Chapter 10

1.1K 162 68
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

-

*Happy Reading*

*****

Seharian Rissa dirumah tanpa melakukan apa-apa, sangat membuat Rissa senang sekali. Jennie, kakak tirinya itu, hilang bagaikan di telan waktu. Tapi, semalam Rissa melihat jennie pulang. Munkin sudah capek merajuk nya.

Mengenai kondisi bunda, kini sudah membaik. Dan bundaa nya kini sekarang sedang keluar bersama renata. Ah ya, Tangan bund juga sudah bisa digerakan tanpa rasa sakit. Memang semenjak bunda keluar dari rumah sakit Rissa tak berniat kemana-mana, Rissa menyuruh lisa untuk memberitahu wali kelas bahwa dirinya sendiri izin.

Dan kini Seharian yang Rissa lakukan hanya main game, tidur dan makan. Tak ada yang memarahinya, memang nya siapa yang berani memarahi Rissa? Tidak ada, kecuali si jennie manusia sialan itu.

"RISSA!! KELUAR LO SIALAN!"Nahh pucuk dicintai, jennie pun datang. Rissa bangun dari rebahan nya. Suara ricuh dibawah sungguh menganggu ketenangan Rissa yg lagi rebahan."ANAK PELAKOR! ANAK HARAM!! ANAK PUNGUT KELUAR LO!"

Rissa menarik nafasnya dalam-dalam."Apalagi sihh tu anak?"

Rissa menuruni tangga, ia menjadi pusat perhatian. Ternyata sudah banyak orang yang kini tengah menahan jennie. Damar? Ya lelaki itu juga ada, ia bahkan tak melepaskan sedikitpun tatapan nya dari Rissa.

"Gara-gara lo, mami sakit- Gara-gara si PELAKOR, mami sakit sialan!"Rissa mendapatkan serangan dadakan. Rambutnya dijambak oleh jennie. Bahkan papa ikut memisahkan. Rissa merasakan tubuhnya ditarik lembut arkan, yang kini menahan nya.

"SINI LO SIALAN!!

"Jennie, lo bisa ngomongin baik-baik."Tegur arkan, yang lumayan kewalahan menahan jennie. Oh Rissa baru sadar, ternyata ada teman-teman arkan juga disana rasya dan Farel.

"Bang- mami sakit."Erlangga yang menahan jennie, mengangguk paham. Tangannya merapikan rambut jennie."Gara-gara si anak haram itu."lanjut nya.

"JENNIE!"Sagar dan papa bersama-sama membentak jennie, ini kali pertama Rissa mendengar suara keras dari papa dan abang tertuanya yang amat keras.

Semua ikut diam, sungguh mereka ketakutan karena sagar dan papa yg terlihat begitu marah, terlebih sagar wajah nya sampai memerah seperti itu. Rasa nya, hati jennie campur aduk, ia merasa sakit hati melihat papa dan sagar membentak nya.

Queen BarBar (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang