Tanya arkan.

"Adek lo, nih."Wajah rasya tampak kesal. Sedangkan lisa dan Farel terlihat terkekeh geli."Suruh pulang, malah diam aja."Lanjut nya.

"Napa lo? Situ kok ngiri."

"Rissa."Panggil arkan dengan pelan.

"Gue cuma nunggu makanan gue dibayarin doang. Sebagai abang, lo harus bertanggung-jawab sama adiknya."Rissa berucap.

"Manja."Celetuk rasya,
Rissa menarik rambut rasya agar anak itu diam.

"Arghhhhh, lepas njirr. Sakit."

Queen BarBar (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang